TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Main Game Dibayar, Begini Suka Dukanya Menjadi Seorang QA Tester!

Profesi yang sangat penting dalam industri game

Pexels/Soumil Kumar

Berbicara soal industri game, kamu tentu gak asing lagi dengan profesi developer atau pengembang game. Tapi, ada profesi lain yang gak kalah penting, lho, yaitu quality assurance (QA) tester atau yang biasa dikenal juga dengan game tester

Secara singkat, QA tester adalah orang-orang yang dibayar untuk memainkan sebuah game. Mereka bertanggung jawab untuk menemukan bug dan menjaga kualitas sebuah game agar user dapat memperoleh pengalaman bermain terbaik.  

Buat seorang gamer, profesi ini mungkin bagaikan mimpi yang jadi kenyataan. Siapa sih yang gak tertarik digaji untuk main game sepanjang hari? Namun, profesi game tester ternyata gak sesederhana itu, lho. Ini dia suka dukanya menjadi seorang QA tester.

1. Jadi orang pertama yang memainkan sebuah game

Pexels/hitesh choudhary

Inilah salah satu kenikmatan yang biasa dirasakan oleh game tester. Mereka jadi orang pertama yang memainkan sebuah game sejak sebelum game tersebut dirilis. Kamu bakal mengetes game tersebut dari tahap awal (beta stage) dan memastikan game-nya bisa dimainkan hingga tahap rilis.

Ibaratnya, kamu ikut merawat dan membidani game tersebut sampai ia lahir dengan selamat, meski gak membuatnya secara langsung.

2. Memahami game tersebut sampai ke setiap detailnya

Pexels/Soumil Kumar

Setiap hari, QA tester berkutat dengan game yang dikerjakannya. Ini membuat kamu memahami game tersebut sampai ke sudut-sudutnya. Mulai dari mekanika gameplay, level, hingga ke easter eggs tersembunyi. Sebab, sudah menjadi tugasmu menjelajahi setiap sudut game tersebut untuk mengantisipasi kecacatannya sebelum dilepas ke pasaran.

3. Bisa banget jadi pemain top di game tersebut

businessinsider.com

Kalau gamenya cukup menarik, biasanya game tester akan tetap memainkannya setelah game tersebut rilis, tentunya sebagai user biasa. Tapi, karena sangat memahami seluk-beluk game ini, mereka punya keunggulan dibandingkan pemain lain. Tentunya, mencapai top global ranking bukanlah hal yang sukar.

4. Punya rekan kerja sesama gamer, kamu lebih gampang cari teman mabar

techpin.com

Karena kamu satu kantor bareng sesama penggemar game, mencari teman untuk bermain game favoritmu bukanlah hal yang sukar. Bahkan, kamu juga bisa membentuk komunitas dan mendiskusikan berbagai hal terkait game kesukaanmu. Kamu gak bakal kehabisan personil untuk diajak push rank, deh!

Baca Juga: Cara Mendapatkan Uang dari Video Game, Ini 7 Langkah yang Paling Umum!

5. Punya kesempatan menjajal berbagai perangkat terbaru

91mobiles.com

Tergantung dari platformnya, game testing biasanya memerlukan tes kompatibilitas di sejumlah perangkat. Itu berarti, seorang game tester wajib memainkan game tersebut di berbagai device untuk memastikan game tersebut dapat berjalan di setiap device dengan baik.

Sebagai contoh, kalau kamu menggarap sebuah project game untuk smartphone, kamu berkesempatan untuk memainkannya di perangkat terbaru semacam Samsung Galaxy Fold.

6. Dituntut profesional, kamu harus siap memainkan game yang gak kamu sukai!

Pixabay/Chanzj

Menggeluti profesi QA tester, kamu gak bisa memilih game apa yang bakal kamu kerjakan dalam project nanti. Seorang QA tester harus siap mental dan profesional apabila game yang dikerjakan ternyata bukan genre yang disukai. Jadi, meski kamu penggemar PUBG garis keras, kamu harus rela untuk mengerjakan game lucu yang bikin frustasi semacam Candy Crush.

7. Gak asal main, kamu wajib mematuhi petunjuk dan tugas yang sudah diberikan

Unsplash/Simon Abrams

QA tester gak memainkan game secara random, lho. Mereka punya buku petunjuk dan tugas-tugas tertentu yang harus dipatuhi untuk memastikan bahwa game yang sedang dikembangkan itu sesuai dengan standar perusahaan. Jadi, jika tugas kamu adalah mencari bug di level A, maka mau gak mau kamu harus memainkan level yang sama berulang-ulang sepanjang hari.

8. Bersiaplah untuk memainkan game yang rusak parah

redbull.com

Game yang sedang dikembangkan umumnya punya banyak bug yang parah. Bahkan, gamenya sampai gak bisa dimainkan. Walau gak jarang bugnya bikin pusing, kamu harus melaporkannya ke dalam database yang tersedia untuk memastikan bug tersebut diperbaiki oleh developer.

Laporannya juga harus mendetail, lho. Selain memberi gambar dan video, kamu juga wajib memberi langkah-langkah bagaimana mereproduksi atau memunculkan kembali bug tersebut. Kalau bug-nya banyak, gak selesai sehari!

9. Memainkan game yang itu-itu saja, rasa bosan dan jenuh pasti melanda

Pixabay/Nicholas Robb

Bayangkan jika setiap hari kamu harus mengetes game yang sama selama berbulan-bulan bahkan hingga bertahun-tahun. Rasanya jelas jenuh banget! Saking muaknya dengan game yang dikerjakan, gak jarang kamu berpikir untuk resign dan buka warung saja di rumah.

Baca Juga: Jadi Game Developer itu Enak Gak Sih? Ini 7 Gambaran Suka Duka Mereka

Writer

Handaka Pratama

Penyuka game dan gadget, kadang-kadang juga menulis cerpen kalau dapat ilham.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya