Mau Pakai Paylater? Hindari 4 Sikap Ini Biar Gak Boncos!

Harus diakui kalau layanan paylater yang disediakan oleh fintech, sangat praktis dan fleksibel untuk digunakan. Apalagi cara mendaftarnya yang sangat mudah. Naiknya metode pembayaran ini membuat e-commerce besar seperti Tokopedia, menerima pembayaran Tokopedia paylater untuk menambah kelengkapan metode pembayaran di website maupun aplikasi Tokopedia.
Tapi di tengah kemudahan yang diberikan paylater, layanan ini justru bisa berbalik merugikan lho kalau kamu gak memikirkan pinjamannya dengan matang. Kamu jadi gampang checkout sana-sini tanpa berpikir panjang.
Nah, supaya terhindar dari keborosan yang berakhir dengan boncosnya keuangan ketika menggunakan paylater, lebih baik hindari empat sikap ini ya.
1. Tidak mengetahui kemampuan bayar
Satu hal yang perlu kamu ingat, paylater hanyalah sebatas alat pembayaran bukan uang tambahan. Artinya, penggunaan paylater wajib disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan keuangan kamu, bukan menuruti keinginan atau untuk memenuhi gaya hidup saja.
Apabila limit kamu tergiur menggunakan pembayaran Tokopedia paylater untuk belanja diskon akhir tahun, meski limitnya sudah mencukupi, jangan langsung cepat-cepat buat checkout barang ya. Alangkah lebih bijak jika kamu mengetahui kemampuan bayar setiap bulannya.
Misalnya, gaji kamu Rp4 juta, 50% gaji sudah disisihkan untuk kebutuhan sehari-hari, 20% gaji wajib masuk ke tabungan, lalu sisa 30% ini (Rp1,2 juta) adalah jumlah maksimal cicilan yang bisa kamu bayar. Jangan sampai kamu memaksakan cicilan per bulan, tapi tidak sesuai dengan kemampuan bayar. Nanti tagihamu bisa macet dan beban utang menjadi bertumpuk. Gak mau 'kan sampai begini?