TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Cara Menghadapi Teman yang Suka Mengeluh karena Masalah Pekerjaan

Karena sebenarnya ia hanya perlu didengar

ilustrasi mengobrol (pexels.com/Karolina Grabowska)

Kamu pasti memiliki sosok teman yang sedang bergelut dengan stres karena masalah pekerjaan. Ketika hal tersebut terjadi, kamu harus menjadi sosok yang memiliki rasa empati. Hal itu dilakukan agar temanmu merasa dimengerti.

Kemudian, kamu juga tidak boleh menyuruhnya untuk bersyukur dengan apa yang sudah ia miliki. Selain itu, ada beberapa cara lain yang bisa dilakukan untuk menghadapi teman yang sering mengeluh karena masalah pekerjaan. Simak pembahasan ini agar kamu bisa lebih berempati.

1. Dengarkan apapun yang membuat hatinya merasa tidak tenang

ilustrasi mengobrol (pexels.com/Gustavo Fring)

Pertama, cobalah untuk mendengarkan perihal apa saja yang membuat hatinya merasa tidak tenang. Bisa saja ia sedang berada dalam lingkungan kerja yang toxic sehingga merasa tidak cukup kuat untuk menghadapinya.

Hal itu biasanya menjadi salah satu alasan seseorang berniat untuk resign. Saat temanmu berada di fase tersebut, cobalah untuk pasang telingamu hanya kepadanya. Ia pasti membutuhkan tempat untuk bersandar agar lebih kuat.

Baca Juga: 5 Tipe Rekan Kerja yang Membuatmu Sulit Berkembang, Sudah Tahu?

2. Jangan hakimi perasaan dan menuntutnya untuk bersyukur

ilustrasi mengobrol (pexels.com/Artem Podrez)

Kamu tidak boleh menghakimi perasaan yang sedang dialaminya saat ini. Biasanya, seseorang akan menuntut temannya untuk lebih bersyukur karena sudah memiliki pekerjaan. Padahal, itu sejatinya tidak menyelesaikan semua masalah.

Ingatlah bahwa setiap orang itu punya kapasitas hati yang berbeda-beda. Jika kamu menuntutnya untuk bersyukur, percayalah bahwa ia pasti akan merasa sangat tertekan dan menjauhimu seketika.

3. Beri nasihat jika ia minta

ilustrasi mengobrol (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Selanjutnya, kamu juga bisa mencoba memberinya nasihat ketika ia meminta. Berikan sebuah advice yang tentunya harus disertai rasa empati. Hal itu dilakukan untuk tetap menghargai perasaannya meskipun memberi sebuah petuah.

Dengan begitu, ia pasti akan senang mendengarkan pendapatmu. Kamu bisa saja membantunya untuk berpikir lebih visioner dengan mempertimbangkan dampak-dampak yang terjadi jika memutuskan untuk resign.

4. Coba bantu ia untuk mencari pekerjaan lain

ilustrasi mengobrol (pexels.com/RODNAE Productions)

Jika ia benar-benar merasa tidak betah, cobalah untuk membantunya mencari pekerjaan lain. Kamu bisa mencarinya melalui internet seperti via LinkedIn, Jobstreet, dan semacamnya. Bantuan semacam itu tentunya sangat berharga baginya.

Walaupun tidak terlalu mengetahui bidang yang ia geluti, upayamu untuk membantu mencari pekerjaan sejatinya sudah cukup. Intinya di sini adalah kamu harus menunjukkan dukunganmu untuknya.

Baca Juga: 5 Aturan Kerja saat Satu Kantor dengan Teman, Tetap Profesional!

Verified Writer

Hamas Nurhan R T

Find me on instagram as @hamasnurhan

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya