Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Kunci Hadapi Ketidakpastian Karier di Era Digital, Harus Adaptif!

ilustrasi bekerja di era digital (pexels.com/Tima Miroshnichenko)
ilustrasi bekerja di era digital (pexels.com/Tima Miroshnichenko)
Intinya sih...
  • Membangun mindset yang fleksibel untuk menerima perubahan secara mendadak dan melihatnya sebagai peluang, bukan ancaman.
  • Membangun rencana cadangan dengan tidak bergantung pada satu sumber penghasilan atau jalur karier, serta terbuka terhadap sumber-sumber lain.
  • Mengembangkan keterampilan beradaptasi seperti komunikasi, pemecahan masalah, manajemen waktu, literasi digital, dan investasi pada lifelong learning.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Siap atau pun tidak, kita akan selalu beriringan dengan perkembangan teknologi digital yang berlangsung pesat. Di satu sisi, kehadiran teknologi digital memudahkan berbagai aspek penting dalam hidup. Bahkan ini menghadirkan gaya hidup yang praktis dan efisien. Tapi pada sisi yang lain, kehadiran teknologi digital ternyata dapat menimbulkan ketidakpastian karier.

Tidak dapat dimungkiri jika beberapa keterampilan dapat tergantikan dengan mudah oleh kehadiran teknologi. Bahkan ini memiliki hasil kerja yang lebih cepat dan tepat sasaran. Dihadapkan ketidakpastian karier di era digital, kita harus mampu beradaptasi untuk tetap bertahan. Bagaimana cara menghadapi ketidakpastian karier di era digital seperti sekarang? Di bawah ini merupakan lima kunci yang harus diketahui.

1. Membangun mindset yang fleksibel

ilustrasi berpikir (pexels.com/Keyra burton)
ilustrasi berpikir (pexels.com/Keyra burton)

Kehadiran teknologi digital yang berkembang pesat merupakan bagian dari modernisasi. Kita tidak bisa lari dari situasi demikian ini. Satu-satunya yang perlu dilakukan adalah bertahan agar tidak terombang-ambing di tengah perubahan. Termasuk menghadapi ketidakpastian karier di era digital dengan strategi yang tepat. Tapi apakah ini mungkin dilakukan di tengah tantangan yang hadir?

Tentu saja. Dalam rangka menghadapi ketidakpastian karier di era digital, kita perlu membangun mindset yang fleksibel. Persiapkan diri menerima perubahan yang terjadi secara mendadak. Baik itu teknologi baru, tren industri, atau pola kerja. Latih diri untuk melihat perubahan sebagai peluang, bukan ancaman.

2. Dengan membangun rencana cadangan

ilustrasi papan rencana (pexels.com/RDNE Stock Project)
ilustrasi papan rencana (pexels.com/RDNE Stock Project)

Modernisasi dan perkembangan teknologi digital yang pesat menjadi dua hal saling berkaitan. Bahkan ini akan mengambil alih aspek-aspek penting dalam hidup. Tidak terkecuali menghadirkan ketidakpastian karier yang menjadi tantangan. Sebenarnya, setiap dari kita bisa saja bertahan di tengah ketidakpastian karier yang terjadi di era digital.

Hal ini bisa dilakukan asal mengetahui kunci yang tepat. Salah satu yang perlu diterapkan dengan membangun rencana cadangan. Jangan bergantung pada satu sumber penghasilan atau satu jalur karier. Menghadapi perkembangan teknologi digital yang semakin pesat seperti sekarang, kita harus terbuka terhadap sumber-sumber lain. Pertimbangkan pekerjaan remote, freelance, atau usaha sampingan.

3. Mengembangkan keterampilan beradaptasi

ilustrasi media sosial (pexels.com/Lisa from pexels)
ilustrasi media sosial (pexels.com/Lisa from pexels)

Ada banyak hal menarik yang dapat diamati dari modernisasi yang berlangsung dengan pesat. Kehadiran teknologi digital menjadi situasi yang dapat diamati secara langsung. Bahkan kita akan dihadapkan dengan gaya hidup yang praktis dan efisien. Tapi di satu sisi, keberadaan teknologi digital yang berkembang pesat juga dapat mempengaruhi keberlangsungan karier.

Menghadapi fenomena demikian ini, penting bagi kita menghadapi ketidakpastian karier di era digital dengan cara yang tepat. Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah mengembangkan keterampilan beradaptasi. Fokus pada transferable skills seperti komunikasi, pemecahan masalah, manajemen waktu, dan berpikir kritis. Selain itu, kita juga perlu mengasah kemampuan literasi digital seperti kemampuan analisis data, penggunaan AI, hingga manajemen proyek digital.

4. Investasi pada lifelong learning

ilustrasi belajar (pexels.com/Artem Podrez)
ilustrasi belajar (pexels.com/Artem Podrez)

Kita tidak bisa memungkiri fakta bahwa digitalisasi sudah mendominasi aspek-aspek penting dalam hidup. Bahkan kehadiran teknologi digital turut membawa perubahan terhadap lingkup profesional. Salah satu yang kerap menjadi tantangan bagi milenial dan gen z adalah ketidakpastian karier. Ini terjadi karena banyaknya keterampilan yang dapat diambil alih oleh perkembangan teknologi.

Namun, memilih pasrah menghadapi situasi demikian ini juga bukan keputusan yang tepat. Setiap dari kita dapat menghadapi ketidakpastian karier di era digital yang sedang terjadi. Kuncinya dengan berinvestasi pada lifelong learning. Kita perlu meningkatkan skill dan selalu terbuka terhadap wawasan terbaru. Menjadi seorang individu pembelajar seumur hidup, kita selalu bisa menyesuaikan diri dengan perubahan yang sedang terjadi.

Ketidakpastian karier di era digital kerap menjadi tantangan sehingga seseorang berhenti di tempat. Padahal, dengan strategi yang tepat era digital justru menghadirkan peluang yang lebih terbuka. Kita hanya perlu menjadi individu yang fleksibel, adaptif, sekaligus memegang teguh prinsip lifelong learning. Menghadapi ketidakpastian karier di era digital perlu strategi yang fleksibel, tapi tetap terarah, supaya tidak terseret arus perubahan tanpa kendali.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Agsa Tian
EditorAgsa Tian
Follow Us