Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi merasa tertekan (pexels.com/ANTONI SHKRABA)
ilustrasi merasa tertekan (pexels.com/ANTONI SHKRABA)

Intinya sih...

  • Tetapkan batasan waktu yang jelas

  • Buat jadwal kerja konsisten dan gunakan fitur "Do Not Disturb" setelah jam kerja selesai.

  • Senantiasa menjaga koneksi sosial

  • Maintain koneksi sosial dengan rekan kerja atau orang-orang di sekitar untuk menjaga keseimbangan hidup.

  • Memprioritaskan tugas dengan bijaksana

  • Prioritaskan tugas berdasarkan pentingnya agar fokus dan energi terjaga.

Terjebak di tengah dunia kerja hybrid memang melelahkan. Tidak hanya dari segi fisik, kelelahan ini juga dirasakan dari segi mental dan pikiran. Energi terkuras habis karena fokus dan perhatian tersita untuk pekerjaan online maupun offline. Menghadapi situasi demikian, kita harus memiliki strategi untuk memulihkan kembali energi yang sudah terkuras. Tentu saja ini penting untuk menjaga mood bekerja sekaligus fokus dan konsentrasi.

Di sinilah solusi recharge energi saat hadapi dunia kerja hybrid. Kita bisa memulainya dengan hal paling sederhana, seperti menetapkan batasan waktu yang tegas. Sampai dengan meluangkan sebagian waktu untuk memanjakan diri dalam suasana santai tanpa kesibukan. Empat solusi di bawah ini semoga bermanfaat untukmu yang ingin memberikan energi setelah lelah menghadapi dunia kerja hybrid.

1. Tetapkan batasan waktu yang jelas

ilustrasi jam tangan (pexels.com/Bimal chhetry)

Menghadapi dunia kerja hybrid memang tidak mudah. Kita dihadapkan dengan kesibukan pada tanpa henti. Jika tidak segera menemukan solusi yang tepat untuk memulihkan energi, fokus sedang produktivitas bisa saja terganggu. Lantas, bagaimana caranya memulihkan kembali energi saat lelah menghadapi dunia kerja offline maupun online?

Inilah yang perlu dilakukan. Kita harus mulai menetapkan batasan waktu yang jelas. Buat jadwal kerja yang konsisten dan patuhi jam kerja sebagaimana mestinya. Gunakan fitur "Do Not Disturb" di aplikasi kerja setelah jam kerja selesai. Karena tanpa adanya batasan waktu yang jelas, pekerjaan bisa terasa sangat melelahkan dan membebani.

2. Senantiasa menjaga koneksi sosial

ilustrasi rekan kerja solid (pexels.com/Mikhail Nilov)

Kehidupan kita sebagai manusia memang tidak bisa dipisahkan dari interaksi dengan lingkungan sekitar. Akan ada saatnya kita butuh mengobrol dan berdiskusi dengan mereka. Tidak harus membahas persoalan penting karena serius. Adakalanya obrolan justru melibatkan basa-basi dan topik sederhana. Inilah yang dinamakan dengan kehidupan sosial dan membantu menjaga keseimbangan.

Jika menginginkan energi kembali pulih setelah lelah menghadapi dunia kerja hybrid, kita harus senantiasa menjaga koneksi sosial. Meskipun memiliki kesibukan yang padat, namun bisa diatasi dengan ngobrol santai secara online atau offline dengan rekan kerja. Atau mungkin menjaga koneksi sosial dengan orang-orang di lingkungan sekitar. Dengan menjaga koneksi sosial, hybrid work tidak akan mengganggu keseimbangan hidup.

3. Memprioritaskan tugas dengan bijaksana

ilustrasi membuat to do list (pexels.com/Kaboompics.com)

Dunia kerja hybrid menuntut kita untuk berpikir dan mengerahkan energi dua kali lipat. Bahkan tidak jarang kita merasa kelelahan karena menghadapi tuntutan kerja demikian. Dalam situasi seperti ini, mengisi kembali energi yang sangat terkuras memang diperlukan. Kita perlu mengembalikan fokus dan energi agar produktivitas tidak mengalami penurunan berlarut-larut.

Bagaimana caranya? Tentu saja dengan memprioritaskan tugas secara bijaksana. Beban kerja hybrid sering membuat orang multitasking berlebihan. Kita perlu membuat pembagian berdasarkan tiga kategori. Tentukan mana beban tugas yang paling penting dan mendesak, penting tidak mendesak, sekaligus tidak penting juga tidak mendesak. Penetapan prioritas membantu kita dalam memilih tugas yang harus didahulukan.

4. Meluangkan waktu untuk diri sendiri

ilustrasi perempuan tegas (pexels.com/Vitaly Gariev)

Kehidupan modern yang seringkali menuntut kita bekerja secara hybrid. Jika dilihat sekilas, pola kerja demikian mungkin terlihat lebih simpel dan praktis. Kita tidak harus datang setiap hari secara offline untuk menyelesaikan pekerjaan. Namun bekerja secara hybrid bukan berarti tanpa tantangan. Pada faktanya ini tetap menguras energi sehingga kita mengalami kelelahan dua kali lipat dari bekerja secara offline.

Di sinilah solusi yang bisa diterapkan jika ingin recharge energi pasca kelelahan menghadapi dunia kerja hybrid. Kita bisa meluangkan waktu untuk diri sendiri. Recharge terbaik adalah saat kita benar-benar switch off dari urusan kerja. Gunakan waktu luang yang tersedia untuk membaca buku, mengasah keterampilan baru, menekuni hobi dan kegemaran, atau sekadar menonton film favorit.

Gabungan antara pekerjaan yang bersifat online dan offline memang melelahkan.

Pada faktanya kita dituntut bekerja dua kali lipat. Ketika energi sudah terkuras habis, kita harus mampu menemukan solusi yang tepat untuk mengatasinya. Dari empat solusi di atas, mana yang ingin kamu terapkan saat sedang terjebak dalam situasi demikian? Semoga energi yang terkuras habis akibat pekerjaan hybrid segera pulih kembali.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team