TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ageism: Definisi, Contoh, dan Cara Menghadapi

Ageism adalah bentuk diskriminasi

Ilustrasi ageism (pexels.com/Ron Lach)

Ageism adalah wujud diskriminasi di tempat kerja. Diskriminasi ini mengarah ke individu atau kelompok berdasarkan usianya. Biasanya yang paling sering terjadi adalah diskriminasi kepada karyawan yang usianya lebih tua, yang dianggap kurang berkontribusi dan sulit beradaptasi.

Itulah kenapa kamu harus tahu apa itu ageism agar bisa memeranginya di lingkungan kerja. Yuk, simak penjelasan lebih lanjut!

1. Pengertian ageism

Ilustrasi ageism (pexels.com/Ron Lach)

Ageism adalah bentuk diskriminasi yang biasanya terjadi pada orang yang lebih tua. Orang yang lebih tua dianggap sudah tidak produktif dan keahliannya tidak relevan lagi dengan dunia kerja saat ini. Meskipun secara kualitas dan pengalaman, orang yang lebih tua masih memenuhi standarnya.

Mengutip BBC, dampak ageisme cenderung lebih buruk terhadap generasi pekerja muda. Pasalnya, ada stereotip yang mengatakan bahwa generasi millennials dan Gen Z adalah generasi yang manja dan etos kerjanya buruk.

Sebenarnya ageisme bukan sekadar tindakan, tapi juga cara memandang dan berpikir seseorang terhadap orang lain. Jadi bisa disimpulkan, ageism adalah bentuk diskriminasi, baik dalam tindakan maupun pemikiran, yang membedakan seseorang berdasarkan usianya.

Baca Juga: [QUIZ] Dari Tanggal Lahirmu, Kami Tebak Inisial Nama yang Suka Cari-Cari Kesalahanmu

2. Contoh ageism di lingkungan kerja

Ilustrasi ageism (pexels.com/Ron Lach)

Bentuk ageism di lingkungan kerja memang terkadang tidak bisa dilihat secara langsung atau kasat mata. Tapi setidaknya kamu bisa mengetahui beberapa contoh bahwa perusahaan melakukan praktik diskriminasi ini. Berikut beberapa di antaranya:

  • Karyawan yang lebih tua tidak diberikan kesempatan untuk mendapatkan kenaikan gaji atau promosi.
  • Ucapan atau komentar merendahkan mengenai usia, termasuk candaan merendahkan kemampuan seseorang yang berkaitan dengan usia.
  • Karyawan muda diberikan tanggung jawab yang membosankan, sementara karyawan senior yang menantang.
  • Karyawan muda sering tidak dilibatkan dalam rapat karena dianggap belum memahami perusahaan secara mendalam.
  • Tidak memiliki akses ke kesempatan belajar (program pelatihan, biaya melanjutkan pendidikan, konferensi, dll).
  • Asumsi tertulis atau tidak tertulis bahwa kamu tidak bisa mengambil cuti untuk keluarga karena belum punya anak di rumah.
  • Pekerja dengan usia tua di-PHK karena dianggap sudah tak mampu mejalankan pekerjaannya.
  • Karyawan muda sulit memperoleh promosi karena usianya dianggap belum mencukupi meski telah memiliki jejak yang bagus.

Baca Juga: 7 Jenis Pendanaan Startup, Cari Tahu Caranya Cari Modal!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya