Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Kesalahan yang Bikin Artikel Gak Lolos Terbit, Perhatikan!

ilustrasi stres (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Pada dasarnya semua orang bisa menjadi penulis artikel, asal kualitas artikelmu baik dan layak diterbitkan. Untuk memenuhi standar baik dan layak, tentu artikelmu harus ditulis dengan baik dan benar, pembahasannya pun related serta informatif bagi pembaca. 

Jika tidak, kecenderungan artikel gak lolos terbit akan sangat tinggi. Jika sudah begitu, kamu harus tahu letak kesalahannya di mana, ya. Berikut beberapa kesalahan yang sering bikin artikel gak lolos terbit. 

1. Judulnya terlalu flat dan gak menarik

ilustrasi bosan (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Kesalahan pertama yang buat artikelmu tidak terbit ialah mungkin karena judulnya yang terlalu biasa. Terlalu flat dan kurang menarik untuk membuat pembaca ingin membacanya, karena judul adalah kunci pertama untuk memancing pembaca, kan. 

Bisa jadi karena kamu masih pemula dan baru belajar nulis jadinya belum tahu bagaimana membuat judul yang menarik. Tapi cobalah untuk pelan-pelan memperbaikinya dengan melihat banyak artikel orang lain dan pelajari komponen dalam judul yang membuatnya terlihat menarik. 

2. Gambar ilustrasi tidak sesuai dengan isi artikel

ilustrasi browsing (pexels.com/Teona Swift)

Selain judul, gambar yang kamu pakai untuk ilustrasi dalam artikel juga bisa jadi penyebab artikelmu tidak lolos terbit, lho. Jadi kalau artikelmu ditolak atau bahkan mungkin gak dilirik editor, coba periksa pemilihan gambar ilustrasimu. 

Bisa jadi kamu memakai gambar yang tidak sesuai dengan isi artikelnya, atau gambarnya tidak menarik untuk dilihat. Karena percuma isi artikelmu bagus tapi malah buruk di bagian gambar ilustrasi, jadinya menurunkan kualitas artikelmu sendiri. 

3. Deskripsinya menyudutkan dan menggiring opini negatif

ilustrasi mengetik (pexels.com/Burst)

Kesalahan lain yang membuat artikelmu tidak lolos terbit ialah kalau isi deskripsinya diskriminatif dan menyudutkan pihak tertentu. Yang mana hal ini membuat artikelmu jadi tidak baik untuk diterbitkan karena bisa memancing opini negatif pembaca. 

Dalam menulis artikel kita memang boleh bebas menulis berdasarkan opini, tapi alangkah baiknya jika dideskripsikan secara general. Dengan begitu platform media yang kamu kirimi artikel itu pun jadi bisa menerbitkannya, karena pasti mereka tidak ingin tulisan negatif mempengaruhi citra mereka juga. 

4. Penulisannya kacau dengan banyak typo dan tanda baca yang berantakan

ilustrasi berpikir (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Kesalahan yang sering terjadi pada artikel yang tidak lolos terbit ialah ada banyak kesalahan penulisan di dalamnya. Yang mana ada banyak typo atau salah ejaan, lalu juga tanda baca yang berantakan hingga membuat keseluruhan penulisannya kacau. 

Modal dasar untuk jadi penulis ialah tahu aturan dan cara menulis yang baik, jadi coba intropeksi dan belajar lagi tentang ini. Karena meskipun topik tulisannya bagus tapi di dalamnya banyak kesalahan penulisan, pasti tidak terpilih terbit karena editor capek kalau memperbaikinya. 

5. Hasil penulisan ulang atau jiplakan dari artikel orang lain

ilustrasi menulis (pexels.com/Vlada Karpovich)

Bisa dibilang bahwa hal ini adalah kesalahan yang sangat fatal dalam penulisan artikel. Yang mana wajar saja kalau artikelmu tidak diterbitkan kalau isinya adalah hasil penulisan ulang atau jiplakan dari tulisan orang lain. 

Plagiarisme sangat dilarang dalam dunia menulis, termasuk juga tulisan jenis artikel yang sering disepelekan orang. Artikelmu harus original dan asli dari pemikiranmu sejdiri barulah hal itu menjadikannya berkualitas, karena tim editor punya alat dan cara untuk memeriksa apakah tulisanmu itu hasil jiplakan atau tidak. 

Kesimpulannya, kalau artikel gak lolos terbit, maka coba untuk memeriksanya. Bisa jadi ada banyak kesalahan di dalam artikelmu yang bikin kualitasnya rendah. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Debby Utomo
EditorDebby Utomo
Follow Us