Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tips Membangun Bisnis Pertama untuk Introver, Maksimalkan Potensi

ilustrasi orang dengan tipe kepribadian introver bekerja (pexels.com/Ivan Samkov)
ilustrasi orang dengan tipe kepribadian introver bekerja (pexels.com/Ivan Samkov)

Seorang introver kerap dianggap tak cocok berwirausaha sebab jarang bersosialisasi. Hal ini tentu saja tak benar. Individu dengan tipe kepribadian introver memiliki segudang potensi yang memungkinkannya sukses dalam berbisnis, termasuk ketika menjalankan usaha untuk pertama kalinya.

Namun tak dapat dimungkiri, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh para introver. Interaksi dengan orang lain cenderung menguras energi mereka. Padahal saat terjun ke dunia wirausaha, mereka akan banyak terlibat dalam pertemuan sosial demi memperluas koneksi profesional. 

Karenanya, para introver memerlukan strategi dalam membangun sebuah bisnis. Yuk, langsung simak tips berikut ini.

1. Maksimalkan potensi leadership

ilustrasi orang melakukan presentasi (pexels.com/Christina Morillo)
ilustrasi orang melakukan presentasi (pexels.com/Christina Morillo)

Tanpa disangka, seorang introver mempunyai sifat kepemimpinan yang memungkinkan mereka menjadi leader yang andal. Meski tampak tenang, seorang introver sering kali bergelut dalam pikirannya. Ini menjadikan mereka sebagai pemikir kritis dan pandai dalam mempertimbangkan segala sesuatu.

Selain itu, seorang introver juga merupakan pendengar yang baik. Kemampuan ini dapat membantu mereka untuk memahami dan menganalisis permasalahan dari berbagai sudut pandangan sehingga mampu menciptakan solusi yang tepat.

Oleh karena itu, seorang introver harus memanfaatkan kelebihan ini dalam membangun bisnis pertamanya. Sebab, berpikir kritis, pengambilan keputusan, daya analisis yang baik, serta empati merupakan kemampuan yang dimiliki para pemimpin unggul.

2. Pertimbangkan partner bisnis dengan kepribadian ekstrover

ilustrasi diskusi tim (pexels.com/Fauxels)
ilustrasi diskusi tim (pexels.com/Fauxels)

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, seorang introver cenderung kehabisan energi setelah bercengkerama dengan orang lain. Mereka juga lebih menyukai interaksi dengan sedikit orang alih-alih ratusan orang dalam satu waktu. Padahal, kesempatan ini sangat diperlukan untuk menambah relasi bisnis.

Namun tak perlu khawatir, kita bisa menggandeng seorang ekstrover alih-alih memaksakan diri. Contoh paling populer dalam hal ini ialah para pendiri Apple, yakni Steve Jobs dan Steve Wozniak. Jobs sebagai sosok ekstrover bertanggung jawab dalam pemasaran, sedangkan Wozniak lebih banyak berkutat dalam perkembangan produk.

3. Memperbanyak one-on-one meeting

ilustrasi orang melakukan video call (unsplash.com/Linkedin Sales Solution)
ilustrasi orang melakukan video call (unsplash.com/Linkedin Sales Solution)

Karena menyukai interaksi dalam lingkar pertemanan yang kecil, seorang introver disarankan memperbanyak pertemuan one-on-one dengan kolega kerja. Dalam pertemuan ini, kita bisa membahas berbagai hal secara mendalam.

Agar berjalan efektif, tentukan topik yang akan dibahas selama pertemuan. Ini mencegah percabangan topik yang mungkin memakan waktu cukup lama sehingga pertemuan menjadi tidak efektif. 

4. Pahami cara mengatur energi

ilustrasi orang beristirahat (pexels.com/Ron Lach)
ilustrasi orang beristirahat (pexels.com/Ron Lach)

Jika mencari partner dengan tipe kepribadian ekstrover belum memungkinkan dalam waktu dekat, maka kita memerlukan strategi lain. Salah satunya dengan mengatur energi.

Ketika mulai merasa kewalahan dan lelah secara psikis, ini menjadi waktu yang tepat untuk beristirahat sejenak. Maksimalkan waktu libur dengan mengisi ulang energi sehingga kita dapat beraktivitas seperti sedia kala di keesokan hari.

5. Fokus pada efisiensi

ilustrasi orang bekerja (pexels.com/RF._.studio)
ilustrasi orang bekerja (pexels.com/RF._.studio)

Menciptakan efisiensi dalam bisnis dapat membawa keuntungan dalam segala hal. Ini memungkinkan kita memangkas waktu, pikiran, tenaga, bahkan anggaran. Beruntungnya, seorang introver merupakan tipe kepribadian yang tak menyukai hal-hal rumit. Dengan demikian, sistem dan budaya kerja dalam bisnis bisa berjalan dengan efisien.

Meski kerap diragukan, namun para introver memiliki kapasitas yang sama dengan ekstrover dalam menjalankan bisnis. Bahkan, mereka mempunyai keunggulan alami yang jika dimaksimalkan dengan baik, maka dapat mengantar bisnis mereka pada kesuksesan besar.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Izza Namira
EditorIzza Namira
Follow Us