TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Lulusan Vokasi Beneran Siap Kerja? Ini 5 Faktanya! 

Belajar langsung dari pengalaman mereka yuk!

Lulusan vokasi (Unsplash.com/Jud Mackrill)

Mencari pekerjaan memang menjadi suatu hal yang menantang. Apalagi, saat ini persaingannya semakin kompetitif. Beruntung kalau kamu lulusan pendidikan vokasi. Soalnya, kamu jadi punya kelebihan yang bikin kamu bisa lebih cepat dapat kerja.

Saat ini, sudah banyak lho lulusan pendidikan vokasi yang berhasil membuktikan bahwa mereka gak kalah saing dan bisa menuju kesuksesan yang gemilang. Coba deh keep scrolling artikel ini sampai tuntas, kita belajar bareng dari mereka yang menjalaninya langsung, yuk!

Baca Juga: Bantu Industri Kreatif, Kadin Jabar Sambut Baik Kehadiran Finnix

1. Hidupkan imajinasi lewat animasi

Lulusan vokasi (Unsplash.com/ Brooke Cagle)

Fadila Puri Pratama, ia sering mendapat cibiran karena pilihannya untuk menjadi animator. Namun, hal ini tak menyurutkan langkahnya. Berbekal tekad kuat, ia merantau ke Kudus untuk mengenyam pendidikan di SMK Raden Umar Said Kudus jurusan animasi. 

Hasilnya, kini ia menjadi seorang animator di Brown Bag Films di Bali, studio animasi multinasional. Bahkan, ia berhasil mengerjakan proyek berskala Internasional yang ditayangkan di berbagai negara. 

Pada konten video yang ditayangkan oleh YouTube Channel Srikandi Vokasi, Fadila bercerita bahwa kini penghasilannya cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan keluarga, membeli alat-alat yang bisa menunjang skill-nya, hingga nyemplung ke dunia investasi. 

Berawal dari tekad dan pilihan yang tepat, Fadila bisa berada di posisinya yang sekarang ini. Ia juga meyakini, perempuan harus bisa mendobrak stereotip yang ada selama ini. Bahkan, menurutnya prospek kerja perempuan di dunia animasi itu masih sangat luas, lho. Kamu mau mengikuti jejaknya?

2. iOS Developer jebolan SMK

Ilustrasi programer (Unsplash.com/Alex Kotliarskyi)

Kisah serupa juga terjadi pada Rahma Agustina Kusmaningrum. Ia melawan stereotip yang mengatakan bahwa perempuan gak bisa atau sangat sulit untuk bisa sukses di dunia teknologi. Rahma merupakan lulusan SMK Raden Umar Said (RUS) Kudus di jurusan Rekayasa Perangkat Lunak.

Ia mengakui, hal yang membuatnya semakin tertantang menekuni dunia teknologi adalah saat pihak sekolah mengadakan workshop di perusahan-perusahaan dunia yang ada di Indonesia. 

Dia pun merasa bangga ketika berhasil membuat aplikasi dan karyanya bisa berguna untuk banyak orang. Kini Rahma berhasil menjadi seorang iOS Developer di Clapping Ape, salah satu perusahaan pembuat software

Founder & CEO Clapping Ape, Bobby Pranoto, mengakui bahwa Rahma merupakan lulusan SMK yang mampu bersaing dan tak kalah dengan lulusan S1. Bahkan, Rahma jadi satu-satunya perempuan di timnya yang merupakan lulusan SMK, lho.

“Rahma ini punya drive yang kuat yang bisa membuat feedback. Rahma juga memiliki technical skill dan passion yang bagus,” ujar Bobby dilansir laman vokasi.kemdikbud.go.id.

3. Sempat tidak diizinkan orangtua untuk berkarier di Jakarta

ilustrasi sedih (Unsplash.com/Paola Chaaya)

Perjalanan Rahma bukan tanpa kendala. Ia mengaku bahwa dulu sempat dilarang orangtua untuk berkarier di Jakarta. Ayah dan Ibunya khawatir apabila harus melepas sang putri untuk menghadapi kerasnya Ibu Kota seorang diri. Hal ini bahkan seiring menimbulkan cekcok di antara mereka.

Rahma pun mengaku bahwa di kampungnya masih banyak anak-anak perempuan yang diharuskan untuk menikah setelah lulus sekolah. Ia menganggap bahwa perempuan harus mandiri dan independen, salah satunya adalah dengan stand up untuk diri sendiri dengan berkarier dan mewujudkan mimpi.

4. Belajar kepemimpinan dari dapur

Ilustrasi chef (Unsplash.com/Emran Yousof)

Memiliki latar belakang keluarga yang punya usaha warung makan, membuat Afifah Ramadhania jatuh cinta pada dunia memasak sedari kecil. 

Oleh karena itu, ketika lulus dari SMP, ia memantapkan langkah untuk melanjutkan pendidikan ke SMK Negeri 1 Kudus dan mengambil jurusan Tata Boga. Bahkan, ia ditunjuk sebagai perwakilan sekolah untuk merasakan pengalaman magang singkat di luar negeri seperti Qatar, Jerman, dan Jepang. 

Selang beberapa bulan setelah lulus SMK, ia langsung mendapat tawaran kerja di Kempinski untuk posisi Commis Chef. Pengalaman magangnya selama 6 bulan di hotel tersebut jugalah yang makin memuluskan jalan kariernya. 

Pada konten video yang ditayangkan oleh YouTube Channel Srikandi Vokasi, Afifah sekarang berprofesi sebagai Chef di restoran Jerman, Paulaner.

Baca Juga: Tingkatkan Skill Buruh, Kadin Indonesia Rilis Kadin for Naker

Verified Writer

Olivia Erwima

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya