Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Cara Jitu biar Kamu Lancar Menulis, Gampang Dipraktekin! 

Unsplash.com/neonbrand

Kalau kamu punya hobi menulis dan bisa mendapatkan uang dari situ, pasti asyik, kan? Sekalipun mengubah hobi menjadi sumber penghasilan gak semudah membalik telapak tangan, bukan sesuatu yang mustahil juga, kok.

Jika kamu ingin bisa hidup dari menulis, tentu kamu harus lancar banget dalam menulis. Ibaratnya, menulis bagimu sudah seperti menarik dan mengembuskan napas. Bingung bagaimana caranya? Berikut lima tips lancar menulis untukmu.

1.Mulai dari tema yang paling dekat denganmu

Unsplash.com/chuklanov

Soal sumber ide sering banget ditanyakan para penulis pemula. Di mana sih, kamu bisa mendapatkan banyak ide buat tulisan-tulisanmu? Percayalah, semua hal di dalam dan di luar dirimu adalah gudang ide.

Apa-apa yang terjadi di sekitarmu, pada orang-orang terdekatmu, bahkan pada dirimu sendiri bisa menjadi bahan tulisan. Misal, kamu mahasiswa. Kamu pasti paham banget dong, apa saja sih, yang menjadi kegalauan mahasiswa sekarang?

Apalagi di tengah pandemik Covid-19 begini. Takut kalau lulus sekarang malah sulit mendapatkan pekerjaan, pusing biaya kuota buat kuliah daring, dan sebagainya. Itu semua bisa menjadi bahan tulisanmu.

Kalau kamu menulis mulai dari tema yang paling dekat denganmu, dijamin gak macet-macet. Tulisanmu juga akan terbaca lebih bernyawa.

2.Saat menulis, bayangkan kamu seperti sedang berbicara pada seseorang

Unsplash.com/neonbrand

Menulis itu cara lain berbicara. Jadi, lepas saja. Sama seperti saat kamu berbicara pada teman, gak perlu kebanyakan berpikir. Bayangkan sampai seolah-olah kamu bisa mendengar suaramu sendiri.

Lengkap dengan intonasinya, sehingga kamu bisa memberikan tanda baca yang lebih sesuai. Biar naskahmu terasa lebih hidup. Misal, kapan kamu hanya akan mengakhiri kalimat dengan tanda titik dan kapan kamu perlu memberi tanda seru biar kalimat gak terbaca datar terus.

3.Tumpahkan semua yang ada di pikiranmu, mengeditnya belakangan saja

Unsplash.com/andrewtneel

Meski ada editor, semua penulis adalah editor pertama untuk naskahnya. Jadi, memang gak boleh kamu asal mengirimkan tulisan yang baru saja diselesaikan. Belum dibaca lagi dan disunting.

Meski begitu, jangan sebentar-sebentar mengedit ya! Nanti tulisanmu malah gak kelar-kelar. Gairah menulismu keburu padam di tengah jalan karena kamu sibuk mengecek cara penulisan dan sebagainya.

Tulis saja dahulu, jangan terbebani dengan soal benar atau salah, masuk akal atau gak. Menyuntinglah setelah tulisanmu selesai. Kalau perlu berkali-kali biar makin rapi, enak dibaca.

4.Jadilah pembaca, pengamat, dan pendengar yang baik

Unsplash.com/sincerelymedia

Menjadi penulis itu harus peka. Kalau gak peka, kamu akan kesulitan menangkap ide. Sebanyak apa pun ide yang mengelilingimu, kamu gak bisa melihatnya. Kalau melihat ide saja gak bisa, bagaimana akan menuliskannya?

Nah, untuk mengasah kepekaanmu, kamu harus sering membaca, mengamati, dan mendengarkan apa pun. Jangan malah menutup mata dan telinga dari segala hal yang sedang terjadi di luar sana. Kamu perlu mengetahuinya, memikirkannya, dan merasakannya.

Kalau kamu diajak bicara, berilah tanggapan sepenuh hati. Jangan cuma sepintas lalu. Ini akan membuatmu lebih terlibat secara pikiran dan perasaan dalam percakapan. Nantinya, percakapan itu bisa memberimu ide tulisan.

5.Jangan terbebani oleh semua teori menulis yang kamu ketahui

Unsplash.com/gabriellefaithhenderson

Ada banyak teori menulis yang bisa kamu dapatkan dari pelatihan-pelatihan. Ini bagus. Namun hati-hati, kalau kamu terlalu terpaku pada teori menulis, bisa-bisa kamu malah kesulitan saat hendak praktik.

Terlalu banyak rambu. Harus begini, harus begitu. Pikiranmu jadi gak bebas. Padahal, kamu butuh kebebasan itu biar leluasa mengeksplorasi gagasan, pengalaman, dan perasaanmu.

Saat praktik menulis, ada baiknya kamu berprinsip yang penting tulisanmu jadi dahulu. Utuh, dari awal sampai akhir. Mau dikerjakan dengan cara apa pun, sesuai atau gak dengan teori menulis yang pernah kamu dengar, pokoknya harus selesai!

Nanti kalau kamu sudah mahir menyelesaikan tulisan, kamu bahkan bisa merumuskan teorimu sendiri kok. Sebab kadang, teori dari penulis lain ternyata gak bisa diterapkan dalam proses menulismu.

Memang gak ada cara lain untuk menjadi penulis yang produktif selain rajin menulis dengan senyaman mungkin. Bebaskan jiwamu dan semoga lima tips di atas bisa membantu, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Robertus Ari
EditorRobertus Ari
Follow Us