Dalam proses rekrutmen, banyak orang berusaha tampil sebaik mungkin agar terlihat berkompeten di mata pewawancara. Namun, tidak sedikit yang justru terjebak dalam posisi “terlalu berpengalaman” atau dikenal sebagai overqualified. Situasi ini bisa jadi rumit karena tidak selalu memberi kesan positif seperti yang dibayangkan. Beberapa kandidat mengira pengalaman panjang otomatis membuat peluang mereka lebih besar, padahal realitanya tidak selalu demikian.
Di sinilah pentingnya memahami tips interview yang tepat agar kesan profesional tetap seimbang tanpa terlihat mendominasi. Fenomena ini sering terjadi, terutama di era kerja yang dinamis dan kompetitif seperti sekarang. Sebelum membahas lebih jauh, berikut beberapa sudut pandang yang bisa membuka cara berpikir baru soal perasaan overqualified di ruang wawancara.