5 Biaya Tak Terduga yang Sering Muncul saat Pindah Rumah

Menghitung biaya pindah rumah tentu gak sesederhana yang dibayangkan. Awalnya kamu mungkin merasa cukup percaya diri dengan anggaran yang sudah disiapkan. Biaya untuk truk pengangkut, tenaga angkut, hingga kebutuhan logistik pasti sudah masuk dalam perhitunganmu. Tapi sayangnya, sering kali ada pengeluaran tak terduga yang tiba-tiba muncul di tengah proses pindahan ini.
Bahkan, jumlahnya bisa bikin dompet menipis kalau gak dipersiapkan dengan matang. Biaya tak terduga ini sering dianggap remeh, padahal efeknya bisa cukup besar.
Contohnya, biaya perbaikan rumah lama sebelum diserahterimakan atau pembelian barang-barang kecil yang ternyata sangat dibutuhkan di rumah baru. Biar kamu gak kaget apalagi overbudget, perhatikan lima perhitungan biaya tak terduga yang paling sering muncul saat pindah rumah berikut ini!
1. Biaya perbaikan rumah lama sebelum ditinggalkan

Sebelum kamu meninggalkan rumah lama, biasanya ada kewajiban untuk memastikan kondisi rumah dalam keadaan layak. Apalagi kalau kamu tinggal di rumah sewa atau apartemen, perbaikan kecil seperti mengecat ulang dinding atau memperbaiki kerusakan kecil menjadi tanggung jawabmu.
Terkadang, kerusakan ini baru terlihat saat kamu mulai mengosongkan rumah. Misalnya, bekas paku di dinding, lantai yang tergores karena perabotan berat, atau kebocoran kecil di atap yang sebelumnya gak kamu sadari. Biaya perbaikan seperti ini bisa bervariasi tergantung tingkat kerusakannya, dan jika gak diperbaiki, depositmu bisa terpotong atau bahkan hangus.
2. Biaya pembelian barang-barang kecil di rumah baru

Setelah sampai di rumah baru, kamu mungkin berpikir semuanya sudah siap. Tapi tunggu dulu, sering kali ada barang-barang kecil yang luput dari perhatianmu saat packing. Barang-barang seperti tirai, keset, tempat sampah, hingga rak penyimpanan kecil biasanya baru terasa kebutuhannya setelah kamu mulai menata rumah baru.
Walaupun kelihatannya sepele, kalau dikumpulkan jumlahnya bisa lumayan besar. Jadi, penting banget buat mencatat barang-barang apa saja yang perlu dibeli untuk rumah baru, supaya kamu gak kaget dengan pengeluaran tambahan setelah pindahan.
3. Biaya layanan pemasangan di rumah baru

Ketika pindah ke rumah baru, ada beberapa perangkat yang memerlukan pemasangan ulang, seperti AC, TV, mesin cuci, hingga koneksi internet. Beberapa jasa pemasangan mungkin sudah termasuk dalam pembelian produk, tapi gak jarang kamu harus mengeluarkan biaya ekstra untuk teknisi yang datang ke rumah.
Selain itu, kamu mungkin juga perlu membayar biaya administrasi untuk mengaktifkan kembali layanan internet atau listrik di rumah baru. Biaya ini bisa berbeda-beda tergantung penyedia layanan dan wilayah tempat tinggalmu.
4. Biaya makanan dan minuman selama proses pindahan

Proses pindahan rumah bisa memakan waktu seharian penuh, bahkan lebih dari satu hari. Di tengah kesibukan mengepak barang dan mengatur tata letak di rumah baru, kamu mungkin gak sempat memasak. Akhirnya, solusi praktisnya adalah memesan makanan dari luar.
Kalau gak diantisipasi, biaya makan selama proses pindahan ini bisa membengkak. Apalagi kalau kamu memesan makanan untuk beberapa orang, termasuk tenaga angkut yang membantu proses pindahan. Jadi, pertimbangkan untuk menyiapkan bekal atau makanan ringan agar pengeluaran tetap terkendali.
5. Biaya pembersihan rumah baru

Sebelum mulai menata barang-barang di rumah baru, biasanya kamu perlu membersihkannya terlebih dahulu. Meski terlihat bersih, rumah yang kosong dalam waktu lama pasti memiliki debu dan kotoran yang menumpuk.
Kamu bisa membersihkannya sendiri, tapi kalau rumahnya cukup besar atau kamu gak punya waktu, menyewa jasa pembersihan rumah bisa jadi solusi praktis. Namun, biaya untuk layanan ini tentu harus masuk dalam perhitunganmu. Biaya jasa pembersihan rumah bervariasi tergantung luas rumah dan layanan yang kamu pilih.
Biaya pindah rumah gak hanya sebatas biaya memindahkan barang-barang atau juga menyewa kendaraan pengangkut. Ada banyak pengeluaran tak terduga yang bisa muncul selama proses pindahan. Dengan mengenali potensi biaya tambahan ini, kamu bisa mempersiapkan anggaran yang lebih realistis dan mengurangi risiko overbudget.