Ini, lho Jawaban Kenapa Editor Buku Jarang Menerbitkan Bukunya Sendiri
Banyak buku diterbitkan dari tangannya, tapi hampir tidak pernah menerbitkan bukunya sendiri
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kamu suka membaca banyak buku dan tahu siapa saja penulis-penulisnya? Bahkan kamu yang suka membaca buku sudah pasti memiliki penulis idola. Tapi apakah kamu tahu siapa saja nama-nama editor yang ada di balik buku-buku dan penulis yang kamu idolakan itu? Sepertinya agak sulit untuk menjawab itu. Jangankan untuk mengingat, siapakah editor sebuah buku aja rasanya kita enggak pernah tahu.
Seorang editor buku sejatinya memiliki peranan penting pada terbitnya sebuah buku. Apalagi kalau sudah sampai masuk kategori best seller. Pentingnya peranan seorang editor tak hanya terbatas mengoreksi penggunaan tanda baca dan huruf kapital. Editor pun memainkan peran sebagai konsultan buku secara keseluruhan, baik penataan aksara, alur cerita, pengembangan plot dan sebagainya tanpa mengubah atau merusak ciri khas dari penulis itu sendiri. Sekarang sudah kebayang seperti apa pekerjaan editor buku itu, kan?
Tapi mungkin akan muncul pertanyaan, kalau editor buku bisa melakukan semua itu lantas kenapa mereka tidak menerbitkan buku sendiri? Toh, mereka sudah menguasai berbagai hal tersebut.
Jawabannya ada pada fakta-fakta di bawah ini.
1. Waktu Editor Habis untuk Mengurusi Naskah Penulis
Editor adalah profesi yang mendedikasikan dirinya untuk memoles naskah para penulis agar dapat layak terbit. Bahkan dengan jaminan mendapatkan banyak pembaca. Dan waktu untuk memoles sebuah naskah buku tidaklah sebentar. Syukur-syukur kalau penulisnya sudah punya jam terbang tinggi dan punya nama di pasar, pekerjaan editor pasti akan lebih ringan karena penulis sudah belajar dari pengalaman.
Dan bukan hal yang aneh bila seorang editor mendapat tanggung jawab untuk mengoreksi lebih dari satu buku. Bisa kebayang seperti apa hactic-nya hari-hari editor saat dihadapi hal semacam itu.
Editor harus bisa mengerjakan setiap buku yang memiliki kekurangan masing-masing. Apalagi, tak jarang editor sampai harus sering lembur-lemburan. Semua hal itu pasti menyita setiap waktu editor sehingga ia pun tak memiliki waktunya untuk menulis bukunya sendiri.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.