ilustrasi dana darurat (pexels.com/Karolina Grabowska)
Meski gaji pertamamu belum besar, bukan berarti kamu tidak bisa mulai membangun dana darurat. Dana ini penting untuk menghadapi situasi tak terduga, seperti sakit, kehilangan pekerjaan, atau kebutuhan mendadak lainnya. Jangan menunggu sampai terjadi sesuatu baru berpikir tentang dana darurat. Sisihkan sedikit demi sedikit sejak awal, misalnya 5 hingga 10 persen dari gaji. Simpan di tempat yang mudah diakses tapi tidak terlalu mudah diambil, seperti rekening khusus.
Dengan begitu, kamu tidak perlu mengganggu pengeluaran utama saat ada kejadian mendadak. Mempunyai dana darurat membuat kamu lebih tenang dan siap menghadapi risiko hidup. Ini bukan tentang seberapa banyak yang kamu simpan, tapi tentang kesadaran untuk mempersiapkan diri. Gaji pertama adalah momen tepat untuk memulai kebiasaan ini. Meskipun terlihat kecil sekarang, lama-lama akan tumbuh dan jadi penyelamat di saat kamu paling membutuhkannya.
Gaji pertama memang membawa kebanggaan, tapi juga tanggung jawab baru. Cara kamu mengelolanya akan membentuk pola keuangan yang terus kamu bawa ke tahap kehidupan berikutnya. Dengan membuat anggaran, menabung sejak awal, menghindari belanja impulsif, mencatat pengeluaran, dan mulai membangun dana darurat, kamu sudah mengambil langkah besar menuju kemandirian finansial. Mungkin terasa sulit pada awalnya, tapi semakin kamu konsisten, semakin terbiasa kamu akan menjadi. Jangan menunggu sampai gaji habis dulu baru panik. Justru saat kamu menerima gaji pertama, itulah waktu terbaik untuk belajar mengatur uang.