TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

8 Kategori Pekerjaan yang Tidak Tergantikan oleh Teknologi

Hanya dapat dikerjakan oleh manusia, bukan robot

ilustrasi pekerjaan (pexels.com/Fauxels)

Teknologi yang semakin canggih dapat mempermudah dan mempercepat pekerjaan manusia. Dengan demikian, kesempatan ini dipergunakan oleh banyak perusahaan demi melakukan efisiensi tenaga kerja. Ada banyak pekerjaan yang sudah dikurangi jumlah tenaga kerjanya, atau bahkan dihilangkan. Namun, secanggih apa pun teknologi, akan tetap ada pekerjaan yang membutuhkan pendekatan emosi dan akal sehat manusia, bukan dari kecerdasan buatan seperti mesin atau robot. Berikut rangkumannya.

1. Aparat hukum dan keamanan 

ilustrasi tentara (pexels.com/Art Guzman)

Jika kamu ingin menjadi aparat hukum, misalnya seperti pengacara, jaksa, atau hakim, tentu kamu harus menempuh sekolah tinggi jurusan hukum, kemudian dilanjutkan dengan pendidikan advokat. Begitu juga dengan aparat keamanan yang harus menempuh pendidikan khusus, seperti akademi militer untuk tentara, atau akademi kepolisian untuk menjadi polisi.

Namun, jika kamu tidak berkesempatan untuk masuk sekolah tersebut, masih ada harapan agar kamu tetap bisa mengabdi sebagai aparat keamanan yaitu mengikuti pelatihan security atau satpam. Bahkan hingga hari ini, tak dapat dipungkiri bahwa kebutuhan petugas security selalu dibutuhkan, baik di perkantoran, perumahan, atau tempat umum lainnya.

2. Petugas keadaan darurat

ilustrasi petugas medis (pexels.com/Mikhail Nilov)

Secanggih apa pun peralatan medis, tidak akan pernah bisa menggantikan posisi dokter dan perawat dalam melaksanakan tugas mereka. Teknologi dalam dunia medis diciptakan untuk mempercepat proses tindakan dan menaikkan tingkat akurasi pemeriksaan. Namun, tetap saja hanya tim medis yang boleh mengoperasikan peralatan tersebut, termasuk memberikan referensi hasil analisis mereka.

Oleh karena itu, sampai kapan pun profesi dokter dan perawat akan selalu dibutuhkan bagi kehidupan manusia. Begitu juga dengan pemadam kebakaran, selain harus siaga 24 jam untuk memadamkan api, mereka juga bisa membantu bila di rumahmu ada ular atau hewan buas lainnya untuk segera dievakuasi.

3. Tenaga pengajar

ilustrasi guru (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Tenaga pengajar dalam hal ini tidak hanya sebatas mereka yang berpredikat guru atau dosen, melainkan instruktur olahraga, pelatih kesenian, tutor bahasa asing, dan pengajar kursus lainnya. Jika kamu ingin menjadi guru atau dosen tentu harus menempuh pendidikan tinggi terlebih dahulu.

Namun, jika kamu ingin menjadi instruktur olahraga, kamu cukup melalui sertifikasi sesuai bidang olahraga yang kamu incar. Sementara untuk menjadi pelatih bidang seni dan pengajar kursus, kamu perlu memiliki banyak pengalaman, seperti ahli dalam seni musik, seni tari, seni rupa, memasak, atau menjahit. Jika kamu ingin menjadi tutor bahasa asing, selain mengikuti kursus, kamu juga harus menjadi praktisi.

Baca Juga: 5 Alasan Mengapa Manusia Tak Tergantikan oleh AI, tapi Apa Selamanya?

4. Pekerja seni dan hiburan

ilustrasi seniman (pexels.com/Taryn Elliott)

Saat ini industri hiburan semakin besar dan tidak hanya sebatas melalui televisi, radio, atau media cetak. Namun, media daring dan media sosial juga turut berkontribusi menyediakan sarana hiburan bagi masyarakat. Oleh karena itu, kesempatan kamu untuk dikenal sebagai penyanyi, pemain musik, pembawa acara, penari, penulis, aktor, atau model, bahkan pesulap semakin terbuka lebar.

