Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Menara ATC
ilustrasi menara ATC (pexels.com/Andrew Patrick Photo)

Intinya sih...

  • Tugas dan tanggung jawab ATC

  • Skill dan kemampuan yang harus dimiliki

  • Kualifikasi dan pendidikan yang dibutuhkan

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Setiap kali pesawat lepas landas atau mendarat dengan mulus, banyak orang mungkin langsung kagum dengan kehebatan pilotnya. Padahal, ada sosok lain yang perannya juga sangat krusial, yakni Air Traffic Controller atau yang sering disebut ATC. Mereka adalah orang yang memastikan lalu lintas udara berjalan aman, tertib, dan efisien.

Meski jarang terlihat, pekerjaan ATC punya tanggung jawab besar yang bisa menentukan keselamatan ratusan nyawa setiap harinya. Profesi ini butuh ketenangan, fokus tinggi dan berpikir cepat dalam situasi yang penuh tekanan. Berikut ini jobdesk ATC yang perlu kamu ketahui!

1. Tugas dan tanggung jawab seorang ATC

ilustrasi control room (pexels.com/pixabay)

Tugas utama seorang Air Traffic Controller adalah mengatur dan mengawasi lalu lintas pesawat di udara maupun di darat agar tak terjadi tabrakan dan semua penerbangan berjalan lancar. ATC bekerja dari menara pengendali di bandara atau pusat kontrol lalu lintas udara, menggunakan radar dan sistem komunikasi untuk memberi instruksi kepada pilot.

Secara umum, jobdesk ATC terbagi menjadi tiga bagian. Pertama, Ground Controller, yang mengatur pergerakan pesawat di landasan dan area parkir bandara. Kedua, Tower Controller, yang mengatur lepas landas dan pendaratan pesawat. Ketiga, Area Controller, yang mengawasi pesawat di udara dalam wilayah tertentu.

2. Skill dan kemampuan yang harus dimiliki

ilustrasi control room (pexels.com/ThisIsEngineering)

Menjadi ATC bukan hal yang mudah. Profesi ini menuntut kamu untuk punya kemampuan berpikir logis, analitis, dan tenang di bawah tekanan. Karena kamu akan bekerja dengan waktu yang presisi dan sistem komunikasi yang ketat, kemampuan multitasking dan fokus tinggi sangat dibutuhkan.

Kemampuan bahasa Inggris juga wajib dikuasai, karena seluruh komunikasi penerbangan internasional menggunakan bahasa tersebut. ATC harus bisa berkomunikasi jelas, cepat, dan tanpa salah tafsir dengan pilot yang berasal dari berbagai negara. Selain itu, skill dalam menggunakan teknologi, radar, dan sistem komputerisasi penerbangan juga penting.

3. Kualifikasi dan pendidikan yang dibutuhkan

ilustrasi control room (pexels.com/SpaceX)

Untuk menjadi ATC, kamu gak bisa asal daftar begitu saja. Di Indonesia, lembaga yang khusus menyiapkan calon ATC adalah Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) atau Politeknik Penerbangan di bawah Kementerian Perhubungan. Kamu perlu menempuh pendidikan dan pelatihan khusus dalam bidang Air Traffic Management atau Air Navigation Services.

Syarat masuknya cukup ketat, minimal lulusan SMA, sehat jasmani dan rohani, memiliki penglihatan yang baik dan gak buta warna, serta lulus tes psikotes dan kemampuan bahasa Inggris. Setelah lulus pendidikan, kamu masih harus melewati proses sertifikasi dari AirNav Indonesia sebelum bisa bertugas secara resmi. Masa pendidikan biasanya berlangsung antara 2-3 tahun.

4. Lingkungan kerja dan tantangan profesi ATC

ilustrasi control room (pexels.com/Ibrahim Boran)

Lingkungan kerja ATC hampir seluruhnya dilakukan di ruangan tertutup dengan teknologi canggih. Kamu akan bekerja dalam tim kecil yang terhubung dengan menara kontrol, radar, dan komunikasi radio. Jadwal kerja biasanya bergantian dalam sistem shift, termasuk malam hari dan hari libur.

Tantangan dari profesi ini adalah tekanan kerja yang tinggi. Setiap keputusan harus diambil dengan cepat dan akurat. Gak heran kalau ATC termasuk salah satu pekerjaan paling menegangkan di dunia. Selain itu, ATC juga harus terus belajar dan mengikuti perkembangan teknologi. Artinya, kamu harus siap untuk adaptif terhadap perubahan.

5. Peluang karier dan prospek gaji

ilustrasi menara ATC (pexels.com/Rodolfo Gaion)

Menjadi ATC punya prospek karier yang menjanjikan. Dengan meningkatnya jumlah penerbangan, kebutuhan akan pengendali lalu lintas udara juga semakin besar. Kamu bisa bekerja di berbagai instansi seperti AirNav Indonesia, Kementerian Perhubungan, bandara internasional, atau bahkan organisasi penerbangan di luar negeri jika punya sertifikasi internasional.

Soal gaji, profesi ini termasuk salah satu yang paling tinggi di bidang transportasi udara. Berdasarkan data AirNav Indonesia, gaji awal seorang ATC pemula bisa mencapai Rp8-12 juta per bulan, dan bisa meningkat hingga Rp30 juta. Selain gaji pokok, ada juga tunjangan, fasilitas kesehatan, hingga insentif tambahan berdasarkan kinerja dan jam kerja.

Profesi Air Traffic Controller mungkin gak sepopuler pilot, tapi kontribusinya gak bisa diremehkan. Kalau kamu punya jiwa tenang, cepat tanggap, dan tertarik dengan dunia aviasi, menjadi ATC bisa jadi pilihan karier yang menjanjikan, lho!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team