Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Saat ini pekerja lepas atau freelancer menjadi profesi yang banyak diminati dan ramai diperbincangkan. Alasannya karena waktu kerja freelancer lebih fleksibel dibandingkan pekerja kantoran. Asalkan mereka dapat memenuhi tanggung jawab pekerjaan terhadap klien sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Karena lebih fleksibel, penghasilan yang didapatkan oleh freelancer juga tidak tetap. Bahkan juga harus siap menghadapi risiko kehilangan pendapatan. Oleh sebab itu, diperlukan adanya perencanaan keuangan bagi para freelancer untuk mengatur keuangan mereka. Seperti apa caranya? Simak tips lengkapnya di bawah ini, ya!
Baca Juga: 4 Tips Mengelola Keuangan buat Freelancer, Biar Tetap Aman!
1. Mengusahakan pengeluaran tetap stabil
ilustrasi menghitung uang (pexels.com/Karolina Grabowska) Sebagai seorang freelancer, kamu memiliki pemasukan yang bervariasi atau tidak tetap. Tapi, usahakan rata-rata pengeluaran yang kamu lakukan bersifat tetap atau stabil setiap bulannya. Hindari pengeluaran besar untuk membeli sesuatu yang bukan bersifat kebutuhan utama.
Contoh rincian pengeluaran yang bisa kamu terapkan meliputi pengeluaran wajib, pengeluaran untuk kebutuhan pokok, pengeluaran untuk investasi, pengeluaran untuk proteksi, dan pengeluaran yang bersifat keinginan. Lakukan pencatatan keuangan secara detail agat kamu dapat mengetahui posisi keuangan saat ini. Setelah mengetahui pengeluaran rutin setiap bulan, maka kamu pun bisa memproyeksikan target penghasilan minimal yang ingin didapatkan setiap bulan dan tahun.
2. Melakukan perhitungan pajak
ilustrasi menghitung pajak (pexels.com/Nataliya Vaitkevich) Berdasarkan pengertiannya, freelancer tidak dikategorikan sebagai pegawai. Maka dari itu, mereka harus mencatat sendiri seluruh penghasilan yang diperoleh selama satu tahun kemudian melaporkannya ke kantor pajak beserta utang yang dimiliki dan bukti pembayaran pajak yang dilakukan sebagai wajib pajak.
Perhitungan penghasilan freelancer di Indonesia terbagi menjadi tiga metode, yakni net (pajak dipotong pemberi kerja sehingga upah yang diterima sudah bersih), gross (pajak belum dipotong pemberi kerja sehingga upah yang diterima masih kotor), dan gross up (pajak sudah dipotong melalui pemberian tunjangan). Oleh karena itu, kamu perlu mempelajari cara menghitung pajak tahunan kamu sendiri. Pasalnya, pembayaran pajak memiliki korelasi dengan status keuangan kamu. Jika kamu bisa menghitungnya dengan cara yang benar, maka kamu pun bisa berhemat, lho.
Baca Juga: 4 Tipe Kepribadian dalam Mengelola Keuangan, Kamu Masuk yang Mana?
3. Menyiapkan dana darurat
ilustrasi menghitung uang (pexels.com/Alexander Mils) Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Sebesar apa pun penghasilan yang diperoleh, freelancer memiliki risiko kehilangan pendapatan yang jauh lebih besar dibandingkan dengan pekerja kantoran. Oleh sebab itu, sebagai seorang freelancer usahakan kamu menyiapkan dana darurat yang lebih besar dari pekerja kantoran yang memiliki penghasilan tetap.
Idealnya bagi kamu yang masih lajang memiliki dana darurat sebesar enam kali pengeluaran bulanan. Sedangkan untuk kamu yang sudah menikah, sediakan dana darurat dua belas kali pengeluaran yang dilakukan setiap bulan.
4. Memiliki jaminan kesehatan
ilustrasi menghitung asuransi kesehatan (pexels.com/Leeloo Thefirst) Setiap tahun, biaya kesehatan terus mengalami kenaikan. Melihat hal ini tentu akan sangat berisiko jika kamu tidak memiliki jaminan kesehatan karena kamu bisa kehilangan banyak uang ketika harus menjalani proses rawat inap, operasi, atau rawat jalan.
Setidaknya, kamu memiliki BPJS Kesehatan. Namun, akan lebih baik jika kamu juga memiliki asuransi kesehatan swasta. Sebab, keduanya memiliki fungsi yang saling mengisi satu sama lain. BPJS Kesehatan memiliki manfaat lebih lengkap daripada asuransi kesehatan karena dapat meng-cover hampir seluruh penyakit meski dengan premi yang secara umum lebih murah. Dan asuransi kesehatan memberikan kenyamanan serta fleksibilitas dalam berobat.
Baca Juga: 5 Tips Mengelola Keuangan saat Suami dan Istri Sama-sama Bekerja