Teori konflik dicetuskan oleh sosiolog yang bernama Karl Marx. Buah pemikirannya tersebut lahir dari adanya ketidaksetaraan ekonomi kelas atas dan bawah. Yang mana pada saat itu terdapat kaum borjuis sebagai pemilik modal dan alat produksi. Di sisi lain, terdapat kaum proletar yang diperas tenaganya, tapi tidak mendapatkan imbalan gaji yang setimpal.
Berangkat dari hal tersebut, kaum proletar memberanikan diri untuk berkonflik dengan kaum borjuis demi perubahan kesejahteraan secara finansial. Hal inilah yang membuat penganut teori konflik menjadikan perdebatan sebagai ajang untuk berani membuat perubahan besar-besaran dalam kehidupannya di berbagai dimensi.
Secara lebih kompleks, konsep keberanian untuk membuat perubahan ini erat kaitannya dengan kepribadian yang sejatinya dimiliki oleh seorang pebisnis. Ya, pebisnis yang andal mampu melihat suatu hal negatif dari kacamata produktif, melihat masalah untuk melahirkan produktivitas bisnis. Berikut ulasan ciri pebisnis andal ala teori konflik selengkapnya.