Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Fenomena AI di Dunia Kerja 2025, Tren dan Dampak untuk Pekerja

ilustras pekerja
ilustras pekerja (pexels.com/Hitesh Choudhary)
Intinya sih...
  • Meningkatkan produktivitasAI dan otomatisasi akan menggantikan 85 juta pekerja, tetapi juga menciptakan 97 juta pekerjaan baru di tahun 2025.Perubahan ini menuntut adaptasi cepat dan keterampilan baru dari tenaga kerja.
  • Dampak AI untuk berbagai industriAI digunakan dalam manufaktur, keuangan, rantai pasok, dan sumber daya manusia untuk meningkatkan efisiensi dan inovasi.Berbagai sektor industri turut terdampak signifikan oleh penggunaan AI di tahun 2025.
  • Implikasi AI bagi pekerjaPekerja menjadi lebih bernilai, produktif, dan mampu mendapatkan gaji yang lebih tinggi sejak berkembangnya GenAI pada 2022.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Perkembangan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) kian pesat dan membawa perubahan besar dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dunia kerja. Memasuki tahun 2025, AI gak lagi sekadar menjadi alat bantu, melainkan telah bertransformasi menjadi bagian penting dalam proses bisnis, pengambilan keputusan, hingga pengelolaan sumber daya manusia.

Tren penggunaan AI di dunia kerja juga telah masuk ke dalam berbagai sektor seperti, perbankan, kesehatan, pendidikan, media, hingga industri kreatif yang mulai mengandalkan teknologi AI untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Fenomena ini tentunya menghadirkan dua sisi yang sama kuat, antara membuka peluang baru atau menimbulkan kekhawatiran akan tergesernya sejumlah jenis pekerjaan yang bersifat rutin dan administratif.

Kondisi ini menuntut para pekerja untuk terus beradaptasi, meningkatkan keterampilan, serta memahami cara berkolaborasi dengan teknologi cerdas. Yuk, simak sejauh apa tren AI berkembang di dunia kerja lewat ulasan berikut!

1. Meningkatkan produktivitas

ilustrasi lingkungan kerja
ilustrasi lingkungan kerja (pexels.com/Christina Morillo)

Berdasarkan laporan World Economic Forum (2020), disebutkan bahwa AI serta otomatisasi diprediksi akan menggantikan sekitar 85 juta pekerja di tahun 2025. Namun, laporan yang sama juga menyebut, AI juga turut menciptakan 97 juta pekerjaan baru yang lebih sesuai dengan era digital. Ini menunjukkan, bahwa tren penggunaan AI gak serta merta langsung menggantikan pekerja, akan tetapi mengubah jenis keterampilan yang dibutuhkan di pasar tenaga kerja.

Pada 2025 ini, AI hadir dalam berbagai sektor, mulai dari industri manufaktur, keuangan, kesehatan, pendidikan, hingga industri kreatif. Perubahan ini mendorong perusahaan untuk beradaptasi dengan cepat sekaligus menuntut tenaga kerja agar memiliki kemampuan baru yang relevan dengan perkembangan teknologi.

2. Dampak AI untuk berbagai industri

ilustrasi bersiap kerja
ilustrasi bersiap kerja (pexels.com/Andrea Picquadio)

Penggunaan AI di tahun 2025 turut berdampak signifikan pada berbagai sektor industri. Banyak di antaranya yang mampu meningkatkan efisiensi, produktivitas, serta inovasi. Berikut beberapa contohnya:

  • Industri manufaktur: AI digunakan untuk memantau kualitas produk, memprediksi kegagalan mesin, dan mengotomatisasi proses produksi.
  • Keuangan: AI membantu mendeteksi penipuan, analisis risiko, serta layanan pelanggan lewat chatbot.
  • Rantai pasok: AI memungkinkan optimasi rantai pasok dengan memberikan prediksi permintaan, mengelola inventaris, dan meningkatkan efisiensi logistik.
  • Sumber daya manusia: Penggunaan AI dalam manajemen sumber daya manusia digunakan untuk proses rekrutmen, penilaian kinerja, dan pengembangan karyawan.

3. Implikasi AI bagi pekerja

ilustrasi suasana tempat kerja
ilustrasi suasana tempat kerja (pexels.com/RF._.studio)

Menurut laporan PwC 2025 Global AI Jobs barometer, AI membuat pekerja jadi lebih bernilai, produktif, serta mampu mendapatkan gaji yang lebih tinggi. Laporan ini menemukan bahwa sejak berkembangnya GenAI pada 2022 silam, produktivitas pekerja hampir meningkat sampai empat kali lipat di industri yang paling terdampak oleh AI.

Selain itu, sejalan dengan terus meningkatnya fenomena AI, hal tersebut membuat reskilling dan upskilling bagi pekerja. Pekerja dituntut untuk bisa cepat menguasai keterampilan digital dan adaptif terhadap perubahan cepat. Selain itu, hal tersebut juga membuat perubahan model kerja di kalangan pekerja.

Secara keseluruhan, fenomena AI di dunia kerja 2025 ini senantiasa mendorong efisiensi serta menuntut adaptasi besar-besaran pada pasar kerja. Tren ini mengubah siapa yang dibutuhkan dan bagaimana pekerjaan dilakukan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Muhammad Tarmizi Murdianto
EditorMuhammad Tarmizi Murdianto
Follow Us

Latest in Life

See More

14 Ragam Hair Do Pernikahan di Tahun 2025, Curtain Bangs hingga Wavy!

24 Des 2025, 16:37 WIBLife