Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Sebagai pelamar harus lebih berhati-hati dalam memilih perusahaan yang akan dilamar. Bisa jadi kerugian bukan pada materi, tapi pada data yang tercantum di curriculum vitae-mu, lho. Berikut ini adalah ciri penipuan lowongan kerja, simak yuk agar tidak tertipu.
1. Tidak menyebutkan posisi atau lowongan
Ilustrasi jabatan (pixabay.com/geralt-9301) Lazimnya, dalam sebuah perusahaan sudah ada posisi pasti yang membutuhkan pekerja baru. Sehingga sewaktu pemanggilan interview maka kandidat akan mengetahui bahwa ia dipanggil untuk posisi yang ia lamar, atau bila keahlian kandidat sesuai dengan posisi lain, maka HRD akan menginformasikan.
Apabila undangan interview tidak mencantumkan posisi, maka bisa dicurigai bahwa ini adalah undangan interview palsu, patut diwaspadai, ya.
2. Lokasi interview bukan lokasi perusahaan sebenarnya
Ilustrasi perusahaan (pexels.com/@pixabay) Info lowongan pekerjaan selalu mencantumkan nama perusahaan, dan biasanya disertakan pula alamat lengkap. Bila info lowongan tersebut tidak mencantumkan alamat, maka kamu bisa mengambil inisiatif untuk mencarinya di situs pencarian ataupun melalui aplikasi maps.
Kalau lokasi interview tidak sesuai dengan alamat perusahaan, patut dipertanyakan kembali keasliannya.
Baca Juga: 5 Tips Buat Job Seeker Hindari Penipuan Lowongan Kerja
3. Biaya akomodasi ditalangi pihak pelamar
Ilustrasi orang menunggu penerbangan (unsplash.com/@jeshoots) Biasanya undangan interview bodong akan mencantumkan tempat interview dan tes di daerah Jabodetabek, hal ini membuat para pelamar membutuhkan akomodasi untuk sampai ke lokasi.
Perusahaan bodong ini akan meminta pelamar untuk transfer sejumlah uang untuk keperluan seluruh akomodasi, mulai dari transportasi hingga penginapan, dengan dijanjikan akan dikembalikan setelah selesainya rangkaian tes dan interview.
4. Mencantumkan semua nama kandidat yang lolos
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Ilustrasi daftar nama (unsplash.com/@glenncarstenspeters) Undangan interview palsu biasanya akan ada berlembar-lembar lampiran, salah satunya adalah lampiran keseluruhan nama kandidat pelamar yang lolos dan akan memasuki tahap interview.
Tidak pernah ada perusahaan yang mencantumkan data kandidat yang lolos. Hal ini bisa dikarenakan perusahaan palsu tersebut ingin membuat pelamar percaya bahwa banyak orang lain yang juga melamar dan lolos di perusahaan tersebut.
5. Mencantumkan nominal gaji yang tidak relevan dengan posisi yang dilamar
Ilustrasi memegang uang (unsplash.com/@sharonmccutcheon) Membicarakan gaji masih terasa tabu bagi sebagian orang. Maka, jarang ada perusahaan yang mencantumkan gaji pada undangan interview. Terlebih lagi, gaji yang disebutkan sangat fantastis dan tidak relevan dengan posisi yang dilamar.
Iming-iming gaji besar biasanya mampu membuat pelamar tergiur, tapi ingat semua gaji selalu disesuaikan dengan jobdesc, ya.
6. Waktu interview yang fleksibel
Ilustrasi interview kerja (pexels.com/@mart-production) Waktu untuk interview akan selalu dicantumkan pada undangan interview, dan biasanya hanya terdapat satu waktu yang sudah ditentukan. Mengingat perusahaan sangat menghargai waktu, maka interview dengan jam yang fleksibel terasa sangat tidak mungkin, terlebih di perusahaan besar.
Baca Juga: 5 Ciri-ciri Penipuan Berkedok Lowongan Kerja, Hati-hati!