TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kamu Sedang Mendirikan Startup? Ini Tips Jitu Supaya Dilirik Investor

Salah satunya ditentukan oleh karaktermu juga, lho!

Pexels/Spencer Selover

Perkembangan teknologi yang sedang pesat-pesatnya, membuat millennials turut mengarahkan kariernya ke perusahaan startup. Bayangan bekerja yang cukup santai dan bergengsi, bisa jadi salah satu hal yang ingin mereka jalani. Meskipun begitu, bekerja di startup pun punya suka dukanya sendiri. Salah satunya soal pendanaan.

10 Januari lalu, IDN Times beruntung dapat bertanya jawab dengan Melisa Irene yang merupakan Partner dari East Ventures. Perusahaan ini bergerak dalam investasi perusahaan teknologi dan telah membantu beberapa startup yang kini eksis. Yuk, kita simak tips jitu supaya dilirik investor darinya!

1. Tetapkan keyakinanmu untuk jadi entrepreneur. Ini bisa kamu mulai dengan pertanyaan sederhana "Sebesar apa passion kamu di industri tersebut?"

Pexels/bruce mars

"Se-passionate apa dia di industri ini? Dia mau gak sih kerja di industri ini? Berapa lama?" tukas Irene. Sekilas, pertanyaan ini terlihat remeh dan mudah menjawabnya. Namun jika kamu merenungkannya dalam-dalam berikut dengan segala praktek dan konsekuensinya, tidak mudah lho meyakinkan diri sendiri untuk tetap cinta pada startup yang didirikan sendiri.

2. Optimis kalau startup kamu bakal lebih besar, boleh saja. Namun obyektivitas akan potensi industrimu di lapangan juga perlu

Pexels/Buro Millennial

"Kedua harus obyektif juga. Seorang pendiri startup harus bisa melihat industrinya gede apa gak," terang perempuan yang dulu berkuliah di jurusan akuntansi ini. Menurutnya, passion tinggi yang tidak diimbangi dengan industri yang berpotensi besar, juga bakal sia-sia. "Suatu hari kita capek, kita bakal quit. Tapi kalau industrinya besar, passion akan terus menerus tertampung di situ," tambahnya lagi.

3. Setelah merasa punya ide yang bagus, mintalah pendapat sebanyak-banyaknya ke orang lain soal bisnismu

Pexels/Startup Stock Photos

Langkahmu tidak terhenti sampai soal ide startup yang industrinya besar saja, lho! "Setelah merasa punya ide yang bagus, harus bisa pilot. Tanya orang sebanyak-banyaknya soal idenya," paparnya. Saat ini, millennials hidup di era yang sangat mudah mengvalidasi. "Misalnya kalau mau jualan mesin kopi, pada mau beli gak?" Irene mencontohkan.

Baca Juga: 6 Trik Wawancara Kerja yang Bikin HRD Terpikat, Pasti Diterima Deh!

4. Pastikan kamu punya integritas. Dengan ini, orang bakal lebih mudah mempercayaimu

Pexels/rawpixel.com

"Kalau secara karakter, yang paling penting adalah integrity," tandas perempuan berambut panjang ini. Misalnya saja, kamu menjanjikan A pada customer kamu. Apakah benar nanti kamu benar-benar memberikan A? "Kalau kasih B, dia gak ada integritas. Kita susah percaya sama dia," ungkapnya dengan sumringah.

5. Jadilah sosok yang mengerti kekurangan dan kelebihan sendiri. Dimulai dari sini, kamu akan merasa terbantu membuat keputusan

Pexels/Johannes Plenio

"Self awareness itu mawas diri," paparnya lagi. Dari sini, seseorang bisa mengetahui kekuatannya apa. Kekuatan inilah yang digunakan dalam pembuatan keputusan. Selain itu, ini bermanfaat untuk melihat mana yang cocok bekerja dengan seseorang dan timnya. Sebab ketika merekrut seseorang, ini juga terkait menangani orang yang ada di perusahaan tersebut.

6. Meskipun kamu adalah pemimpin dari perusahaanmu sendiri, karakteristik humble tetap harus terjaga

Pexels/ELEVATE

"Tetap optimis namun harus humble," Irene melanjutkan. Maksud humble di sini adalah mau mendengarkan ketika diberi saran oleh orang lain. Pada akhirnya, dia tahu mau ke mana dan tetap bisa filter feedback mana yang noise dan mana yang penting untuk dilakukan.

Baca Juga: Kerja di Startup? 7 Keahlian 'Teknologi' Ini Harus Kamu Kuasai

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya