7 Cara Minta Feedback dari Mentor tanpa Terlihat Menuntut

Punya mentor saat magang atau kerja jadi kesempatan emas buat belajar sebanyak-banyaknya. Tapi, ada kalanya kita ingin tahu apa yang bisa diperbaiki tanpa kelihatan 'nge-push' atau bikin mentor merasa tertekan. Minta feedback itu penting, tapi cara menyampaikannya juga harus tepat biar hubungan tetap nyaman dan profesional.
Kalau kamu masih bingung gimana cara yang sopan dan tidak menuntut, berikut ini beberapa cara efektif yang bisa kamu coba untuk minta feedback dari mentor tanpa terkesan memaksa. Simak satu per satu, ya!
1. Pakai nada dan kalimat yang merendah, bukan menuntut
Cara pertama yang penting banget adalah gimana kamu menyampaikan permintaan feedback-nya. Hindari nada yang terkesan memaksa atau seperti menunggu validasi, dan pilih kalimat yang lebih humble. Misalnya, kamu bisa bilang, "Kira-kira ada yang bisa aku perbaiki dari tugas ini nggak, Kak?" Kalimat seperti ini terdengar ringan, nggak mengintimidasi, dan bikin mentor merasa kamu benar-benar ingin belajar, bukan sekadar cari pujian.
Nada bicara dan pilihan kata punya pengaruh besar terhadap reaksi orang lain. Kalau kamu datang dengan sikap terbuka dan penuh rasa ingin tahu, mentor akan lebih mudah merasa nyaman dan bersedia memberi masukan. Beda cerita kalau kamu pakai kalimat seperti, "Kak, aku udah bagus belum?" atau "Menurut Kakak aku kurangnya di mana, tolong dijelaskan ya." Kalimat kayak gitu terkesan buru-buru dan bisa bikin mentor merasa tertekan.
2. Pilih waktu yang pas, jangan asal nyelonong
Walaupun kamu semangat banget pengin tahu penilaian mentor, tapi jangan asal nanya di sembarang waktu. Misalnya saat mereka lagi sibuk, tegang, atau baru aja selesai meeting yang melelahkan, itu bukan timing yang tepat. Pilih momen ketika suasana lebih tenang, misalnya setelah tugas selesai, pas lagi santai, atau di akhir sesi kerja. Kalau ragu, kamu juga bisa tanya langsung, "Kak, nanti kalau ada waktu luang boleh aku minta masukan dikit gak?"
Memperhatikan waktu itu penting karena bisa menentukan bagaimana mentor merespons permintaanmu. Ketika kamu tahu diri dan menghargai waktu mereka, kamu juga sedang menunjukkan sikap profesional. Mentor pun jadi merasa dihargai, bukan sekadar jadi "penilai tugas". Dan siapa tahu, karena kamu sopan dan tahu waktu, mereka malah lebih terbuka buat ngajak ngobrol lebih jauh tentang perkembanganmu.
3. Tanyakan hal yang spesifik, biar jawabannya nggak rancu
Salah satu kesalahan umum saat minta feedback adalah nanya terlalu umum. Pertanyaan kayak "Ada masukan nggak?" tuh terlalu luas dan bikin mentor bingung harus mulai dari mana. Coba deh ubah jadi lebih spesifik, misalnya "Menurut Kakak, bagian penjelasan aku tadi udah cukup jelas belum?" atau "Aku masih ragu soal pemilihan kata di slide presentasi, gimana menurut Kakak?"
Dengan pertanyaan yang lebih fokus, kamu kasih sinyal ke mentor bahwa kamu udah mencoba mengevaluasi diri. Jadi, mereka tinggal bantu melengkapi. Ini bikin obrolan lebih efisien dan bermakna, plus kamu juga kelihatan lebih niat buat berkembang. Mentor pun gak merasa terbebani karena tahu arah pembicaraannya dan nggak harus mengkritik semua aspek sekaligus.
