Ilustrasi wawancara kerja (unsplash.com/Mina Rad)
Di bagian akhir wawancara, biasanya pewawancara ingin melihat cara berpikir kamu dalam situasi sulit. Mereka juga ingin tahu seperti apa motivasi kamu bekerja di posisi akuntansi.
21. Apa yang akan kamu lakukan jika atasan memintamu mengubah angka laporan agar terlihat bagus?
"Saya akan menolak dengan sopan dan menjelaskan bahwa itu tidak sesuai etika profesi akuntansi. Saya lebih memilih jujur meski risikonya besar."
22. Bagaimana kamu menyikapi rekan kerja yang kurang teliti dan memengaruhi pekerjaanmu?
"Saya akan membicarakannya baik-baik dan menawarkan bantuan jika perlu. Kalau masalah terus berulang, saya laporkan ke atasan."
23. Apa kamu pernah bekerja lembur untuk menyelesaikan laporan keuangan?
"Pernah, terutama saat tutup buku tahunan. Saya tidak keberatan selama itu demi kelancaran pekerjaan."
24. Kenapa kamu tertarik bekerja di bidang akuntansi?
"Karena saya suka bekerja dengan angka dan merasa tertantang untuk menyusun laporan yang rapi dan akurat. Saya juga ingin terus belajar tentang keuangan perusahaan."
25. Apa harapanmu jika diterima bekerja di sini?
"Saya ingin berkembang sebagai akuntan yang profesional, belajar lebih banyak tentang sistem keuangan perusahaan, dan berkontribusi dalam menjaga keuangan yang sehat."
Wawancara kerja di bidang akuntansi bukan hanya soal menjawab pertanyaan dengan benar. Tapi juga tentang menunjukkan sikap profesional, rasa tanggung jawab, dan kemampuan dalam bekerja dengan angka secara teliti. Dengan latihan yang cukup dan pemahaman mendalam terhadap materi yang biasa ditanyakan, kamu akan lebih siap menghadapi berbagai situasi selama wawancara berlangsung.