ilustrasi scent consultant/ fragrance curator (pexels.com/MART PRODUCTION)
Sebelum masuk ke tugas-tugas spesifiknya, kamu perlu memahami bahwa profesi ini menuntut perpaduan antara kreativitas dan kepekaan sensori tingkat tinggi, lho. Setiap keputusan aroma mempunyai dampak pada suasana ruang, persepsi pelanggan, hingga kesan suatu brand. Berikut penjelasan rincinya:
1. Menganalisis kebutuhan dan preferensi aroma klien
Kamu akan melakukan konsultasi mendalam untuk memahami karakter pengguna atau identitas brand. Analisis ini meliputi gaya hidup, tujuan penggunaan, hingga lingkungan tempat aroma diaplikasikan. Hasil analisis menjadi dasar dalam menentukan jenis wewangian yang paling cocok. Kamu juga perlu menjelaskan alasan pemilihan aroma secara profesional dan pastinya mudah dipahami.
2 Mengkurasi aroma untuk ruang, produk, atau brand
Dalam tugas ini, kamu memilih aroma yang sesuai dengan suasana yang ingin dibangun, baik untuk hotel, butik, event, maupun produk tertentu. Proses kurasi melibatkan penilaian top, middle, dan base notes secara cermat. Kamu juga harus mempertimbangkan durasi aroma, intensitas, dan kesesuaian dengan konsep brand, lho. Semua keputusan aroma harus mampu menciptakan pengalaman yang konsisten dan memorable.
3. Melakukan uji aroma, blending, dan sampling
Kamu melakukan evaluasi aroma untuk memastikan kualitas dan kesesuaiannya. Proses uji dilakukan berulang untuk mendapatkan hasil yang stabil dan sesuai standar. Jika perlu blending, kamu mencampurkan beberapa aroma untuk menghasilkan nuansa baru. Pencatatan seluruh proses dilakukan secara detail untuk memastikan konsistensi aroma, lho.
4. Memberikan edukasi dan rekomendasi penggunaan parfum
Kamu juga bertugas mengajarkan cara memilih, menggunakan, dan merawat parfum dengan benar pada konsumen. Edukasi ini termasuk teknik layering untuk memperpanjang ketahanan aroma. Selain itu, kamu menjelaskan bagaimana reaksi aroma pada kulit berbeda setiap orang. Tujuannya agar klien mendapatkan hasil maksimal dari parfum yang digunakan, ya.