4. Tunjukkan kalau kamu gak cuma mendengarkan, tapi juga menerapkan
Mentor akan lebih senang kasih masukan kalau mereka tahu feedback sebelumnya nggak cuma didengerin, tapi juga diterapkan. Jadi kalau kamu pernah dikasih saran, tunjukin progresnya. Misalnya, kamu bisa bilang, "Aku udah coba pakai struktur yang Kakak saranin waktu itu, semoga kali ini lebih runtut ya."
Cara ini bikin mentor merasa dihargai karena kamu benar-benar peduli sama pendapat mereka. Selain itu, kamu juga jadi kelihatan punya growth mindset, yaitu gak gampang baper, terbuka dengan kritik, dan aktif memperbaiki diri. Dan percaya deh, kalau mentor udah lihat kamu serius berkembang, mereka akan lebih semangat bantu kamu ke depannya.
5. Jangan keseringan, tapi juga jangan nunggu-nunggu terlalu lama
Minta feedback itu penting, tapi jangan sampai kamu nanya terus-menerus setiap hari. Bisa-bisa mentor malah overwhelmed dan jadi kurang antusias. Di sisi lain, jangan juga nunggu sampai akhir magang baru minta masukan, nanti kamu kehilangan banyak momen buat berkembang. Idealnya, kamu bisa atur ritme, misalnya setelah menyelesaikan proyek atau setiap akhir minggu.
Dengan pola yang pas, mentor bisa punya waktu untuk lihat progresmu dan kasih penilaian yang lebih akurat. Kamu pun bisa refleksi dari waktu ke waktu, bukan cuma satu kali di akhir. Selain itu, frekuensi yang pas bikin feedback terasa natural dan jadi bagian dari proses belajar, bukan kayak ujian dadakan.
6. Jadikan obrolan ringan, bukan sesi interogasi
Kadang minta feedback itu bisa terasa tegang karena terlalu kaku. Padahal, kamu bisa bikin obrolannya jadi lebih cair dan santai. Misalnya, pas lagi ngobrol sambil ngopi, kamu bisa lempar pertanyaan ringan kayak, "Tadi aku sempat bingung di bagian penjelasan, kira-kira terasa aneh nggak ya pas didengar?" Cara ini bikin mentor lebih nyaman karena nggak terasa kayak sedang diinterogasi.
Dengan suasana yang rileks, kamu dan mentor bisa tukar pikiran tanpa tekanan. Ini juga bikin mereka lebih jujur dan terbuka dalam memberi masukan. Bahkan, bisa aja dari obrolan ringan itu muncul ide-ide baru yang gak kepikiran sebelumnya. Jadi, jangan takut buat ngajak ngobrol santai sambil tetap fokus pada keinginan untuk belajar.
7. Tutup dengan ucapan terima kasih, sekecil apa pun feedback-nya
Apa pun bentuk feedback yang kamu terima, entah panjang, pendek, positif, atau kritis, selalu tutup dengan ucapan terima kasih. Ucapan seperti, "Makasih banyak ya, Kak. Masukannya bakal aku coba terapkan," itu sederhana tapi bermakna banget. Hal ini bikin mentor merasa dihargai dan makin semangat buat membimbing kamu ke depannya.
Jangan lupa, menghargai proses dan orang yang membantu kamu adalah bagian penting dari dunia kerja. Sikap seperti ini bukan cuma bikin kamu disenangi, tapi juga mencerminkan kepribadian yang dewasa dan profesional. Dan siapa tahu, dari hubungan yang baik ini kamu bisa dapat lebih dari sekadar feedback, bisa jadi koneksi jangka panjang!
Minta feedback dari mentor itu nggak harus bikin tegang atau kelihatan demanding, kok. Yang terpenting adalah cara kamu menyampaikan, waktu yang kamu pilih, dan sikap kamu saat menerima masukan.