5 Alasan Jangan Resign karena Teman Menyebalkan

Setiap hari harus berhadapan bahkan berinteraksi dengan orang yang menyebalkan memang tidak mudah. Emosimu bakal sering terpancing dan akhirnya kamu merasa lelah dalam menghadapinya. Keinginan untuk resign pun mulai muncul.
Harapanmu simpel, kamu jadi gak perlu lagi berurusan dengan teman menyebalkan itu. Akan tetapi, apakah ini sebanding dengan dampak yang bakal seketika kamu tanggung? Sebelum mengikuti dorongan hati buat resign, renungkan dulu sebab-sebab perlunya kamu bertahan.
1. Kamu akan menemui orang yang menyebalkan di mana pun

Kantor bukanlah satu-satunya duniamu. Kamu akan tetap berinteraksi dengan orang-orang di lingkungan tempat tinggal bahkan di mana pun yang mempertemukanmu dengan orang lain. Apakah sikap mereka semua baik padamu?
Pastinya kamu juga telah sering bertemu dengan orang yang menyebalkan. Seperti tetangga yang menggunjingkanmu tiada akhir padahal kamu tak pernah jahat padanya atau petugas yang tidak memberikan pelayanan dengan ramah meski itulah tugasnya.
Kami mengerti bahwa teman kantor yang menyebalkan bisa terasa lebih buruk karena ia menghambat penyelesaian tugas-tugasmu dan kalian bertemu setiap hari. Namun, jika di berbagai tempat pun kamu masih akan menemukan orang sepertinya, sebaiknya kamu belajar hidup berdampingan dengan mereka.
2. Kamu tak berada di sana untuk disukai semua orang

Ingat kembali apa yang membuatmu sampai melamar di kantor tersebut. Pastinya kamu termotivasi oleh keinginan buat mandiri secara finansial. Jadi, fokuslah dengan tujuan mulia ini.
Bertemu dan membentuk pertemanan dengan orang-orang yang baik serta menyenangkan di kantor adalah bonus yang wajar kamu inginkan. Akan tetapi, dirimu tetap tak perlu memaksa atau berharap semua orang di sana menyambut kehadiranmu dengan gembira.
3. Jika kamu mengabaikannya, dia akan berhenti mengganggu

Orang yang menyebalkan justru selalu haus akan perhatian dari orang-orang di sekitarnya. Kepuasan terbesarnya ialah apabila dengan ulah atau perkataannya, ia berhasil membuat orang lain kesal dan menanggapinya.
Itu artinya, ia telah memperoleh perhatian dari orang tersebut. Nah, apabila kamu cuek, ini respons yang paling bikin dia jengkel. Untuk beberapa saat, tingkahnya mungkin menjadi-jadi. Akan tetapi, lama-kelamaan dia pasti 'melupakanmu' karena kamu seperti benteng kuat yang tak mungkin ditembusnya.
4. Teman yang baik juga masih banyak, kan?

Tidak mungkin semua orang di kantormu menyebalkan. Biasanya, teman yang menyebalkan malah cuma satu atau dua, sangat sedikit dibandingkan temanmu yang baik dan suportif. Arahkanlah perhatianmu pada mereka.
Resign memang akan mengakhiri interaksimu dengan teman yang menyebalkan itu. Namun di sisi lain, kamu juga berpisah dengan teman-teman yang menyenangkan. Masa kamu mengorbankan teman sebanyak itu cuma gara-gara satu atau dua orang yang menyebalkan?
5. Fokuslah pada pekerjaan dan penghasilan yang diinginkan

Daripada kamu meladeni setiap tingkahnya, lebih baik pusatkan perhatian pada tumpukan tugas yang harus kamu selesaikan. Sebab terselesaikannya tugas-tugas tersebut bakal mengamankan posisimu di kantor.
Dengan kinerja yang baik, kamu bahkan bisa dipromosikan atau mendapatkan reward khusus dari pimpinan. Sebagai penyemangat dalam menjaga fokus, bayangkan juga penghasilan yang akan kamu bawa pulang.
Sosok yang menyebalkan memang diciptakan untuk menguji orang-orang di sekitarnya. Keputusanmu buat resign hanyalah tanda kamu menyerah darinya alias gak lolos ujian. Sebaiknya kamu mengabaikannya saja.