ilustrasi membaca cerita dalam buku (pexels.com/Uriel Mont)
Cara melukiskan atau menggambarkan tokoh dalam cerita memiliki metode yang kerap digunakan. Melansir buku Metode Karakterisasi Telaah Fiksi (2005) oleh Albertine Minderop, ada dua cara yang biasanya digunakan untuk menampilkan tokoh di dalam cerita, yakni cara langsung dan tidak langsung. Berikut penjelasannya.
Metode langsung
Pemaparan watak atau karakter tokoh dilakukan secara langsung oleh pengarang. Metode ini biasanya dilakukan dalam kisah-kisah rekaan zaman dulu, sehingga pembaca hanya mengandalkan penjelasan langsung dari pengarang.
Kelemahan metode ini adalah sifat mekanismenya yang menciutkan partisipasi imajinatif pembaca. Sedangkan kelebihannya ada pada kesederhanaan dan ekonomisnya.
Metode tidak langsung
Dalam metode ini pengarang seakan-akan diabaikan. Jadi para tokoh dalam sebuah cerita atau karya sastra dapat menampilkan dirinya sendiri secara langsung melalui tingkah laku mereka.
Watak tokohnya disimpulkan dari pikiran, percakapan, tingkah laku tokoh, dan melalui tokoh lain yang menceritakannya secara tidak langsung. Selain itu, dalam metode ini memiliki enam karakteristik. Berikut di antaranya.
- Karakterisasi melalui dialog.
- Lokasi dan situasi percakapan.
- Jati diri tokoh yang dituju oleh penutur.
- Kualitas mental para tokoh yang dikenal melaui alunan dan aliran tuturan ketika para tokoh bercakap.
- Nada suara tekanan, dialek, dan kosakata.
- Melalui tindakan para tokoh.
Itulah tadi penjelasan lengkap mengenai penokohan. Jadi sekarang kamu sudah paham kan? Semoga informasi ini bermanfaat, ya!