Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Kemampuan Digital Baru yang Muncul di 2025 dan Layak Dipelajari

ilustrasi bekerja di era digital (pexels.com/Ketut subiyanto)
ilustrasi bekerja di era digital (pexels.com/Ketut subiyanto)
Intinya sih...
  • Prompt engineering berbasis multimodal
  • Hyper-personalized content automation
  • Augmented reality experience design (ARXD)
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Perkembangan teknologi berjalan semakin cepat. Tidak dapat dimungkiri jika tahun 2025 menjadi titik krusial di mana banyak kemampuan digital baru mulai dicari oleh perusahaan. Sekaligus digunakan oleh individu kreatif di berbagai industri.

Tidak hanya soal memahami tren, tetapi juga tentang mempersiapkan diri untuk pekerjaan masa depan yang lebih otomatis, cerdas, dan berbasis data. Jika ingin tetap relevan dan unggul dalam era digital, kemampuan berikut adalah investasi terbaik untuk dipelajari. Apa sajakah kemampuan digital baru yang muncul tersebut? Berikut 5 diantaranya.

1. Prompt engineering berbasis multimodal

ilustrasi menghadap laptop (unsplash.com/Wes Hicks)
ilustrasi menghadap laptop (unsplash.com/Wes Hicks)

Jika beberapa tahun sebelumnya prompt engineering hanya fokus pada teks, di 2025 kemampuan ini berkembang menjadi multimodal prompt engineering. Ini berarti harus mampu memberikan instruksi pada AI. Baik menggunakan kombinasi teks, audio, video, gambar, bahkan gesture pada perangkat tertentu.

Kemampuan ini semakin penting karena model AI generasi terbaru seperti mampu memahami konteks visual dan audio lebih dalam. Misalnya, bisa mengunggah foto interior ruangan lalu meminta AI merancang ulang dengan gaya Japandi atau Industrial hanya lewat kombinasi gambar dan deskripsi singkat. Pelajari struktur prompt yang optimal juga teknik input multimodal. Di industri kreatif, konten, riset, dan pendidikan, skill ini sudah mulai menjadi standar baru.

2. Hyper-personalized content automation

ilustrasi teknologi digital (pexels.com/Cottonbro studio)
ilustrasi teknologi digital (pexels.com/Cottonbro studio)

Konten personalisasi sudah lama ada. Tetapi di 2025 konsep ini naik level menjadi hyper-personalized content automation. Teknologi ini memungkinkan konten dibuat berbeda untuk setiap audiens secara otomatis. Pastinya menyesuaikan berdasarkan data perilaku, minat, lokasi, dan interaksi digital secara real-time.

Contohnya email marketing yang tidak lagi sekadar menyebut nama. Tetapi menyesuaikan tema warna, format visual, dan rekomendasi produk berdasarkan histori perangkat dan preferensi konten pengguna. Skill ini sangat dicari di e-commerce, creator economy, dan digital marketing.

3. Augmented reality experience design (ARXD)

ilustrasi pekerjaan berbasis digital (pexels.com/Zen Chung)
ilustrasi pekerjaan berbasis digital (pexels.com/Zen Chung)

Di 2025, AR bukan lagi teknologi futuristik, melainkan bagian dari keseharian. Headset AR ringan dan aplikasi sosial berbasis AR mulai berkembang pesat. Desainer dan developer kini perlu memahami bagaimana menciptakan pengalaman digital yang selaras dengan dunia nyata.

Dengan ARXD, kita akan belajar menciptakan filter interaktif yang responsif terhadap lingkungan. Juga sistem navigasi ruang berbasis AR, pengalaman belanja virtual yang realistis, atau pelatihan VR/AR untuk pendidikan atau industri. Kehadiran perangkat lunak terbaru membantu proses desain tanpa harus menjadi programmer tingkat lanjut.

4. AI workflow automation specialist

ilustrasi pekerjaan berbasis digital (pexels.com/Walls.io)
ilustrasi pekerjaan berbasis digital (pexels.com/Walls.io)

Di era sekarang ini semakin banyak perusahaan menggunakan AI untuk menggantikan proses manual. Secara otomatis pekerjaan baru muncul seperti AI workflow automation specialist. Pekerjaan ini fokus merancang, menguji, dan memelihara alur kerja otomatis yang menghubungkan berbagai platform AI dan software bisnis.

Skill yang termasuk yaitu optimasi dan troubleshooting workflow, atau integrasi API AI. Skill ini sangat dicari perusahaan agar operasional lebih efisien dan biaya lebih rendah. Menghadapi tuntutan era digital, pastikan mengasah skill tersebut dengan baik

5. Digital trust & AI ethics consultant

ilustrasi bekerja di era digital (pexels.com/Mikael blomkvist)
ilustrasi bekerja di era digital (pexels.com/Mikael blomkvist)

Di era sekarang ini, tentu kita sudah tidak asing dengan berkembangnya kecerdasan buatan. Semakin luas penggunaan AI, semakin penting peran spesialis etika dan kepercayaan digital. Banyak perusahaan diwajibkan menerapkan standar transparansi AI, privasi data, watermarking konten, hingga audit bias algoritma.

Kemampuan ini cocok bagi yang tertarik di bidang regulasi teknologi, keamanan data, juga analisis dampak sosial teknologi. Profesi ini akan semakin dicari oleh berbagai sektor. Baik startup AI, fintech, dan platform media sosial.

Teknologi di 2025 membuka peluang besar bagi siapa pun yang ingin berkembang. Bukan soal mengikuti tren semata. Tetapi memilih skill yang meningkatkan peran kita sebagai manusia berdampingan dengan teknologi. Mulailah dari satu kemampuan yang paling relevan dengan tujuan. Kemudian jadikan 2025 sebagai tahun upgrade digital terbesar.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siantita Novaya
EditorSiantita Novaya
Follow Us

Latest in Life

See More

5 Hal yang Pria Harapkan dari Pasangannya tapi Gengsi Mengatakannya

12 Des 2025, 23:15 WIBLife