TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Jurus Lulus Psikotes yang Bikin HRD Pilih Kamu daripada Orang Lain

Selain interview, psikotes sering bikin orang grogi lho!

Unsplash/Ben Mullins

Dalam tahap rekrutmen kerja, interview sering digadang-gadang sebagai proses yang paling sulit. Tapi, psikotes juga tidak jarang disebut sebagai proses yang sama sulit. Setelah interview, orang gagal dalam tahap ini juga. Dengan durasi tes yang panjang dan soal yang tidak tahu benar serta salahnya, kamu pun bisa merasa gambling dengan tes ini.

Apakah kamu salah satu orang yang saat ini hendak menghadapi psikotes? Jika iya, jangan takut! Ini dia lima jurus lulus psikotes yang bikin HRD pilih kamu daripada orang lain!

1. Pahami jika salah satu soal dalam psikotes berkaitan dengan Intelligent Quotient (IQ). Ada tentang kemampuan bahasa, logika, dan berhitung

Pexels/Startup Stock Photos

Salah satu soal dalam psikotes berhubungan dengan tingkat kemampuan akademik atau IQ. Tes ini akan menilai kecerdasan, kemampuan bahasa, logika, dan kemampuan berhitung. Jika kamu mau berlatih, pastikan saja kamu terbiasa teliti dan membaca aneka macam tulisan. Berlatih dari buku soal pun boleh dicoba.

Selain itu, ada penilaian tentang potensi diri. Perusahaan akan melihat apakah kamu berpotensi sebagai pemimpin atau sekadar pengikut. Soal kepemimpinan ini, juga akan berhubungan dengan penempatanmu sebagai karyawan dan memaksimalkan potensi supaya produktivitasmu di kantor optimal.

2. Tak cuma mengukur IQ, ada beberapa soal psikotes yang ditujukan buat memprediksi Emotional Quotient (EQ)

Unsplash/rawpixel

Hal yang ditinjau dari aspek EQ adalah motivasi kerja, kemampuan komunikasi, adaptasi, kestabilan emosi, kreativitas, serta mengendalikan stres saat terjadi masalah. Coba ingat lagi! Beberapa soal pada psikotes ternyata ada yang ditujukan untuk memprediksi kemampuan spesifik seperti kecepatan, keteraturan, ketelitian, dan ketahanan kerja. 

Hasil dari ini semua akan jadi database kemampuanmu. Lantas, database ini bakal dijadikan patokan untuk memilih kandidat dengan kecerdasan emosional dan potensi terbaik. Setiap posisi tentu membutuhkan kriteria dan kemampuan yang tak sama. Database inilah penentunya.

Baca Juga: 6 Trik Wawancara Kerja yang Bikin HRD Terpikat, Pasti Diterima Deh!

3. Setelah paham keduanya, lakukan persiapan dengan mengenali dahulu kemampuan dan potensi diri sebelum melamar posisi tertentu

Pexels/Pixabay

Sekarang, cobalah menganalisis kemampuanmu serta karaktermu. Tulis daftarnya dalam sebuah kertas dan coba bandingkan. Bisa jadi, bidang yang kamu impi-impikan berbeda jauh dengan kemampuan dan karaktermu. Kalau kamu introvert tapi ingin bekerja sebagai marketing, bagaimana? Apa yang harus kamu kembangkan supaya bisa mewujudkan itu?

Jika mau, tidak ada salahnya ikut psikotes perseorangan yang disediakan oleh biro konsultasi atau psikologi. Meski harus mengeluarkan biaya, tapi hasilnya sangat bermanfaat untuk jangka panjang. Hasil tes dapat kamu konsultasikan dan jadi tolok ukur untuk lamaran kerja berikutnya. 

4. Kamu tidak perlu belajar mati-matian karena tidak ada jawaban benar dan salah pada psikotes. Yang perlu dikedepankan adalah kesehatanmu

Pexels/Pixabay

Kondisi fisik yang optimal itu penting buat psikotes, lho! Ini karena durasi tes yang cukup lama. Setidaknya, kamu harus cukup tidur dan makan yang mencukupi juga supaya konsentrasimu saat tes tidak buyar. Jangan sampai kamu berhalangan tiba karena kamu sakit dan harus bedrest.

Gak cuma kesehatan fisik, kesehatan mental pun begitu. Kalau kamu stres, hasil psikotes jadi ikut-ikutan terpengaruh. Kemudian, hal-hal sepele tapi penting adalah survei tempat tes dan persiapkan pakaian sesuai ketentuan. Karena kalau kamu datang terlambat, tidak akan ada perpanjangan waktu.

Baca Juga: Terlihat Sepele, 14 Kebiasaan Pelamar Kerja Ini Paling Bikin HRD Sebel

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya