Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi mengalami burnout (Pexels.com/Gustavo Fring)

Hustle culture, atau budaya kerja keras yang berlebihan, kini semakin populer di kalangan anak muda. Konsep ini sering kali mempromosikan gaya hidup sibuk, di mana waktu luang dianggap sebagai kemewahan dan kesuksesan harus diraih dengan pengorbanan tanpa henti. Meskipun terlihat menginspirasi, kenyataannya hustle culture bisa membawa banyak dampak negatif yang sering diabaikan. Jika tidak hati-hati, kamu bisa terjebak dalam pola pikir yang merugikan kesehatan fisik, mental, dan kehidupan sosialmu.

Sebagai generasi yang hidup di era digital dengan tekanan kompetisi yang tinggi, kita perlu menyadari sisi gelap dari hustle culture ini. Berikut adalah lima dampak negatif yang sering kali tidak disadari, namun bisa menghancurkan kebahagiaan dan kualitas hidupmu.

1. Burnout yang terjadi terlalu sering

ilustrasi kelelahan (Pexels.com/Andrea Piacquadio)

Bekerja terlalu keras tanpa henti bisa dengan mudah menyebabkan burnout. Kondisi ini adalah kelelahan fisik, emosional, dan mental yang parah akibat stres berkepanjangan. Awalnya, kamu mungkin merasa bersemangat dengan semua target yang ingin dicapai. Namun, semakin lama, tubuh dan pikiranmu akan kewalahan karena tidak ada jeda untuk istirahat.

Burnout juga sering kali disertai dengan perasaan tidak berharga atau kehilangan motivasi, bahkan untuk hal-hal yang dulu kamu nikmati. Jika terus dibiarkan, ini bisa berdampak serius pada kesehatanmu, seperti insomnia, depresi, hingga gangguan kecemasan. Jadi, penting untuk mengenali batasan diri dan memberikan waktu istirahat yang cukup.

2. Hubungan sosial mulai memburuk

Editorial Team

EditorAgsa Tian

Tonton lebih seru di