Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi bekerja (pexels.com/ThisIsEngineering)
ilustrasi bekerja (pexels.com/ThisIsEngineering)

Intinya sih...

  • Refleksi tujuan yang tulus dan penting dalam jurnal atau catatan pribadi.
  • Gunakan metode 'Life Aspects Wheel' untuk membagi tujuan ke dalam beberapa kategori.
  • Kombinasikan gambar simbolis dengan langkah konkret dan buat layout berdasarkan timeline pencapaian.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Pernah gak sih kamu bikin vision board, tapi akhirnya cuma jadi pajangan estetik di dinding kamar? Vision board memang sering jadi tren, apalagi di awal tahun ketika semangat merencanakan masa depan sedang menggebu-gebu. Sayangnya, gak sedikit yang akhirnya kehilangan esensinya dan cuma jadi dekorasi.

Bukan vision board-nya yang salah, tapi cara kita membuatnya. Banyak orang terjebak fokus pada sisi visual tanpa memikirkan bagaimana menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Kalau kamu gak mau vision board-mu cuma jadi sekadar pajangan, yuk coba lima tips berikut ini supaya benar-benar efektif membantu mencapai tujuan!

1. Pahami alasan di balik setiap tujuan sebelum mulai membuat vision board

ilustrasi belajar (pexels.com/MART PRODUCTION)

Vision board itu lebih dari sekadar kumpulan gambar yang menarik. Sebelum mulai menempelkan gambar atau quotes, coba refleksi dulu. Apa sebenarnya yang ingin kamu capai? Kenapa itu penting buatmu? Bagaimana hal itu bisa mengubah hidupmu?

Tuliskan semua jawabannya di jurnal atau catatan pribadi. Refleksi ini membantu kamu memilah mana tujuan yang benar-benar berarti dan mana yang hanya sekadar ikut-ikutan tren. Vision board yang kuat selalu dimulai dari keinginan yang tulus dari hati.

2. Kelompokkan tujuanmu berdasarkan aspek-aspek kehidupan

ilustrasi bekerja (pexels.com/RDNE Stock project)

Kalau tujuanmu terlalu banyak dan gak terorganisir, bisa-bisa kamu malah merasa kewalahan. Supaya lebih terstruktur, gunakan metode 'Life Aspects Wheel' dengan membagi tujuan ke dalam beberapa kategori, seperti karier, kesehatan, hubungan, keuangan, pengembangan diri, hingga spiritual.

Dengan pembagian ini, vision board-mu akan mencakup semua aspek penting dalam hidup. Selain itu, struktur ini juga bikin kamu lebih mudah memantau perkembangan di setiap area.

3. Gabungkan gambar simbolis dengan visual yang berbasis tindakan

ilustrasi bekerja (pexels.com/Kaboompics)

Jangan cuma pilih gambar yang secara harfiah menggambarkan tujuanmu. Kombinasikan antara gambar simbolis yang memicu emosi dengan gambar yang menunjukkan langkah konkret. Misalnya, kalau ingin mencapai kebebasan finansial, jangan cuma tempelkan foto uang, tapi tambahkan juga gambar aktivitas seperti budgeting atau investasi.

Kombinasi ini menciptakan keseimbangan antara inspirasi emosional dan pengingat untuk mengambil tindakan nyata. Vision board-mu gak hanya jadi inspiratif, tapi juga terasa lebih nyata dan actionable.

4. Gunakan layout dengan pembagian timeline untuk visualisasi yang jelas

ilustrasi berpikir (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Daripada menempel gambar secara acak, coba buat layout berdasarkan timeline pencapaian. Kamu bisa membaginya menjadi tujuan jangka pendek (3-6 bulan), menengah (1-2 tahun), dan jangka panjang (3-5 tahun).

Pendekatan ini bikin vision board-mu lebih seperti peta perjalanan. Kamu bisa melihat langkah-langkah kecil yang harus dilakukan sekarang sekaligus mengingatkan diri akan gambaran besar yang ingin dicapai di masa depan.

5. Jadwalkan waktu untuk mengevaluasi dan memperbarui vision board

ilustrasi bekerja (unsplash.com/Thought Catalog)

Vision board bukan sesuatu yang cukup dibuat sekali lalu dibiarkan begitu saja. Jadwalkan waktu, misalnya sebulan sekali, untuk mengevaluasi progres dan memastikan tujuanmu masih relevan. Ini juga jadi momen yang pas untuk menyesuaikan atau memperbarui vision board-mu jika diperlukan.

Kamu gak perlu takut mengubah atau mengganti tujuan. Hidup itu dinamis, jadi wajar kalau prioritas atau fokus berubah seiring waktu. Yang penting, kamu tetap jujur pada diri sendiri dan fleksibel terhadap perubahan.

Vision board adalah alat yang powerful kalau digunakan dengan cara yang tepat. Personalize vision board-mu sesuai dengan kebutuhan dan gaya kerja. Yang terpenting, pastikan kamu merasa terkoneksi dengan visi itu dan termotivasi setiap kali melihatnya. Dengan begitu, vision board-mu bisa benar-benar membantu mengubah impian menjadi kenyataan!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team