TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Tips Bermanfaat untuk Menghadapi Rekan Kerja yang Gak Kooperatif

Tetap bersikap dewasa, ya! 

ilustrasi diskusi (pexels.com/Los Muertos Crew)

Selain gaji, iklim kerja juga menjadi pertimbangan bagi seseorang untuk bertahan di sebuah perusahaan. Semua orang pasti akan merasa nyaman jika dapat bekerja dengan orang-orang yang cocok dan ia sukai. 

Namun pada kenyataannya, kamu gak bisa memilih dengan siapa kamu bekerja sama. Sehingga perselisihan adalah hal yang banyak ditemui di lingkungan kerja.

Terkadang situasi tertentu membuatmu terjebak pada rekan kerja yang gak kooperatif. Pernah mengalaminya? Lalu bagaimana cara terbaik untuk menghadapi rekan kerja yang gak kamu sukai? Berikut enam tipsnya! 

1. Identifikasi alasan kamu gak menyukainya

ilustrasi rekan bekerja (pexels.com/Yan Krukov)

Rasa ketidak sukaan pasti mempunyai alasan. Mungkin kamu gak menyukai rekan kerja karena dia membebankan tugas divisi kepadamu atau dia bertutur kata kasar sehingga membuat kamu kurang nyaman. 

Kamu harus mampu mengidentifikasi alasan kamu gak menyuaikanya. Jangan sampai kamu gak menyukainya karena hal yang bersifat pribadi, seperti penampilannya yang menarik atau kompetensinya. 

2. Pikirkan apakah kesalahan ada di dirimu? 

ilustrasi berpikir (pexels.com/Elly Fairytale)

Kadang kala kamu gak menyukai rekan kerja karena kebiasaan burukmu sendiri. Misalnya, dia sering mengingatkanmu deadline pekerjaan atau mengkritik hasil kerjanmu. Jika kamu gak menyikapinya dengan bijak, sangat mungkin untuk menganggapnya sebagai musuh. 

Tanyakan pada diri sendiri, apakah keluhannya valid? Apakah kamu memang gak disiplin dalam mengerjakan tugas kantor? Jika iya, satu-satunya cara untuk memperbaiki hubunganmu adalah dengan memperbaiki perilakumu sendiri. 

Baca Juga: 5 Tips Melatih Diri Bersikap Kooperatif, Kerja Sama secara Aktif

3. Coba kenali rekan kerja lebih dalam 

ilustrasi diskusi (pexels.com/Los Muertos Crew)

Setiap orang mempunyai sisi kehidupan di luar kantor. Masalah-masalah yang dialami bukan gak mungkin sangat berpengaruh pada iklim kerja. Ini memang terdengar gak profesional, tapi gak ada salahnya untuk mencoba memahami. 

Misalnya, rekan kerjamu menjadi mudah emosi karena dia tengah menjalani proses perceraian atau masalah keluarga lainnya. Bisa juga, dia mendapat tekanan dari atasan atau gagal mendapat promosi. 

Segalanya mungkin terjadi. Kamu memang memilki bertanggung jawab atas masalahnya, tetapi kamu dapat melihat dari perspektif lain. Ini membantumu untuk belajar memperbaiki hubungan dengannya. 

4. Tetap bersikap dewasa dan profesional 

ilustrasi bekerja (pexels.com/Yan Krukov)

Misalnya, rekan kerjamu memang bukan orang yang profesional, kamu tetap harus bersikap dewasa. Dewasa artinya kamu bersikap sopan. Ini bukan berarti kamu harus berteman baik. 

Ingat, kamu tetap harus menjalankan kewajibanmu sebagai seorang karyawan perusahaan dan bekerja dengan tim secara profesional. Jangan menanggapi kepicikan dan perilaku buruknya. Lagi pula, sikap profesional akan menular ke rekan yang lain. 

5. Jangan bergosip di kantor

ilustrasi bergosip (pexels.com/SHVETS Production)

Ada godaan kuat untuk membicarakan rekan kerja yang gak kamu sukai dengan rekan kerja yang lainnya. Kebiasaan bergosip di lingkungan kantor membawa iklim kerja yang buruk. Namun sayangnya, ini sangat banyak ditemui. 

Tanyakan pada diri sendiri, apa gunanya menggosipkan rekan kantor? Apakah ini berpengaruh pada kinerjamu dan kemajuan perusahaan? Tentu saja tidak. Maka dari itu, hindari bergosip. Lagi pula, bergosip juga akan membuat citramu buruk karena bisa dianggap menghasut. 

Baca Juga: 5 Ciri Rekan Kerja Pasif Agresif, Lingkungan Kerja Jadi Toxic

Verified Writer

Ratumas Ovvy

Find me on Instagram @ratumasovvy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya