Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi wawancara kerja
Ilustrasi wawancara kerja (Dok. Pexels/MART PRODUCTION)

Intinya sih...

  • Pertanyaan tentang langkah selanjutnya dari proses rekrutmen.

  • Menanyakan tanggung jawab sehari-hari di posisi yang dilamar.

  • Bertanya mengenai kesempatan pengembangan diri di perusahaan tersebut.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Di akhir sebuah wawancara kerja atau interview, kita biasanya diberi kesempatan untuk bertanya balik ke interviewer. Tak jarang orang jadi bingung dan memilih tidak mengajukan pertanyaan. Padahal ini kesempatan bagus untuk menunjukkan komitmen dan profesionalisme.

Selain itu, kamu bisa mengetahui kultur perusahaan dan ekspektasi pekerjaan sehari-hari. Tujuannya agar kamu bisa menentukan apakah posisi yang dilamar sesuai dengan tujuan kariermu. Biar tidak bingung lagi, ini dia 10 pertanyaan yang bisa kamu ajukan di akhir interview kerja. Pilih beberapa yang sesuai dengan kebutuhanmu, ya!

1. “Apa langkah selanjutnya dari proses rekrutmen ini?”

Ilustrasi kontrak kerja (Dok. Pexels/RDNE Stock project)

Biasanya, setelah interview, HR akan memberi tahu langkah selanjutnya dari proses rekrutmen. Misalnya, HR akan menyampaikan kapan hasil interview akan disampaikan. Tetapi kalau interviewer belum memberitahu hal ini, ada baiknya kamu yang bertanya. Ini menunjukkan kesiapanmu bekerja di posisi yang kamu lamar. Kamu juga jadi tidak waswas menunggu kabar dari HR dan bisa mempersiapkan diri untuk proses rekrutmen selanjutnya, karena kamu sudah punya gambaran.

2. “Apa tanggung jawab sehari-hari di posisi ini?”

Ilustrasi bekerja di kantor (Dok. Unsplash/Mina Rad)

Pekerjaan yang kamu lamar pastinya sudah memiliki deskripsi pekerjaan, tetapi kamu bisa menanyakan pertanyaan ini untuk mengetahui apakah pengalaman dan skill yang kamu miliki betul-betul cocok dengan posisi yang kamu lamar atau tidak. Jadi, kamu bisa mengidentifikasi skill yang perlu kamu asah sebelum memulai posisi baru. Selain itu, jawaban interviewer atas pertanyaan ini akan memberi kamu gambaran akan ekspektasi perusahaan bagi karyawan barunya. Jadi, transisi kamu mengemban tanggung jawab baru ini akan lebih mulus karena kamu sudah lebih siap.

3. “Kesempatan pengembangan diri apa saja yang ada di perusahaan ini?”

Ilustrasi pelatihan karyawan (Dok. Unsplash/Campaign Creators)

Bertanya tentang kesempatan pengembangan diri seperti workshop, pelatihan, atau seminar rutin menunjukkan komitmen kamu pada perkembangan karier. Ini juga menunjukkan kamu berniat jadi bagian dari perusahaan secara jangka panjang. Pertanyaan ini membawa keuntungan bagi diri kamu sekaligus memberi kesan yang bagus bagi interviewer. Kamu jadi tahu apakah perusahaan tempatmu melamar mendukung perkembangan karier, sementara interviewer akan melihatmu sebagai kandidat beraspirasi tinggi dan peduli akan perkembangan profesional, bukan hanya sebatas mencari gaji.

4. “Tantangan apa yang mungkin saya hadapi di posisi ini?”

Ilustrasi bingung di tempat kerja (Dok. Pexels/Andrea Piacquadio)

Rekomendasi pertanyaan di akhir wawancara selanjutnya adalah pertanyaan tentang tantangan yang mungkin muncul di posisi yang kamu lamar. Ini menunjukkan sifat proaktif, kesiapanmu menavigasi masalah, dan kemampuan problem-solving. Interviewer akan melihat kamu sebagai orang yang siap mengubah tantangan jadi kesuksesan. Sebagai tambahan, kamu juga bisa bertanya tantangan apa yang dihadapi perusahaan baru-baru ini. Pertanyaan ini mendemonstrasikan bahwa kamu siap jadi aset berharga yang memberi nilai tambah bagi perusahaan di jangka panjang.

5. “Bisakah Anda menjelaskan struktur departemen atau dinamika tim?”

Ilustrasi tim di kantor (Dok. Unsplash/Annie Spratt)

Di kantor, nyaris tidak mungkin kamu bekerja seorang diri saja. Kamu pasti punya seorang ketua divisi atau rekan-rekan kerja lain. Tak jarang kamu perlu bekerja sama dengan karyawan lain atau mempertanggungjawabkan pekerjaanmu pada ketua tim. Dengan mengajukan pertanyaan ini, kamu jadi paham struktur departemen yang akan kamu masuki. Kamu perlu tahu dinamika tim dan metode kerja tim yang akan kamu masuki, karena nantinya kamu akan sering berinteraksi dengan mereka.

6. “Apakah Anda punya pertanyaan atau keraguan atas kualifikasi saya?”

Ilustrasi review CV (Dok. Pexels/cottonbro studio)

Sepanjang wawancara, interviewer banyak bertanya tentang kualifikasi kamu. Di akhir wawancara, saatnya kamu bertanya apakah mereka sudah puas dengan kualifikasimu, atau ada hal yang membuat mereka masih ragu apakah kamu cocok untuk posisi yang kamu lamar atau tidak. Pertanyaan ini menunjukkan kamu terbuka menerima kritik yang membangun. Kamu bisa menggunakan jawaban si interviewer sebagai kesempatan untuk menjelaskan bagaimana kamu bisa mengatasi kekuranganmu tersebut.

7. “Bagaimana lingkungan pekerjaan di posisi ini?”

Ilustrasi ruang kantor (Dok. Unsplash/Sigmund)

Pertanyaan ini memberi insight bermanfaat tentang kultur perusahaan. Jawaban interviewer bisa memberimu gambaran apakah posisi yang akan kamu tempati punya lingkungan kerja yang kolaboratif, mandiri, serba cepat, atau lebih santai. Dengan begitu, kamu bisa menilai seberapa mampu kamu beradaptasi dengan budaya kerja tim. Setelah resmi jadi karyawan, kamu tidak akan kena culture shock karena sudah lebih siap.

8. “Apa yang paling Anda sukai selama bekerja di sini?”

Ilustrasi karyawan yang tersenyum (Dok. Pexels/Mikhail Nilov)

Pertanyaan yang satu ini cocok ditanyakan saat user interview karena kemungkinan kamu akan bekerja dekat dengan interviewer. Kamu bisa belajar banyak mengenai kepuasan karyawan lewat pertanyaan ini. Jika interviewer menikmati pekerjaan dan perusahaan, ia bisa menjawab pertanyaan ini dengan antusias atau bahkan dengan jawaban panjang lebar. Di sisi lain, kalau jawaban interviewer terkesan terpaksa, atau bahkan ia kesulitan menjawab, ini bisa jadi red flag perusahaan.

9. “Bagaimana cara Anda mengukur keberhasilan di posisi ini?”

Ilustrasi karyawan sukses (Dok. Freepik/tirachardz)

Deskripsi pekerjaan yang tertera di pengumuman lowongan kerja tidak bisa sepenuhnya mendeskripsikan kriteria keberhasilan karyawan. Misalnya, di antara poin-poin di deskripsi pekerjaan, mungkin saja kesuksesanmu hanya dinilai berdasarkan satu atau dua poin utama. Oleh karena itu, kamu bisa menanyakan pertanyaan yang satu ini di akhir wawancara untuk mengetahui ekspektasi manajer secara realistis. Pertanyaan ini juga cocok ditanyakan di akhir user interview.

10. “Bagaimana sistem kerja di perusahaan ini?”

Ilustrasi bekerja dari rumah (Dok. Freepik/stockking)

Rekomendasi pertanyaan terakhir yang bisa kamu ajukan di akhir wawancara adalah pertanyaan mendasar yang sebenarnya cukup penting untuk kamu ketahui sebelum melanjutkan proses rekrutmen. Misalnya apakah perusahaan ini menerapkan sistem WFO (work from office) setiap hari, atau membolehkan sistem kerja hybrid yang menggabungkan kerja dari kantor dan kerja remote. Pertanyaan ini ditujukan untuk mengetahui apakah sistem kerja perusahaan sesuai dengan kemampuan dan kenyamananmu. Kamu bisa mempersiapkan diri dengan lebih matang dan mempertimbangkan apakah kamu bisa menyeimbangkan pekerjaan dan kehidupan personal jika diterima.

Ingat, ketika interviewer memberi kesempatan bagimu untuk mengajukan pertanyaan, kamu bisa belajar banyak hal tentang posisi dan perusahaan yang kamu lamar. Jadi, kesempatan bertanya ini tidak boleh disia-siakan. Dengan 10 macam pertanyaan yang bisa kamu ajukan di akhir interview kerja, kini dirimu tak perlu lagi bingung mau menanyakan apa, nih!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team