Kamu juga bisa menunjukkan hasil karyamu seperti lukisan, foto-foto, atau sketsa jika kamu memang seorang pelukis, fotografer, atau designer. Bahkan dunia hiburan tidak hanya sebatas bagi pekerja seni saja, melainkan para atlit pun juga termasuk di dalamnya, seperti pemain sepak bola, pemain basket, atlet renang, atlet marathon, dan lain sebagainya.

5. Pelaku bisnis dan perdagangan

ilustrasi tenaga pemasar (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Jika kamu ingin menjadi pemilik bisnis tentu kamu perlu menyediakan modal untuk diinvestasikan dalam sistem yang sudah kamu rancang, seperti bahan-bahan, peralatan, sewa tempat, hingga membayar tenaga kerja. Adapun besar kecilnya modal tergantung dari produk atau jasa yang ditawarkan dan ruang lingkup yang ingin kamu jangkau ketika memulai bisnis tersebut.

Dalam dunia bisnis selalu mengenal istilah “High risk high return,” yang artinya semakin besar risiko pengeluaran yang diambil, maka akan semakin besar potensi pemasukan yang akan diperoleh. Namun, jika kamu belum siap mengeluarkan modal, kamu tetap bisa menjadi seorang pebisnis andal dengan menjadi tenaga pemasaran dan penjualan di suatu perusahaan.

Tak dapat dimungkiri tenaga pemasaran dan penjualan selalu dibutuhkan hingga seterusnya karena mereka merupakan ujung tombak yang menghasilkan uang bagi perusahaan. Maka, tenaga pemasar yang baik harus dapat membangun hubungan baik dengan pelanggan dan menggali kebutuhan pasar, agar dapat memberikan solusi yang terbaik.

6. Insan transportasi dan pariwisata

ilustrasi sopir bus (pexels.com/Dex Planet)

Di zaman sekarang ini kesempatanmu untuk bisa terjun di dunia transportasi sangat terbuka lebar, misalnya dengan menawarkan jasa taxi online, ojek online, atau jasa kurir. Jika kamu berminat, kamu tinggal menghubungi pihak penyedia layanan dan mengikuti persyaratannya.

Berbeda jika kamu ingin menjadi sopir bus atau truk, maka kamu harus memiliki surat izin mengemudi yang sesuai. Apalagi jika kamu ingin menjadi awak kereta api, awak kapal laut, atau awak pesawat udara, tentu kamu harus mengikuti sekolah khusus untuk masing-masing bidang.

Dengan demikian, posisi manusia sebagai insan transportasi tidak bisa digantikan oleh robot karena hal ini menyangkut aspek keselamatan. Begitu juga dengan insan pariwisata, mereka selalu dituntut untuk ramah, memiliki keterampilan, berpenampilan menarik, dan mampu berkomunikasi dalam bahasa asing, yang mana hanya manusia saja yang dapat melakukannya.

7. Tenaga ahli industri esensial

ilustrasi ahli perkebunan (pexels.com/Anna Shvets)

Bicara tentang industri esensial pasti akan menyangkut dari hulu ke hilir. Misalnya industri minyak goreng, sebelum melalui proses pengolahan tentu produksi bahan bakunya sudah ditangani oleh ahli perkebunan, dalam hal ini kelapa sawit. Setelah itu kelapa sawit akan diolah di pabrik oleh tim ahli pangan untuk memproduksi minyak goreng dan turunan produk kelapa sawit lainnya.

Begitu juga dengan industri produk olahan daging dan ikan, sebelum masuk ke pabrik, bahan bakunya tentu diperoleh dari ahli peternakan dan ahli perikanan. Selain yang berkaitan dengan kebutuhan pangan, industri esensial juga termasuk produk sandang, properti, sumber energi, alat elektronik, kosmetik dan obat-obatan, serta jasa telekomunikasi dan jasa keuangan.

Oleh karena itu, bagi kamu yang berprofesi sebagai juru masak, perancang busana, arsitek, ahli pertambangan, ahli farmasi, dan ahli di bidang industri esensial lainnya akan selalu dibutuhkan. Namanya saja tenaga ahli, pasti kamu sudah menduduki posisi strategis di perusahaan.

Baca Juga: 5 Bidang Teknologi Paling Menarik dan Berdampak bagi Manusia

Writer

Wahyu Geger Nugraha

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya