Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi melayani klien (freepik.com/jcomp)
ilustrasi melayani klien (freepik.com/jcomp)

Intinya sih...

  • Membangun dan menjaga hubungan dengan klien

  • Menyusun dan menawarkan proposal kerjasama

  • Mengelola proyek dan koordinasi tim

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Profesi Account Executive (AE) dikenal sebagai ujung tombak relasi antara perusahaan dan klien. Mereka bukan hanya bertugas menjual produk atau layanan, tetapi juga memastikan klien merasa puas dan mendapatkan solusi terbaik. Dalam dunia bisnis yang kompetitif, peran AE sangat penting untuk menjaga kepercayaan sekaligus mendorong pertumbuhan perusahaan.

Kalau kamu tertarik bekerja di bidang pemasaran, media, atau periklanan, posisi Account Executive bisa jadi pilihan menarik. Pekerjaan ini menuntut kemampuan komunikasi, negosiasi, dan manajemen waktu yang baik. Berikut lima jobdesk utama yang perlu kamu ketahui sebelum menekuni karier sebagai Account Executive.

1. Membangun dan menjaga hubungan dengan klien

ilustrasi pertama kali bertemu klien (pexels.com/fauxels)

Jobdesk utama seorang Account Executive adalah membangun hubungan baik dengan klien. Kamu harus memahami kebutuhan, keinginan, dan tujuan perusahaan mereka agar bisa memberikan layanan yang sesuai. Hubungan yang kuat menjadi kunci agar klien merasa dihargai dan percaya untuk terus bekerja sama dengan perusahaanmu.

Selain menjalin komunikasi secara rutin, kamu juga perlu mendengarkan dengan empati dan memberikan solusi yang relevan. Dengan cara ini, klien tidak hanya melihatmu sebagai perantara bisnis, tetapi juga sebagai mitra kerja yang membantu mencapai tujuan mereka.

2. Menyusun dan menawarkan proposal kerjasama

ilustrasi meeting dengan klien (freepik.com/yanalya)

Seorang Account Executive bertanggung jawab untuk menyusun proposal yang menarik dan sesuai kebutuhan klien. Kamu harus mampu menjelaskan nilai dari produk atau layanan yang ditawarkan dengan jelas dan meyakinkan. Proposal ini biasanya mencakup konsep kerja sama, estimasi biaya, serta manfaat yang akan didapat klien.

Selain membuat proposal, kamu juga harus pandai dalam melakukan presentasi. Kemampuan berbicara dengan percaya diri dan menjawab pertanyaan klien secara profesional akan membuat mereka lebih yakin dengan penawaranmu. Di sinilah kemampuan persuasi dan komunikasi menjadi senjata utama.

3. Mengelola proyek dan koordinasi tim

ilustrasi meeting (freepik.com/freepik)

Setelah kerja sama disetujui, Account Executive akan berperan sebagai penghubung antara klien dan tim internal perusahaan. Kamu bertanggung jawab memastikan proyek berjalan sesuai rencana, baik dari segi waktu, kualitas, maupun anggaran.

Koordinasi ini mencakup komunikasi dengan berbagai departemen, seperti tim kreatif, produksi, hingga keuangan. Peranmu adalah memastikan semua pihak memahami kebutuhan klien dan hasil akhir sesuai ekspektasi. Jika terjadi kendala, kamu juga harus siap mencari solusi dengan cepat dan efektif.

4. Memantau kinerja kampanye atau proyek

ilustrasi meeting di kantor. (pexels.com/senivpetro)

Tugas seorang Account Executive tidak berhenti setelah proyek dimulai. Kamu juga harus memantau kinerjanya agar hasil yang didapat sesuai target. Misalnya, dalam industri periklanan, kamu perlu menganalisis performa kampanye dari sisi jangkauan, engagement, dan dampak terhadap brand awareness klien.

Dari hasil evaluasi ini, kamu bisa memberikan laporan yang transparan sekaligus rekomendasi untuk perbaikan di proyek selanjutnya. Klien akan merasa dihargai karena kamu tidak hanya bekerja untuk menyelesaikan proyek, tetapi juga berusaha meningkatkan hasil secara berkelanjutan.

5. Menjaga kepuasan dan loyalitas klien

ilustrasi melayani klien (freepik.com/jcomp)

Kepuasan klien adalah prioritas utama dari seorang Account Executive. Kamu perlu memastikan setiap permintaan ditangani dengan cepat, setiap masalah diselesaikan dengan solusi yang tepat, dan setiap hasil kerja memberi dampak positif bagi klien. Kepuasan inilah yang nantinya berbuah loyalitas.

Hubungan jangka panjang dengan klien bukan hanya menguntungkan bagi perusahaan, tapi juga bagi kariermu sendiri. Klien yang puas biasanya akan merekomendasikan layananmu ke pihak lain, membuka peluang kerja sama baru yang lebih besar. Jadi, kepekaan dan profesionalisme menjadi modal penting dalam menjaga kepercayaan mereka.

Menjadi Account Executive berarti siap menjadi jembatan antara kebutuhan klien dan kemampuan perusahaan. Pekerjaan ini memang penuh tantangan, tapi juga sangat memuaskan ketika kamu berhasil melihat proyek berjalan sukses dan klien merasa puas. Dengan kemampuan komunikasi yang kuat dan semangat melayani, kamu bisa tumbuh menjadi AE andal yang dipercaya banyak klien.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Topics

Editorial Team