TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Aturan Buat Penulis yang Gak Boleh Dilanggar, Bisa Berabe!

Jangan sampai naskahmu langsung tereliminasi

Unsplash/Ellyot

Masalah yang terjadi dalam suatu hubungan, pasti disebabkan karena terjadinya kesalahan. Entah itu hubungan suami istri, teman atau pun hubungan antara penulis dan penerbit.

Artikel kali ini bakal mengupas kesalahan atau kecerobohan dari sisi penulis yang bisa bikin berabe karirnya sendiri. Buat kamu yang mau jadi penulis, simak dulu deh aturannya di sini!

1. Penulis gak boleh memberi naskah yang pernah terbit ke penerbit lain tanpa seizin penerbit yang pertama, apalagi kalau naskah belum ditarik

unsplash.com/Priscilla Du Preez

Saat naskah kamu terbit, biasanya bakal ada perjanjian dengan penerbit pertama yang menyebutkan kalau naskahmu gak boleh diberikan ke penerbit lain. Jadi jangan nekat, ya! Kamu bisa bermasalah kalau ketemu editor yang teliti.

Kalau memang kamu berniat mengirim naskah yang pernah terbit ke penerbit lain, pastikan kalau kamu sudah menarik naskahnya. Misalnya, dengan menyertakan bukti berupa surat habis masa terbit.

Baca Juga: Ini 6 Manfaat yang Kamu Rasakan Jika Rajin Menulis Jurnal Pribadi

2. Penulis gak boleh mengirim satu file naskah ke beberapa penerbit dalam waktu bersamaan

Unsplash/Alejandro Escamilla

Bayangin deh, gimana kalau semua redaksi penerbit menerima naskahmu dan bakal menerbitkannya? Bisa brabe kan! Parahnya lagi, ada lho penulis pemula yang mengirim file naskah lewat email dengan mencantumkan beberapa alamat penerbit yang lain via copy carbon alias CC. Duh, ketahuan banget! Boro-boro masuk meja redaksi, yang ada naskahmu langsung tereliminasi.

3. Penulis gak boleh mengulang konten atau sengaja menempel paragraf yang sama di beberapa naskah, kecuali menyertakan sumber kutipan

unsplash.com/Eliott Reyna

Misalnya kamu menulis dua buku dengan tema yang sama, isinya ya gitu-gitu aja! Kalau berlainan penerbit, mungkin bakal sulit terdeteksi. Tapi kalau kedua buku terbit di penerbit yang sama, ini yang bikin brabe.  Meski efek masalahnya gak besar, tapi pembaca setia dan editor redaksi bakal tahu kualitasmu sebagai penulis.

Minimal kamu kasih foot note deh kalau mau mengulang tulisan dari buku lain yang punya kolerasi. Jadi editor dan pembaca bakal menanggapinya dengan positif.

4. Penulis wajib hindari bad attitude kalau kurang sreg dengan kebijakan penerbit, semua bisa didiskusikan baik-baik

Unsplash/Attentie Attentie

Hubungan antara penulis dan penerbit kadang gak selamanya mulus. Misalnya ada penulis yang marah saat tulisannya diedit editor karena merasa di posisi yang benar. Bukannya mencari solusi dan penyelesaian, si penulis malah memposting uneg-unegnya di media sosial. Gak menutup kemungkinan akibat kasus tersebut, ramailah netizen mem-bully penerbit.

Kerja sama yang baik antara penulis dan penerbit adalah sama-sama mau mendengarkan dan mencari solusi  demi lahirnya karya yang berkualitas. Kalau malah jadi runyam, kamu bisa masuk dalam daftar penulis bad attitude oleh penerbit.

Baca Juga: Hindari 5 Kesalahan yang Bisa Membuat Kamu Gagal Jadi Penulis

Verified Writer

Nita Nurfitria

Hai !

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya