TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Waspadai 6 Bentuk Bias yang Dapat Membuatmu Salah Mengambil Keputusan dalam Berkarir

Jangan sampai pendidikan atau karirmu terhambat.

eharmony.com

Sebagai manusia, membuat keputusan adalah hal yang lumrah dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Menentukan untuk akan menonton film apa mungkin tak perlu sebuah proses berpikir yang rumit. Namun, lain cerita bila sebuah keputusan itu bersifat vital dalam hubungan antar manusia, salah satunya dalam karir. Kita seringkali tak menyadari saat memutuskan sesuatu yang sangat dipengaruhi oleh bias tertentu sehingga yang ada hasilnya cenderung buruk. Oleh karena itu, kamu perlu mewaspadai enam bentuk bias ini.

1. Bias konfirmasi

allinterestingthings.com

Manusia tak suka mengubah opini mereka, terutama yang sudah tertanam kuat dalam diri sejak lama. Memikirkan kembali sebuah keyakinan saat sudah terbentuk itu adalah tindakan sulit. Hal yang lebih mudah adalah tidak menghiraukan perkembangan informasi yang bisa menggoyahkan keyakinan kita atas sesuatu.

2. Heuristik ketersediaan

pixabay.com

Manusia cenderung lebih mudah mengingat suatu kejadian besar daripada hal-hal kecil. Ini bisa mempengaruhi pola pikir yang kemudian berdampak pada pembuatan keputusan. Misalnya, orang lebih takut naik pesawat karena adanya kecelakaan pesawat atau terorisme. Padahal, peristiwa itu amat sangat langka dibandingkan kecelakaan mobil atau motor yang merenggut nyawa. Fakta pun bisa terpinggirkan akibat manusia hanya mengingat kejadian besar.

Baca Juga: 7 Trik Presentasi yang Mengagumkan dari Para Pemimpin Sukses

3. Heuristik penjangkaran

pixabay.com

Istilah ini merujuk pada tendensi manusia untuk terus mengandalkan sebuah angka sejak pertama mendengarnya kemudian menilai berbagai hal berdasarkan angka ini meski tidak relevan terhadap kasus yang sedang dihadapi. Dengan kata lain, angka itu dijadikan jangkar dalam berbagai persoalan.

4. Efek halo

eharmony.com

Otak manusia itu malas dan suka konsistensi, termasuk ide-ide yang konsisten dengan orang-orang atau tempat-tempat tertentu. Kontradiksi itu membutuhkan banyak tenaga. Oleh karena itu, saat seseorang membuat kesan pertama yang baik dan kita mempercayainya, kita cenderung untuk terus terkesan pada orang itu. Konsekuensinya, saat ternyata orang tersebut tak sesuai dengan kesan pertama, kita sulit melihat hal itu.

5. Sunk cost fallacy

stocksnap.io

Bias dalam hal ini merujuk pada sulitnya manusia meninggalkan sesuatu setelah banyak menghabiskan uang, waktu dan tenaga padahal sesuatu itu sudah pasti gagal. Hasilnya, kita seringkali lebih banyak rugi karena kita merasa terlalu sayang untuk meninggalkan sesuatu itu.

Baca Juga: CEO Perusahaan Ternama Buka Rahasia Agar Perempuan Bisa Sukses di Tempat Kerja

 

 

 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya