Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi mengobrol (pexels.com/Anna Shvets)
ilustrasi mengobrol (pexels.com/Anna Shvets)

Konflik di tempat kerja adalah hal yang lumrah. Konflik terjadi ketika dua pihak memiliki pendapat serta tujuan yang berbeda dan masing-masing berusaha untuk meraih tujuan mereka.

Tak selamanya buruk, perbedaan pendapat bisa membuat relasi dan kolaborasi antar rekan kerja meningkat. Namun bila tak kunjung diselesaikan, konflik bisa menjadi sangat mengganggu pekerjaanmu. Karena itu, simak lima strategi bijak untuk menanggapi konflik di tempat kerja.

1.Miliki pola pikir yang benar

ilustrasi menyendiri (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Kita selalu mengaitkan konflik dengan “yang menang”, yaitu pihak yang akhirnya bisa mencapai tujuannya dan “yang kalah” atau pihak yang harus mengalah. Sayangnya, ini adalah pola pikir keliru yang bisa membentuk kepribadian kita menjadi egois dan selalu ingin dituruti.

Perbedaan pendapat tidak berarti salah. Kamu masih bisa menerapkan strategi kolaborasi, dimana kedua pihak bekerja sama dan menggabungkan ide mereka untuk menghasilkan sesuatu yang baru dan lebih baik.

2.Tidak ada kebencian dan dendam

ilustrasi mengobrol (pexels.com/Thirdman)

Berapa banyak dari kita yang masih menganggap konflik berarti persaingan? Mungkin, kamu pernah memiliki masa lalu buruk dengan seseorang yang membuatmu ingin selalu “menang” darinya. Kamu menganggapnya sebagai musuh dan rival alih-alih rekan kerja.

Sayangnya, pola pikir kebencian dan mental persaingan seperti ini tidak produktif dan hanya membuang-buang waktu. Gesekan di tempat kerja adalah hal yang lumrah. Jangan sampai kamu merelakan pekerjaan demi mempertahankan egomu.

3.Tidak semua hal harus diributkan

ilustrasi wanita (pexels.com/Los Muertos Crew)

Bukan berarti menghindari konflik, namun tahu kapan harus berkonflik, kapan tidak. Ada masa-masa dimana kamu harus tetap mempertahankan prinsip dan pendapat, tapia da kalanya kamu harus mengalah.

Bijak dalam menyikapi persoalan berarti bijak juga dalam memilih lawan dan waktu yang tepat. Jadi, sabar dulu, ya. Orang yang tergesa-gesa rentan jatuh dalam lobang yang salah.

4. Hati-hati dalam berkompromi

ilustrasi sedang mengobrol (pexels.com/Christina Morillo)

Sama halnya bijak dalam memilih lawan, kamu pun harus bijak untuk setuju dalam kompromi. Beberapa hal harus tetap dipertahankan dan tidak bisa selesai dengan kompromi. Karena itu, jangan bertindak terlalu gegabah.

Kamu bisa meminta nasihat orang yang lebih berpengalaman darimu sebelum mengambil keputusan. Pikirkan serta diskusikan baik-baik, ini menunjukkan bahwa dirimu pribadi yang jeli dan hati-hati dalam melangkah.

5. Siap sedia dalam setiap situasi

ilustrasi wanita (pexels.com/Christina Morillo)

Belum tentu pendapatmu akan diterima, karena itu selalu persiapkan rencana cadangan. Pikirkan segala skenario yang mungkin bisa terjadi. Seperti pepatah sedia payung sebelum hujan, selalu berjaga-jaga agar kamu tidak kelabakan sendiri ketika hasilnya tidak sesuai ekspetasi.

Konflik di lingkungan kerja memang tidak menyenangkan, tapi menghadapinya membantu kita untuk bertumbuh dan belajar menjadi pribadi yang lebih baik. Karena itu, jangan dihindari lagi ya, guys!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorAgsa Tian