ilustrasi bekerja dengan rekan kerja (pexels.com/Tirachard Kumtanom)
Jika kamu merasa sulit memendam semua perasaan yang muncul akibat perilaku toksik atasan, kamu bisa berbagi dengan orang lain seperti rekan kerjamu. Karena sebagai bawahannya, bukan hanya kamu saja yang menghadapi perilaku toksik atasan, namun juga rekan kerja yang lainnya. Mereka tentu merasakan hal yang sama seperti apa yang kamu rasakan.
Selain berbagi perasaan satu sama lain agar tidak menjadi beban lama di hati dan pikiran, kamu juga bisa berdiskusi tentang bagaimana cara menghadapi atasan yang toksik tersebut. Karena jika dirasa sudah kelewatan akan perilaku toksik atasan, kamu dan rekan kerja lainnya bisa mempertimbangkan, apakah perlu membicarakannya ke bagian HRD atau tidak.
Menghadapi atasan yang toksik memang tidak mudah. Namun jangan biarkan perilaku atasan yang toksik tersebut menjadi batu sandungan yang menghambat kemajuan kariermu di tempat kerja. Lima cara di atas dapat membantumu menyikapi diri dengan bijak saat memiliki atasan yang toksik. Jangan mudah terbawa emosi demi kebaikanmu dan kariermu di kantor, ya!