Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi laptop (pexels.com/Pixabay)
ilustrasi laptop (pexels.com/Pixabay)

MOOC PPPK 2025 atau Massive Open Online Course merupakan program pelatihan daring yang dirancang khusus bagi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Program ini menjadi bagian dari orientasi dan pengembangan kompetensi dasar yang diselenggarakan oleh Lembaga Administrasi Negara (LAN) melalui platform SWAJAR. Dengan sistem pembelajaran online, peserta dapat mengakses materi secara fleksibel tanpa harus mengikuti pelatihan tatap muka.

Dalam program ini, PPPK akan mempelajari berbagai topik penting, mulai dari wawasan kebangsaan, nilai dan etika ASN, hingga penerapan fungsi dan tugas ASN di lingkungan kerja. Sebagai bentuk evaluasi, setiap peserta diwajibkan menyusun jurnal orientasi sebagai tugas akhir. Artikel ini akan membahas contoh jurnal MOOC PPPK 2025 sekaligus memberikan panduan praktis untuk menyusunnya dengan baik.

1. Apa saja isi resume jurnal MOOC PPPK?

ilustrasi laptop rusak (freepik.com/freepik

Resume jurnal MOOC PPPK biasanya terdiri dari beberapa bagian penting yang bisa dijadikan pedoman penulisan. Pertama, tema atau agenda pelatihan, yaitu mencatat topik yang sedang dipelajari, seperti Wawasan Kebangsaan, Etika ASN, atau materi tentang Pelayanan Publik.

Kedua, ada ringkasan materi, yang berisi inti dari modul pembelajaran dengan bahasa sederhana dan padat. Setelah itu, dilanjutkan dengan refleksi pribadi, yaitu catatan tentang hal-hal baru yang dipahami, pengalaman belajar, maupun kesan yang diperoleh. Terakhir, rencana tindak lanjut, berupa langkah konkret yang ingin dilakukan setelah memahami materi, khususnya saat menjalankan tugas sehari-hari sebagai ASN.

2. Cara menyusun jurnal MOOC PPPK

ilustrasi laptop (unsplash.com/TheStandingDesk)

  • Pahami ulang modul: teliti kembali materi, catat inti bahasan, nilai utama, atau studi kasus yang ada.

  • Gunakan bahasa pribadi: tuliskan dengan gaya sendiri, jangan sekadar menyalin teks dari modul.

  • Konsisten di setiap agenda: buat resume untuk semua agenda pelatihan agar catatan lengkap.

  • Tampilkan refleksi nyata: tulisan harus mencerminkan pemahaman dan pemikiran orisinal.

  • Jaga kerapihan format: boleh tabel atau narasi, asalkan sistematis dan enak dibaca.

3. Contoh jurnal MOOC PPPK

ilustrasi laptop (pexels.com/Antoni Shkraba Studio)

JURNAL MOOC PPPK TAHUN 2025

Nama:
NIP:
Jabatan:
Instansi:
Unit Kerja:

Agenda 1: Sikap Perilaku Bela Negara

Materi 1 : Wawasan Kebangsaan dan Nilai-Nilai Bela Negara

Urgensi Aparatur Sipil Negara (ASN) wajib memiliki wawasan kebangsaan yang sangat tinggi, karena ASN adalah pelayan publik sekaligus agen negara yang bertanggung jawab dalam menjalankan kebijakan pemerintah.

Wawasan kebangsaan bukan hanya sekedar kompetensi tambahan, tetapi menjadi elemen kunci dalam membentuk ASN yang berintegritas, profesional, dan berkomitmen untuk membangun bangsa. Ada empat (4) Konsensus Dasar Berbangsa dan Bernegara :

  1. Pancasila

  2. Undang – Undang Dasar 1945

  3. Bhinneka Tunggal Ika

  4. Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)

Materi 2: Analisis Isu Kontemporer

Perubahan adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari dan menjadi dari perjalanan peradaban manusia. Perubahan yang diharapkan terjadi bukannya sesuatu yang “berbeda” saja, namun lebih dari pada itu, perubahan yang diharapkan terjadi adalah perubahan ke arah yang lebih baik untuk memuliakan manusia/humanity (memberikan manfaat bagi umat manusia).

Ada 6 isu-isu strategis kontemporer yaitu : korupsi, narkoba, terorisme dan radikalisme, money laundering, proxy war, serta kejahatan mass communication. Ada beberapa komponen yang wajib dipraktekkan oleh ASN pada teknik analisis isu yaitu :

  1. Memahami isu kritikal

  2. Teknik-teknik analisis isu: tapisan isu, analisis isu, dan SWOT

  3. Analisis kesenjangan atau gap analysis

Materi 3: Kesiapsiagaan Bela Negara

Kesiapsiagaan Bela Negara merupakan kondisi kesiapan seseorang secara fisik, mental, dan sosial dalam menghadapi berbagai situasi kerja. Sikap ini lahir dari kecintaan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan dilandasi oleh nilai-nilai Pancasila serta UUD 1945, dengan tujuan menjaga, merawat, dan menjamin keberlangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara.

