Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Pemimpin merupakan sosok panutan dan penentu dalam sebuah perusahaan, nyatanya kebanyakan karyawan justru segan bila berhadapan dengan pimpinannya dan memilih menghindar. Akibatnya komunikasi yang terjalin menjadi kurang lancar dan mengakibatkan koordinasi kerja terganggu. Namun, 5 gaya kepemimpinan ala millennials ini justru membuat karyawan nyaman dan betah kerja.
1. Pemimpin yang terbukti loyal dengan karyawannya
Pemimpin yang loyal sangat disukai oleh karyawan, selain karyawan merasa pekerjaannya dihargai keloyalan pemimpin dianggap sebagai bentuk perhatian pemimpin terhadap karyawannya. Pemimpin-pemimpin muda dunia seperti pimpinan Facebook Mark Zuckerberg terbukti loyal terhadap karyawannya. Bagaimanapun juga kesuksesan perusahaanmu juga tak lepas dari kerja keras karyawanmu.
2. Gaya bos yang santai dan asyik, membuat karyawan bebas mengekspresikan pendapatnya
Pemimpin millennials dikenal memiliki gaya memimpin yang santai dan asyik dan juga dikenal mudah berbaur dengan karyawannya. Akibatnya karyawan menjadi lebih terbuka kepada pemimpinnya, pemimpin pun memahami apa yang sebenarnnya diinginkan oleh karyawannya. Meskipun begitu, pemimpin millennials tetap tegas sehingga biarpun santai namun tetap dihormati karyawannya.
3. Ide-ide pemimpin yang kreatif banget, bahkan terkadang memberikan sudut pandang yang berbeda
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Memiliki pemimpin millennials terkadang memberikan sudut pandang yang berbeda ketika memberikan solusi, selain itu pemimpin millennials dikenal dengan ide-idenya yang kreatif. Akibatnya karyawan menjadi lebih aktif ketika diskusi dan terpacu juga untuk menghasilkan ide-ide yang kreatif. Selain memberikan kenyamanan, pemimpin millennials juga lebih memotivasi karyawannya daripada hanya sekedar memerintah.
4. Pemimpin yang juga cenderung terbuka menerima kritikan
Karena pembawaannya yang santai pemimpin millennials cenderung lebih mudah menerima kritik, akibatnya karyawan lebih terbuka dalam menyampaikan pendapatnya. Kritik yang disampaikan karyawan selain meningkatkan kesejahteraan juga turut andil dalam membangun perusahaan. Karyawan tentu akan senang karena pendapatnya didengar dan lebih merasa dihargai. Meskipun begitu, pemimpin tetap harus dapat mengambil keputusan dengan bijaksana.