Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi menulis surat resign (pexels.com/cottonbro)

Setiap orang memiliki alasan tersendiri saat ingin resign. Tinggalkanlah kesan yang baik sekalipun kamu akan resign, kamu perlu ingat bahwa kamu pernah meniti karier di sana. Jangan hancurkan citra diri yang sudah kamu bangun selama ini hanya karena kamu yang sedang emosi. Nah, apa sajakah hal-hal yang perlu kamu hindari dan tidak perlu dicantumkan pada surat resign

1. Menjelaskan dengan detail dan panjang lebar mengenai alasan kamu resign

ilustrasi menulis surat (pexels.com/RODNAE Productions)

Jika kamu mau mencantumkan alasanmu resign, maka kamu bisa menuliskannya dengan singkat dan jelas. Kamu tidak perlu menjelaskan secara mendetail dan panjang lebar, hingga akhirnya isi suratmu menjadi terlalu panjang. Sekalipun kamu ingin menuliskan apa-apa saja alasan yang membuatmu mengambil keputusan untuk resign, tapi ingatlah bahwa surat resign bukan media yang tepat untuk melakukan itu. 

Jadi, jangan bertele-tele di dalam surat resign yang kamu tulis. Jika kamu ingin menuliskan secara mendetail semua alasanmu resign, maka kamu bisa melakukannya saat mengisi exit interview yang diberikan untuk karyawan yang mengajukan resign. Atau kamu juga bisa mengatakannya saat atasanmu saat dia memanggilmu secara personal perihal pengajuan resign yang kamu berikan. 

2. Menulis keluh kesahmu selama bekerja di sana

Editorial Team

Tonton lebih seru di