Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Sinyal Kalau Karier dan Kehidupan Pribadi Mulai Gak Sinkron

ilustrasi bekerja (pexels.com/Diva Plavalaguna)

Salah satu kunci meraih kebahagiaan terletak pada keseimbangan hidup. Termasuk antara kehidupan pribadi dengan dunia kerja. Tapi beragam tuntutan yang menyertai, kadang bikin semuanya gak seimbang. Kehidupan yang kamu jalani cenderung berat sebelah.

Secepat mungkin kamu harus mengenalinya. Kehidupan pribadi dan karier yang gak sejalan bisa merugikan diri sendiri. Termasuk menghambat kesuksesan. Apa saja sinyal kalau karier dan kehidupan pribadi mulai gak sinkron? Berikut penjelasannya. Mari jaga keseimbangan hidup dengan baik.

1. Kamu mengagungkan prinsip gila kerja

ilustrasi bekerja (pexels.com/Mikhail Nilov)

Banyak dari kita beranggapan gila kerja sama dengan kerja keras. Kamu mendedikasikan seluruh waktu untuk bergelut dengan pekerjaan. Padahal keseimbangan hidup juga harus terjaga. Larut dalam pekerjaan boleh, tapi harus ingat ada kehidupan pribadi yang tidak kalah penting.

Untukmu yang mengagungkan prinsip gila kerja, ini jadi tanda kalau karier dan kehidupan pribadi sudah gak sinkron. Kehidupan yang kamu jalani cenderung berat sebelah. Padahal gila kerja tidak menjamin kesuksesan. Ketika kehidupan pribadi terlupakan, kamu justru linglung menjalani kehidupan.

2. Tidak memberikan kesempatan bagi diri sendiri beristirahat

ilustrasi pusing bekerja (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Tidak salah kamu tumbuh menjadi seorang pekerja keras. Dirimu mendedikasikan hidup untuk sungguh-sungguh dalam bekerja. Tapi ini juga ada batasannya. Ranah kehidupanmu bukan tentang karier dan pekerjaan. Tapi juga ada hak dan kebebasan bagi diri sendiri untuk beristirahat. Termasuk mendapatkan ketenangan dan kenyamanan.

Bagaimana dengan orang yang tidak memberikan kesempatan bagi dirinya sendiri untuk beristirahat? Inilah sinyal antara karier dan kehidupan pribadi mulai gak sinkron. Kamu memforsir diri agar terus bekerja sampai di luar batas wajar. Padahal kemampuan seseorang juga ada batasnya. Alih-alih bahagia menjalani kehidupan, yang ada kamu malah burnout.

3. Melibatkan orang lain ke dalam permasalahan kerja yang kamu alami

ilustrasi berdebat (pexels.com/Alex Green)

Kehidupan di dunia kerja penuh tantangan. Banyak masalah terjadi tanpa bisa diprediksi. Mulai dari urusan kerja yang tidak kunjung beres. Sampai rekan yang tidak profesional. Saat permasalahan itu datang tanpa henti, bisa mempengaruhi kondisi emosi. Rasanya ingin marah kepada siapa saja yang ada di lingkungan sekitar.

Untukmu yang mengalami kondisi demikian, mari perhatikan diri. Sering melibatkan orang lain ke dalam permasalahan kerja menjadi sinyal karier dan kehidupan pribadi mulai gak sinkron. Kamu mencampuradukkan keduanya dalam satu masalah. Pada akhirnya, kehidupan yang kamu jalani kacau berantakan.

4. Menuntut diri selalu sempurna dalam hal pekerjaan

ilustrasi bekerja (pexels.com/Vlada Karpovich)

Tidak ada yang salah dengan standar kesempurnaan. Kamu berhak menjadikannya sebagai motivasi hidup. Tapi sebagai manusia, kita tidak luput dari salah dan kekurangan. Adakalanya standar kesempurnaan yang sudah kamu inginkan tidak tercapai. Cobalah untuk mengikhlaskannya. Bukan malah menyalahkan diri sendiri berlebihan.

Ketika kamu menuntut diri selalu sempurna dalam hal pekerjaan, patut diwaspadai. Ambisi demikian menjadi sinyal antara kehidupan pribadi dan karier mulai gak sinkron. Terlalu menuntut diri dalam kesempurnaan bikin kamu lupa dengan kebebasan diri sendiri. Kamu mendedikasikan seluruh waktu untuk bekerja demi tercapainya kesempurnaan yang diinginkan.

5. Menganggap keberhasilan dalam hal karier satu-satunya kebahagiaan

ilustrasi bekerja (pexels.com/Mikhail Nilov)

Kebahagiaan tidak hanya dipengaruhi satu keberhasilan. Kadang hal kecil dan sederhanalah yang membuat kebahagiaan itu terasa semakin lengkap dan bermakna. Tapi sayang, kita sering melupakan hal kecil namun berharga dalam hidup. Contohnya kebersamaan dengan orang-orang terdekat.

Kamu perlu waspada ketika kehidupan karier dan pribadi mulai gak sinkron. Dalam sudut pandangmu, satu-satunya kebahagiaan ketika berhasil dari segi karier dan pekerjaan. Kamu mendedikasikan diri dalam urusan kerja sampai lupa dengan kehidupan sosial. Bahkan tumbuh menjadi manusia apatis dan individualis. 

Kebahagiaan tercapai ketika kehidupan pribadi dan urusan kerja berjalan seimbang. Tidak ada yang berat sebelah. Tapi kita sering lupa dengan keseimbangan hidup tersebut. Kamu mendedikasikan seluruh waktu untuk bekerja sampai melupakan diri sendiri. Saat karier dan kehidupan pribadi gak sinkron, hidup semakin jauh dari ketenangan. Segala sesuatu yang sudah tertata berubah jadi berantakan. Apakah kamu ingin mengahadapi situasi tersebut? Jika tidak, maka jaga keseimbangan hidup.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Tania Stephanie
EditorTania Stephanie
Follow Us