#BaikItuMudah Buatmu yang Kuliah Sambil Kerja, Ini 5 Hal yang Kupelajari
Sesibuk apapun, selalu harus bisa bagi waktu...
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ketika orang seumuranku bisa bebas menggunakan uang hasil jerih payahnya untuk membeli makeup, buku, gadget, dan barang bermerek lainnya, aku menggunakan uangku untuk menghidupi keluarga dan membiayai pendidikanku sendiri.
Aku adalah seorang perempuan berusia 23 tahun yang berasal dari sebuah keluarga broken home. Orangtuaku bercerai ketika aku kelas 9 SMP. Sebuah mimpi terburuk yang pernah terjadi dalam hidupku. Terlebih setelah bercerai, ayahku sibuk dengan keluarga barunya dan hampir tidak pernah mengingat apalagi peduli terhadap keluarga kami. Imbasnya, aku harus menjadi tulang punggung bagi ibu dan adik laki-lakiku.
Beruntung aku memiliki seorang ibu yang luar biasa hebat. Dialah yang menafkahi biaya hidupku dan adikku selama tiga tahun aku duduk di bangku SMK. Setelah lulus, aku menggantikan ibuku untuk bekerja. Syukur alhamdulillah, saat itu aku diterima bekerja sebagai Penulis Redaksi di sebuah perusahaan media cetak, dengan hanya bermodalkan ijazah SMK.
Ya, ketika teman-teman sebayaku tengah menikmati masa-masa bahagia awal bekerja, menghabiskan gaji pertama mereka untuk belanja keperluan pribadi, aku menggunakan gajiku untuk biaya hidup keluargaku dan sekolah adikku. Ada pula beberapa temanku yang menikmati indahnya masa perkuliahan, dan aku sangat iri melihatnya. Karena aku tahu, aku tidak akan bisa kuliah.
Tiga tahun menjalani pahit manisnya bekerja sebagai penulis, aku mulai haus akan ilmu. Aku ingin belajar, aku ingin kuliah. Entah mendapat keberanian dari mana, pada akhirnya aku nekad mendaftarkan namaku di sebuah kampus di Surabaya yang menyediakan kelas malam untuk para karyawan yang ingin kuliah.
Kini kesibukanku setiap harinya, adalah bekerja pada jam 09:00 sampai 17:00, dan kuliah pada jam 18:15 sampai 21:15. Banyak orang di sekitarku yang menanyakan bagaimana caraku membagi penghasilanku untuk kebutuhan keluarga dan biaya kuliah. Tapi bukan itu yang selalu kupikirkan. Daripada ditanya bagaimana caranya membagi uangku untuk kedua hal itu, aku lebih ingin ditanya bagaimana caraku membagi waktu dan perhatian untuk kerja, kuliah, dan untuk keluargaku. Karena keluargaku tidak hanya membutuhkan uang, tapi juga kasih sayang.
Memang bukan hal yang mudah ketika aku harus menyeimbangkan waktu dan perhatianku untuk keluarga, karier, dan pendidikan. Tapi setidaknya lima hal ini selalu aku terapkan, agar aku tetap bisa menjadi anak dan kakak yang baik bagi ibu dan adikku, tidak peduli sesibuk apapun keseharianku.
1. Setiap menerima gaji, aku selalu pulang membawa hidangan disantap bersama
Ini sudah menjadi tradisi yang harus aku lakukan setidaknya dua atau tiga kali di setiap awal bulan. Karena tidak setiap hari kami bisa makan enak, aku ingin menyisihkan sedikit penghasilanku untuk membeli makanan favorit mereka dan kemudian untuk kami santap bersama di rumah.
Sebuah tindakan yang kecil, dan mungkin tidak berarti apa-apa bagi keluarga yang setiap hari biasa membeli makan enak di luar hasil masakan sendiri di rumah, tapi bagi ibu dan adikku, ini adalah momen yang patut dinantikan.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.