TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Karakter Orang Jawa yang Jadi Kunci Rahasia Kesuksesan Mereka

Yang orang Jawa, harus cek nih!

instagram.com/andhiiikapratama

Indonesia terdiri dari wilayah yang luas yang masing-masingnya dihuni suku yang berbeda-beda. Masing-masing suku memiliki budaya dan kebiasaan yang turut menentukan karakternya. Tak terkecuali dengan orang Jawa. Ini dia tujuh sifat orang Jawa yang konon menjadikannya sukses sebagai karyawan di kantor maupun mendirikan usaha sendiri.

1. Orang Jawa dikenal sopan, terlebih pada orang tua & yang dituakan. Itulah mengapa ada kebiasaan membungkukkan badan saat melewati orang tua

instagram.com/oping_wo

Dalam kehidupan sosial, orang Jawa tidak bisa sembarangan begitu saja. Perilakunya harus sopan apalagi terhadap orang tua dan orang yang dituakan. Dalam kehidupan kerja, mereka akan sangat menghargai dan menghormati atasan. Ketika memprotes kebijakan, mereka berusaha sebaik mungkin tidak menyinggung perasaan. 

Hal ini juga diterapkan pada klien atau pelanggan dari tempatnya bekerja. Dengan berlaku sopan, mereka yakin kalau dirinya, keluarga, dan keturunannya akan dihargai balik. Di kemudian hari, hal ini juga akan berbuah manis.

2. Orang Jawa juga dikenal kalem dan penurut. Tapi di balik itu, mereka adalah sosok yang setia dan tekun di tempat kerja

instagram.com/raffinagita1717

Memberontak bukanlah ciri khas kebanyakan orang Jawa. Sebaliknya, mereka bertingkah kalem, anggun, dan penurut. Beberapa HRD di perusahaan menyukai hal ini karena mereka bisa dibimbing atau dibentuk menjadi karyawan yang ideal yang mencapai visi misi perusahaan.

3. Meski begitu, mereka juga ramah. Ini terlihat saat berpapasan lalu memanggil "Pak/Bu/Mas/Mbak" atau menyebut "Monggo"

instagram.com/bclsinclair

Saat berpapasan dengan orang yang dikenal, orang Jawa tidak sungkan memberikan tanda keramahannya. Misalnya saja menyebut "Pak/Bu/Mas/Mbak". Terhadap orang yang baru bertemu saja, mereka dapat melemparkan senyum sambil "manthuk" (mengangguk). Di tempat kerja, ini akan membuatnya mudah mambaur dan beradaptasi. Siapa saja akan menyukai dan mudah mengingatnya.

Baca Juga: 10 Pernak-Pernik Gaun Pernikahan Adat Jawa & Filosofinya, Sudah Tahu?

4. Mereka juga tak segan membantu orang lain dengan tulus. Ini menggambarkan kata-kata "migunani tumraping liyan"

Instagram.com/karinasalim

"Migunani tumraping liyan" berarti berguna untuk orang lain. Artinya sekecil apapun hal dan kebaikan yang kita perbuat, bisa sangat berarti buat orang lain. Apalagi kalau hal tersebut dilakukan dengan hati yang tulus dan tanpa pamrih. 

Siapa yang bakal menolak pertolongan di lingkungan kerja? Di saat ada rekan kerja yang kesulitan, ada yang bisa membantu. Bahkan bantuan datang sebelum diminta. Sikap pengertian seperti ini akan dianggap tidak egois, pengertian dan layak digadang-gadang sebagai calon pemimpin!

5. "Nrima" adalah karakter lainnya. Mereka tak berlebihan menuntut asal prioritas utamanya sudah tercukupi

instagram.com/vickyshu

Dalam menghadapi kesulitan dan tantangan hidup, orang Jawa cenderung menerima. Menerima yang dimaksud bukanlah sekedar pasrah, melainkan legawa. Bahwa sesungguhnya ada hikmah lain dalam peristiwa yang ia alami. Hal ini jadi pelajaran dan pasti bisa diperbaiki di kemudian hari. Jika terulang, bisa mengantisipasi.

Dalam pekerjaan, hal ini membuatnya tidak terlalu ambisius. Memang betul jika bekerja harus punya target. Namun terlalu terobsesi malah tidak baik dan merugikan pihak-pihak lainnya. Menjadi sosok yang "nrima" inilah yang diperlukan.

6. Orang Jawa itu kalem & tak sungkan mengalah. Jika ada konflik di lingkungannya, ia dengan cepat memahami situasi bahkan cari jalan keluarnya

https://www.instagram.com/thebridestory/

Gak jarang ketika ada konflik, orang Jawa memilih diam. Hal ini dengan pertimbangan agar suasana tidak lebih keruh dan bisa memberi waktu pada setiap orang untuk berpikir sejenak serta menghilangkan emosi. Setelah situasi mereda, barulah mereka kembali dan mengambil posisi.

Saat terjadi perdebatan di tempat kerja, mereka akan lebih mudah membaca situasi yang tidak memungkinkan. Kemudian mereka akan menawarkan solusi setelah sempat berdiam dan memimpin untuk penyelesaian masalah. Dari sini, kita bisa belajar kalau mengalah itu tak berarti kalah.

Baca Juga: 10 Foto Keluarga dengan Baju Adat, Referensi Tampil Ningrat & Klasik!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya