Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi melakukan transisi karier (pexels.com/edmond dantes)
ilustrasi melakukan transisi karier (pexels.com/edmond dantes)

Intinya sih...

  • Evaluasi kembali kondisi dan keinginanmu, refleksi alasan di balik keinginan untuk berubah.

  • Lakukan riset mendalam tentang bidang atau posisi yang kamu incar, cari tahu tentang kualifikasi yang dibutuhkan.

  • Susun rencana aksi yang konkret, tentukan langkah-langkah kecil mulai dari jangka pendek hingga jangka panjang.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Merasa pekerjaan saat ini sudah tidak memberikan tantangan atau ruang untuk berkembang? Atau mungkin kamu mulai mempertimbangkan untuk resign dan mengejar jalur karier yang lebih sesuai dengan minat dan tujuan hidup? Keputusan untuk berpindah karier memang bukan hal mudah dan perlu dipertimbangkan dengan matang.

Transisi karier yang dilakukan tanpa persiapan bisa menimbulkan tekanan, bahkan penyesalan di kemudian hari. Karena itu, penting untuk memiliki strategi agar prosesnya berjalan lebih lancar dan terarah. Berikut beberapa tips penting yang bisa kamu jadikan bekal sebelum benar-benar memutuskan untuk resign.

1. Evaluasi kembali kondisi dan keinginanmu

ilustrasi mengevaluasi kondisi dan keinginan (pexels.com/yan krukau)

Sebelum mengambil langkah besar, penting bagi kamu untuk melihat kembali di mana posisi kamu saat ini. Apa yang membuat kamu ingin berpindah karier? Apakah karena lingkungan kerja, jenis pekerjaan, atau tujuan hidup yang sudah berubah?

Refleksi ini membantu kamu memahami alasan di balik keinginan untuk berubah, bukan sekadar ikut-ikutan atau pelarian sesaat. Buat daftar hal-hal yang kamu sukai dan tidak sukai dari pekerjaan sekarang. Dari situ, kamu bisa menentukan arah karier yang lebih sesuai dengan dirimu.

2. Lakukan riset sebelum melangkah

ilustrasi melakukan riset sebelum melangkah (pexels.com/RENE Stock project)

Setelah tahu arah yang ingin dituju, kamu perlu melakukan riset mendalam tentang bidang atau posisi yang kamu incar. Cari tahu tentang kualifikasi yang dibutuhkan, tren industri, hingga tantangan yang mungkin akan kamu hadapi. Semakin banyak informasi yang kamu kumpulkan, semakin siap kamu menghadapi proses transisi.

Kamu bisa mulai dengan membaca artikel, mengikuti webinar, atau berbicara langsung dengan orang-orang yang sudah lebih dulu terjun di bidang tersebut. Jangan ragu untuk bertanya dan gali pengalaman mereka. Riset ini akan jadi bekal penting agar keputusanmu lebih realistis dan terencana.

3. Susun rencana aksi yang jelas

ilustrasi menyusun rencana (pexels.com/kaboompics)

Setelah mengetahui tujuan dan melakukan riset, langkah selanjutnya adalah menyusun rencana aksi yang konkret. Tentukan langkah-langkah kecil yang perlu kamu ambil, mulai dari jangka pendek hingga jangka panjang. Misalnya, mengikuti pelatihan, memperbarui CV, atau mulai membangun koneksi di bidang baru.

Dengan rencana yang terstruktur, proses transisi akan terasa lebih terarah dan tidak terlalu membingungkan. Kamu juga bisa memantau perkembanganmu secara berkala dan menyesuaikan strategi jika diperlukan. Ingat, perubahan besar selalu dimulai dari langkah-langkah kecil yang konsisten.

4. Bangun relasi dan tambah pengalaman

ilustrasi membangun relasi (pexels.com/RDNE Stock project)

Saat berpindah karier, jaringan dan pengalaman menjadi aset penting yang bisa membuka banyak peluang. Cobalah untuk mulai terhubung dengan orang-orang di industri yang kamu minati, baik melalui media sosial profesional, komunitas, maupun acara networking. Semakin luas koneksimu, semakin besar juga kemungkinan mendapatkan informasi atau kesempatan kerja.

Selain itu, jangan ragu untuk mencari pengalaman meski dimulai dari hal kecil. Magang, freelance, atau proyek sampingan bisa jadi langkah awal untuk mengenal dunia baru secara langsung. Pengalaman ini akan memperkuat portofoliomu dan menunjukkan bahwa kamu serius dengan perubahan karier ini.

5. Lakukan evaluasi realistis

ilustrasi evaluasi realistis (pexels.com/mikhail nilov)

Sebelum benar-benar berpindah jalur, penting bagi kamu untuk melihat kenyataan dengan jujur. Apakah kamu siap secara mental, finansial, dan profesional untuk memulai dari awal? Transisi karier bukan hal instan, ada proses adaptasi, tantangan, bahkan kemungkinan gagal yang harus kamu hadapi.

Melakukan evaluasi secara objektif akan membantumu menyesuaikan ekspektasi dengan kondisi nyata. Jika masih ada hal yang perlu dipersiapkan, tidak apa-apa mengambil waktu lebih lama. Yang terpenting, kamu melangkah dengan sadar, bukan terburu-buru.

Mengubah jalur karier memang bukan keputusan yang mudah, tapi bukan berarti tidak mungkin dilakukan. Dengan persiapan yang matang dan langkah yang terencana, kamu bisa menjalani transisi ini dengan lebih percaya diri. Ingat, tidak ada kata terlambat untuk memulai sesuatu yang lebih sesuai dengan dirimu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorAgsa Tian