Adapun berbagai bentuk kesiapsiagaan adalah kemampuan setiap ASN untuk memahami dan melaksanakan kegiatan olah rasa, olah pikir, dan olah tindak dalam pelaksanaan kegiatan keprotokolan yang didalamnya meliputi pengaturan tata tempat, tata kerja, tata upacara, tata tempat, dan tata penghormatan yang berlaku di Indonesia sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Agenda 2: Nilai-nilai Dasar ASN

Sesuai dengan surat edaran menteri pendayagunaan Aparatur Sipil dan Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2021 tanggal 26 Agustus 2021 telah ditetapkan ASN branding, yakni: Bangga Melayani Bangsa, dengan nilai-nilai dasar operasional berAkhlak meliputi :

  1. Berorientasi pelayanan, yaitu komitmen memberikan pelayanan prima demi kepuasan masyarakat.

  2. Akuntabel, yaitu bertanggung jawab atas kepercayaan yang diberikan.

  3. Kompeten, yaitu terus belajar dan mengembangkan kapabilitas.

  4. Harmonis, yaitu saling peduli dan menghargai perbedaan.

  5. Loyal, yaitu berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara.

  6. Adaptif, yaitu terus berinovasi dan antusias dalam menggerakkan serta menghadapi perubahan.

  7. Kolaboratif, yaitu membangun kerja sama yang sinergis.

Agenda 3: Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI

Materi 1: Smart ASN

Smart ASN adalah konsep Aparatur Sipil Negara (ASN) yang profesional, berintegritas, dan mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman, terutama dalam menghadapi tantangan global dan era digital.

1. Karakteristik Smart ASN

  • Integritas : menjalankan tugas dengan jujur dan bertanggung jawab.

  • Nasionalisme : mengutamakan kepentingan bangsa dalam setiap kebijakan dan tindakan.

  • Profesionalisme : memiliki keterampilan dan pengetahuan sesuai dengan bidang tugasnya.

  • Berwawasan global : mampu memahami isu-isu internasional yang berpengaruh pada kebijakan nasional.

  • Menguasai IT dan bahasa asing : mampu memanfaatkan teknologi dan komunikasi global.

  • Melayani : berorientasi pada kepuasan masyarakat dalam memberikan layanan publik.

  • Networking (Jaringan Luas) : membangun kolaborasi dengan berbagai pihak untuk meningkatkan efektivitas kerja.

  • Entrepreneurship (Kewirausahaan) : memiliki pola pikir inovatif untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam bekerja.

Materi 2 : Manajemen ASN

Manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah sistem pengelolaan pegawai negeri sipil (PNS) dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) guna menciptakan birokrasi yang profesional, akuntabel, dan berorientasi pada pelayanan publik.

1. Prinsip ASN didasarkan pada prinsip:

  1. Netralitas : ASN harus bebas dari pengaruh politik dan kepentingan pribadi.

  2. Profesionalisme : Asn harus memiliki kompetensi sesuai dengan tugas dan fungsinya.

  3. Akuntabilitas : ASN harus bertanggung jawab atas kinerjanya.

  4. Efisiensi & Efektivitas : ASN harus bekerja dengan optimal dan memberikan hasil terbaik.

  5. Transparansi : semua proses manajemen ASN harus terbuka dan berbasis sistem merit.

2. Komponen Manajemen ASN

  1. Perencanaan dan pengadaan ASN

  2. Pengembangan dan pembinaan karir

  3. Kinerja dan evaluasi ASN

  4. Kesejahteraan dan Penghargaan ASN

  5. Pemberhentian dan pensiun

3. Tantangan dalam manajemen ASN

  1. Perubahan teknologi dan digitalisasi : ASN harus siap menghadapi era digital.

  2. Penyelarasan kebutuhan SDM dan visi nasional : ASN harus fleksibel dan inovatif.

  3. Penerapan sistem merit : mencegah nepotisme dan meningkatkan keadilan dalam karier ASN.

Manajemen ASN yang baik akan menciptakan birokrasi yang kompeten, profesional, dan melayani masyarakat secara optimal. Oleh karena itu, reformasi birokrasi melalui sistem merit, pengembangan kompetensi, dan digitalisasi layanan ASN harus dilakukan.

Itu dia contoh jurnal MOOC PPPK 2025 serta cara penyusunannya. Semoga bermanfaat, ya!

Editorial Team