TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Kebiasaan Buruk Freelancer yang Kerap Dilakukan, Kamu Juga?  

Yuk, mulai ubah!

illustrasi pria bekerja (unsplash.com/Jacky Chiu)

Freelancer menjadi pekerjaan yang banyak diambil oleh milenial dan gen z saat ini. Bagaimana gak, pekerjaan yang gak terikat aturan dan bisa dilakukan di mana saja dan kapan pun adalah sebuah keuntungan.

Banyak jenis freelancer yang saat ini tersedia, seperti programer, design grafis, content writer dan sebagainya. Namun, meski dianggap enak dan fleksibel, tetapi tetap saja ada hal yang gak baik yang sering dilakukan. Dari kerja mepet waktu sampai begadang tiap hari, berikut rutinitas gak baik yang sering dilakukan seorang freelancer.

1. Sering menunda pekerjaan 

ilustrasi wanita duduk (pexels.com/Roberto Hund)

Gak adanya jam yang mengatur harus kerja jam berapa dan hari apa membuat para freelancer sering menunda pekerjaannya. Mereka lebih memilih mengerjakan pekerjaannya saat waktu deadline yang sudah dekat.

Jika masih lama, bahkan mencapai satu minggu atau lebih, mereka lebih memilih untuk menunda dan melakukan hal lainnya, entah itu main, nonton film, atau hanya sekedar rebahan saja. Dan, ketika sudah mepet waktunya, maka saat itulah pekerjaannya dikerjakan dan ini biasanya mereka sebut sebagai the power of mepet. Kalau kamu mengalaminya gak?

Baca Juga: 5 Langkah yang Bisa Dilakukan saat Penghasilan Freelancer Anjlok

2. Aktivitas bekerja gak teratur 

ilustrasi wanita bekerja (pexels.com/MART PRODUCTION)

Siang jadi malam, dan malam jadi siang sudah menjadi hal biasa yang dilakukan. Karena gak menuntut harus jam berapa bekerja, maka hal ini membuat mereka terlalu santai. Tidur sampai siang, berlanjut makan, nonton tv dan lain sebagainya sampai melupakan waktu.

Ketika sudah waktunya malam, tugas barulah dikerjakan. Besok pagi kerjaan yang belum selesai dikerjakan lagi dan waktu setiap harinya jadi gak menentu. Belum lagi banyaknya gangguan selama mengerjakan tugas menjadi fokus terpecah hingga pikiran menjadi gak karuan dan akhirnya menunda lagi.

3. Gak bersosialisasi dengan yang lain 

ilustrasi wanita kerja (pexels.com/Ivan Samkov)

Selain tujuan utama mengambil freelance adalah karena waktunya fleksibel. Banyak juga yang memilih menjadi freelancer karena gak suka berinteraksi langsung dengan orang lain. Yang akhirnya, mereka lebih suka kerja sendirian dalam satu ruangan tanpa bertemu orang.

Hal ini menjadi buruk karena nantinya gak punya kenalan sama sekali. Freelance memang menguntungkan, tapi jika gak bergaul dengan orang-orang sekitar, tentu hal itu dapat memberikan dampak rasa sepi pada hidup kita, bukan?

4. Bekerja terlalu lama di depan komputer 

ilustrasi wanita bekerja (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Meski menjadi freelancer bisa sesekali istirahat, tapi tahukah bahwa jika tugas yang diterima banyak setiap akhirnya, duduk di depan komputer seharian bisa dilakukannya. Ini sama seperti pekerja kantoran yang dari jam 9 pagi sampai 5 sore hanya duduk.

Diam di tempat memang gak capek, tapi otot seluruh tubuh akan kaku, terutama bagian lengan, punggung, dan pinggang. Jadi, pastikan untuk tetap bergerak, ya!

Baca Juga: 5 Alasan Utama Seseorang Putuskan Jadi Freelancer, Kamu yang Mana?

Verified Writer

P U T R I

Yuk menulis lagi!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya