Penokohan: Pengertian, Jenis, dan Cara Penggambarannya!

Cara untuk menggambarkan tokoh cerita

Ketika kamu membuat atau mengarang sebuah cerita, di dalamnya biasanya akan menggunakan beberapa tokoh. Setiap tokoh juga memiliki karakter yang berbeda agar cerita menjadi menarik dan berwarna. Proses inilah yang dinamakan dengan penokohan.

Lalu apa sih yang dimaksud dengan penokohan? Apa saja jenis dan cara menggambarkannya? Untuk itu, kamu bisa menyimak penjelasannya di bawah ini!

1. Pengertian penokohan

Penokohan: Pengertian, Jenis, dan Cara Penggambarannya!ilustrasi menjaga buku tetap bersih (freepik.com/Kroshka__nastya)

Mengutip laman Kemdikbud, penokohan adalah pelukisan gambaran yang jelas tentang seseorang yang ditampilkan dalam sebuah cerita. Istilah penokohan mempunyai makna yang lebih luas daripada tokoh. Penokohan mencakup masalah tokoh cerita, bagaimana perwatakannya, dan bagaimana penempatan serta pelukisannya dalam cerita.

Biasanya, dalam penokohan akan menggunakan nama tertentu yang bisa menggambarkan perasaan hati, pikiran, dan lamunan imajinasi tokoh lain. Karakteristik tokoh akan diungkapkan penulis melalui aspek fisiologis, sosiologis, dan psikologis tokoh itu sendiri.

2. Jenis-jenis tokoh dalam cerita fiksi

Penokohan: Pengertian, Jenis, dan Cara Penggambarannya!Ilustrasi menulis cerita fiksi (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Dalam cerita fiksi, penokohan juga berfungsi untuk menggambarkan tentang seseorang dalam cerita dengan karakteristiknya. Mengutip laman Balai Bahasa Jateng Kemdikbud, tokoh dalam cerita fiksi punya peran penting agar cerita menjadi menarik. Keberadaannya akan membuat cerita menjadi hidup.

Secara umum, tokoh adalah individu ciptaan pengarang yang mengalami peristiwa-peristiwa dalam cerita. Tokoh ini bisa dibedakan menjadi beberapa jenis. Berikut di antaranya.

1. Berdasarkan fungsi

  • Tokoh utama: Memiliki peran penting dalam cerita, baik sebagai pelaku kejadian maupun yang dikenai kejadian.
  • Tokoh pembantu: Memiliki peran pelengkap dalam cerita dan kehadiran tokoh ini hanya menunjang tokoh utama.

2. Berdasarkan peranan

  • Tokoh protagonis: Tokoh yang dikagumi pembaca dengan perilaku yang sesuai dengan kehendak pembaca.
  • Tokoh antagonis: Tokoh yang menjadi penyebab timbulnya konflik dan ketegangan yang dialami oleh tokoh protagonis.

3. Berdasarkan perwatakan

  • Tokoh sederhana: Memiliki satu kualitas pribadi atau satu watak yang tertentu saja. Bisanya bersifat datar dan monoton.
  • Tokoh kompleks: Mengungkapkan berbagai kemungkinan dari sisi kehidupannya, sisi kepribadian, dan jati diri. Wataknya bisa diformulasikan, dapat menampilkan watak atau tingkah laku yang bermacam-macam, bahkan bertentangan dan sulit diduga.
dm-player

4. Berdasarkan kemungkinan pencerminan tokoh cerita terhadap (sekelompok) manusia dari kehidupan nyata

  • Tokoh tipikal: Hanya sedikit ditampilkan individualitasnya dan lebih banyak ditonjolkan kualitas pekerjaan, kebangsaan atau hal lain yang sifatnya lebih mewakili.
  • Tokoh netral: Dimunculkan demi cerita itu sendiri. Ia adalah tokoh imajiner yang hanya ada dalam dunia fiksi. Dia hadir semata-mata demi cerita, atau bahkan dialah sebenarnya pelaku cerita yang diceritakan.

5. Berdasarkan kriteria berkembang atau tidaknya suatu tokoh

  • Tokoh statis: Tidak mengalami perubahan atau perkembangan perwatakan sebagai akibat adanya peristiwa-peristiwa yang terjadi.  
  • Tokoh berkembang: Mengalami perubahan dan perkembangan perwatakan sejalan dengan perubahan peristiwa dan plot yang dikisahkan.

Baca Juga: Tanda Terima: Pengertian, Fungsi, Tujuan, Format, Isi dan Alur

3. Cara menggambarkan tokoh

Penokohan: Pengertian, Jenis, dan Cara Penggambarannya!ilustrasi membaca cerita dalam buku (pexels.com/Uriel Mont)

Cara melukiskan atau menggambarkan tokoh dalam cerita memiliki metode yang kerap digunakan. Melansir buku Metode Karakterisasi Telaah Fiksi (2005) oleh Albertine Minderop, ada dua cara yang biasanya digunakan untuk menampilkan tokoh di dalam cerita, yakni cara langsung dan tidak langsung. Berikut penjelasannya.

Metode langsung

Pemaparan watak atau karakter tokoh dilakukan secara langsung oleh pengarang. Metode ini biasanya dilakukan dalam kisah-kisah rekaan zaman dulu, sehingga pembaca hanya mengandalkan penjelasan langsung dari pengarang.

Kelemahan metode ini adalah sifat mekanismenya yang menciutkan partisipasi imajinatif pembaca. Sedangkan kelebihannya ada pada kesederhanaan dan ekonomisnya.

Metode tidak langsung

Dalam metode ini pengarang seakan-akan diabaikan. Jadi para tokoh dalam sebuah cerita atau karya sastra dapat menampilkan dirinya sendiri secara langsung melalui tingkah laku mereka.

Watak tokohnya disimpulkan dari pikiran, percakapan, tingkah laku tokoh, dan melalui tokoh lain yang menceritakannya secara tidak langsung. Selain itu, dalam metode ini memiliki enam karakteristik. Berikut di antaranya.

  • Karakterisasi melalui dialog.
  • Lokasi dan situasi percakapan.
  • Jati diri tokoh yang dituju oleh penutur.
  • Kualitas mental para tokoh yang dikenal melaui alunan dan aliran tuturan ketika para tokoh bercakap.
  • Nada suara tekanan, dialek, dan kosakata.
  • Melalui tindakan para tokoh.

Itulah tadi penjelasan lengkap mengenai penokohan. Jadi sekarang kamu sudah paham kan? Semoga informasi ini bermanfaat, ya!

Baca Juga: Report Text: Pengertian, Struktur, Kaidah Kebahasaan, dan Contohnya

Topik:

  • Pinka Wima
  • Stella Azasya

Berita Terkini Lainnya