Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi lelah bekerja (pexels.com/Karolina Grabowska)
ilustrasi lelah bekerja (pexels.com/Karolina Grabowska)

Intinya sih...

  • Tidak memiliki perencanaan yang realistis

  • Perfeksionisme yang terlalu mendominasi

  • Kurang mampu melihat motivasi dan visi-misi jangka panjang

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Salah satu tolak ukur kesuksesan ketika kita memiliki perjalanan karier yang cemerlang. Bahkan mampu memanfaatkan peluang dan kesempatan terbaik. Namun, untuk meraih titik ini juga bukan perjalanan mudah. Dalam proses yang dilewati, seringkali kita justru terjebak dalam stagnasi perjalanan karier. Segala sesuatunya berjalan di tempat yang sama tanpa ada perkembangan sama sekali. Bahkan stagnasi karier ini menjadi permasalahan yang mengganggu keteraturan hidup.

Penting bagi kita untuk mengetahui mengapa stagnasi perjalanan karier dapat terjadi. Apakah ini dipicu oleh rencana yang tidak realistis, atau mungkin kita tidak menetapkan strategi yang tepat. Tiga hal di bawah ini menjadi penjelasan mengapa stagnasi perjalanan karier dapat terjadi. Sudah sepatutnya kita menjadikan sebagai bahan pertimbangan agar lebih mawas diri dalam menghadapi tantangan karier.

1. Tidak memiliki perencanaan yang realistis

ilustrasi menyusun rencana (pexels.com/ANTONI SHKRABA Production)

Pernahkah menghadapi stagnasi perjalanan karier? Segala sesuatunya berjalan di tempat. Ketika seseorang terjebak dalam stagnasi karier, ia tidak mengetahui arah ke mana harus berjalan. Jika tidak kunjung diatasi, tentu mengganggu proses dalam meraih tujuan. Penting bagi kita untuk mengetahui mengapa stagnasi perjalanan karier dapat terjadi. Ini dilakukan agar lebih mawas diri dalam menghadapi tantangan.

Salah satu yang menjadi penyebab dari situasi tersebut yakni tidak memiliki perencanaan realistis. Ketika seseorang membuat rencana yang jauh dari kapasitas atau kondisi nyata, hasilnya sering tidak tercapai. Kegagalan berulang dapat menurunkan motivasi dan membuat orang berhenti mencoba. Seseorang bingung langkah apa yang harus diambil, sehingga berhenti di tengah jalan.

2. Perfeksionisme yang terlalu mendominasi

ilustrasi sosok ambisius (pexels.com/RDNE Stock Project)

Perjalanan karier pada faktanya tidak selalu mulus. Kita akan dihadapkan dengan tantangan yang berpotensi menurunkan keseimbangan hidup. Salah satu yang kerap dihadapi oleh banyak orang adalah stagnasi perjalanan karier. Ketika kondisi ini terjadi, aspek-aspek penting yang menjadi prioritas turut terganggu. Termasuk dari segi finansial yang mengalami kemacetan.

Tentu ada beberapa hal yang perlu diketahui mengapa stagnasi perjalanan karier dapat terjadi. Salah satu yang menjadi faktor penyebab adalah perfeksionis. Seseorang mengutamakan sisi kesempurnaan yang terlalu mendominasi. Padahal, sikap perfeksionis akan membuat seseorang enggan berbenah dan melakukan refleksi diri. Mereka hanya terpaku pada hasil akhir, tapi mengabaikan pentingnya proses yang harus dijalani.

3. Kurang mampu melihat motivasi dan visi-misi jangka panjang

ilustrasi bingung (pexels.com/Monstera)

Seberapa sering terjebak dalam stagnasi perjalanan karier? Mungkin kita tidak mengharapkan situasi ini terjadi. Tapi pada faktanya upaya untuk meraih karier yang cemerlang tidak selalu berjalan mulus. Dalam hal ini, kita harus mengevaluasi kembali beberapa hal yang membuat kita terjebak dalam stagnasi perjalanan karier. Baik dari faktor internal maupun eksternal.

Perlu diketahui, stagnasi perjalanan karier salah satunya disebabkan ketidakmampuan melihat motivasi dan visi misi dalam jangka panjang. Tidak ada gambaran jelas ke mana arah karier ingin dibawa. Visi dan misi berfungsi sebagai kompas. Jika tidak punya, seseorang akan bingung dalam memilih peluang, mudah terdistraksi, atau justru menolak tantangan yang seharusnya bisa membuka jalan baru.

Terjebak stagnasi perjalanan karier turut mempengaruhi arah dan tujuan hidup. Kita akan dihadapkan dengan situasi yang tidak lagi seimbang. Bahkan kerap terjebak visi-misi yang sebenarnya bersifat semu. Untuk meminimalisir situasi tersebut, kita harus mengetahui beberapa hal yang menyebabkan stagnasi perjalanan karier. Baik yang berasal dari faktor internal maupun eksternal. Dengan memahami tiga hal di atas, kita dapat mempersiapkan perjalanan karier yang terarah dengan baik.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorAgsa Tian