Usaha Entrepreneur Itu Ternyata Sama Beratnya dengan Jadi Body Builder. Masa Sih?

Banyak orang yang berkeinginan membuka bisnisnya sendiri. Bagi yang telah menjalankan bisnisnya sendiri, mereka akan berjuang untuk membuat bisnisnya bertahan dan menghasilkan keuntungan yang sebesar-besarnya. Bagi yang belum punya, akan bekerja sekuat tenaga untuk membangun bisnis unik dan sukses. Ibarat kata, membangun bisnis itu sama beratnya dengan beban yang diangkat oleh body builder.
Masa sih?
Nih, IDNtimes kasih tahu, kalau menjalankan bisnis juga setara dengan membuat badan jadi six-pack.
1. Keduanya butuh kesabaran.
Tidak ada hasil yang instan, masak mie instan saja butuh proses. Hasil yang terlalu cepat apalagi dengan menghalalkan segara cara untuk akselerasi proses, cenderung membawa dampak yang buruk. Kecurangan dalam bisnis sama saja dengan menggunakan steroid dosis tinggi saat membentuk tubuh. Memang itu akan mempercepat jalanmu menuju target, tapi kamu harus siap dengan efek samping buruk yang lebih banyak.
2. Keduanya perlu strategi dan perencanaan yang matang.
Tanpa perhitungan dan strategi yang matang, baik keuntungan bisnis maupun pahatan perut yang keren tidak akan terbentuk. Ketika kamu ingin bentuk tubuh yang fantastis, kamu perlu tahu massa lemak tubuh yang harus kamu kurangi, massa otot yang harus ditambah, berapa banyak protein yang dibutuhkan dan kapan saja kamu perlu olahraga serta istirahat. Sama halnya dengan menjalankan bisnis. Kamu perlu tahu berapa lama kamu baru akan mencapai keuntungan, berapa produk yang harus terjual per hari untuk mencapai itu, berapa banyak pegawai untuk memenuhi target harian dan sebagainya.
3. Keduanya harus memperoleh bimbingan dari yang lebih ahli.
Jangan coba-coba soal urusan bisnis ataupun membentuk tubuh. Keduanya butuh coach yang tepat. Coach ini tidak hanya diperlukan untuk membimbingmu mengambil langkah yang tepat, tapi juga memotivasimu sepanjang perjalanan yang penuh dengan halang rintangan.
4. Keduanya harus kuat secara mental.
Cobaan pasti menimpamu di tengah-tengah kamu menjalani bisnismu atau sedang memahat tubuhmu. Salah satu yang pasti kamu alami adalah ucapan atau komentar penurun semangat dari orang-orang sekitarmu seperti, "sudah deh, gak akan bisa" atau "yuk jangan terlalu serius! Banyakin main aja!" dan lain sebagainya. Kamu juga harus kuat dengan coach yang galak. Semakin galak dan frontal coach-mu, kamu akan belajar semakin banyak, tapi tentunya butuh mental yang kuat.
5. Keduanya harus konsisten menuju tujuan.
Godaan juga selalu saja ada di tengah jalan. Kalau sedang menjalankan bisnis dengan keuntungan yang naik turun, kamu mungkin akan digoda oleh tawaran pekerjaan tetap dengan gaji besar. Sama saja dengan ketika kamu sedang menuju badan aduhai yang mengharuskanmu diet khusus tetapi temanmu menawarkan porsi besar junk food dan mie instan.
6. Keduanya harus persisten walau banyak hambatan.
Banyak hal yang dianggap sebagai "kegagalan" akan menyandungmu di tengah perjalanan. Dalam berbisnis, kamu akan dihadapi dengan kerugian kadang-kadang atau kondisi pasar yang sedang lesu. Dalam memahat tubuhmu, kamu kadang kala juga akan mengalami kecelakaan seperti salah urat atau mengalami sakit yang membuatmu berhenti berolahraga. Namun kamu harus tetap persisten dan tidak menyerah untuk menuju goal-mu.
7. Keduanya tidak boleh mudah puas dengan hasil yang mulai nampak.
Ketika bisnismu mulai menunjukkan keuntungan, kamu tidak boleh cepat puas dan harus terus berjuang serta berinovasi. Sama halnya ketika guratan ototmu mulai terpahat, kamu tidak boleh lengah dan menjadi kurang terkontrol diet serta olahraganya. Tujuan utamamu tetap harus kamu capai.
Bisnis itu sama saja dengan berjuang punya perut six-pack; caranya mudah, tapi bertahan dengan perjuangan dan konsistensi menuju goal-nya itu lah yang tidak mudah. Setidaknya perlu memulai langkah pertama daripada terlalu kebanyakan pertimbangan. Siapa tahu dengan segera memulai, kamu bisa menjalankan bisnis yang sukses sekaligus punya bodi menarik. Ya gak?