Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi jenis media tanam untuk menanam sayur di rumah
ilustrasi jenis media tanam untuk menanam sayur di rumah (pexels.com/Kampus Production)

Intinya sih...

  • Tanah subur adalah media paling dasar dan mudah ditemukan, cocok untuk sayuran buah seperti tomat, cabai, dan terong.

  • Cocopeat mampu menahan air dengan baik, cocok untuk sayuran daun seperti selada, bayam, kangkung, dan pakcoy.

  • Arang sekam ringan, steril, dan ramah akar, cocok untuk menanam cabai, timun, kacang panjang, hingga tomat.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Siapa sih yang gak ingin mempunyai kebun kecil di rumah dengan sayuran segar siap panen setiap saat? Selain bikin hati senang, menanam sayur di rumah juga bisa jadi cara terbaik menjaga kesehatan sekaligus menghemat belanja harian, lho. Namun, rahasia terbesar ada pada jenis media tanam untuk menanam sayur di rumah.

Kalau salah memilih media tanam, sayuran bisa tumbuh kerdil, cepat layu, atau bahkan mati, guys. Itulah mengapa kamu perlu tahu cara meracik media tanam serta jenis sayurnya. Yuk, simak sampai habis!

1. Tanah subur jadi media klasik yang paling serbaguna

ilustrasi tanaman tomat (unsplash.com/Tom Jur)

Tanah subur adalah media paling dasar dan paling mudah ditemukan. Keunggulannya terletak pada kandungan mineral alami dan tekstur yang bisa menopang akar tanaman dengan baik. Tanah yang gembur dan kaya unsur hara membuat sayuranmu cepat tumbuh tanpa banyak perawatan tambahan.

Untuk membuat media tanah lebih ideal, pilih tanah dengan tekstur lempung berpasir, lalu campurkan dengan pupuk kandang matang atau kompos dalam perbandingan 2:1. Aduk rata hingga tanah gak terlalu padat tapi juga gak terlalu berpasir. Media ini cocok untuk sayuran buah seperti tomat, cabai, dan terong yang membutuhkan banyak nutrisi serta akar kuat.


2. Cocopeat sebagai penjaga kelembapan untuk sayuran daun

ilustrasi tanaman selada (pexels.com/Zoran Milosavljevic)

Cocopeat berasal dari serabut kelapa yang diolah menjadi butiran halus seperti serbuk. Media ini mampu menahan air dengan sangat baik, sehingga kamu gak perlu terlalu sering menyiram tanaman. Selain itu, cocopeat ramah lingkungan dan bebas dari hama tanah.

Supaya cocopeat siap dipakai, rendam terlebih dahulu dengan air bersih untuk menghilangkan sisa garam yang biasanya masih menempel. Setelah itu, campurkan cocopeat dengan arang sekam dalam perbandingan 1:1 untuk meningkatkan aerasi. Media ini paling cocok untuk sayuran daun seperti selada, bayam, kangkung, dan pakcoy yang membutuhkan kelembapan stabil untuk tumbuh cepat.


3. Arang sekam dikenal ringan, steril, dan ramah akar

ilustrasi tanaman timun (pixabay.com/Alexei_other)

Arang sekam berasal dari hasil pembakaran gak sempurna dari sekam padi. Teksturnya ringan, berpori, serta memiliki sifat antibakteri yang mampu melindungi akar dari serangan jamur. Selain itu, arang sekam juga bisa menjaga kelembapan sekaligus sirkulasi udara di dalam media tanam.

Cara membuatnya mudah, cukup campurkan arang sekam dengan tanah dan pupuk kompos dalam perbandingan 1:1:1. Hasilnya adalah media yang gembur, subur, dan tahan lama. Arang sekam sangat cocok untuk menanam cabai, timun, kacang panjang, hingga tomat, karena sayuran ini membutuhkan media dengan drainase yang baik agar gak mudah busuk akarnya.


4. Kompos menjadi sumber nutrisi organik yang kaya

ilustrasi tanaman bayam di media tanam tanah dan kompos (pixabay.com/MSphotos)

Kompos adalah media tanam yang terbuat dari sisa bahan organik, mulai dari daun kering, sisa sayur, hingga kotoran ternak yang sudah matang. Kandungan nutrisi alaminya sangat kaya, terutama nitrogen, fosfor, dan kalium yang dibutuhkan sayuran.

Untuk membuat kompos yang bagus, kumpulkan bahan organik lalu campurkan dengan tanah dan biarkan terurai selama beberapa minggu hingga warnanya kehitaman, berbau tanah, dan gak menyengat. Campurkan kompos dengan tanah atau cocopeat dalam perbandingan 1:2 agar lebih seimbang. Kompos sangat cocok untuk sayuran daun seperti sawi, kangkung, dan bayam yang membutuhkan banyak nutrisi untuk pertumbuhan cepat.


5. Hidrogel jadi solusi praktis untuk kamu yang sibuk

ilustrasi hidrogel tanaman (pixabay.com/PortalJardin)

Hidrogel adalah butiran kristal berwarna bening atau cerah yang mampu menyerap air berkali lipat dari bobotnya. Media ini sangat praktis karena bisa menjaga kelembapan akar dalam jangka panjang, cocok buat kamu yang sering lupa menyiram tanaman.

Cara pakainya gampang, rendam hidrogel dalam air selama 6–8 jam hingga butiran mengembang penuh, lalu campurkan dengan cocopeat atau kompos untuk memberikan tambahan nutrisi. Media ini pas untuk sayuran kecil dalam pot seperti selada mini, seledri, atau herba dapur (basil, oregano, parsley). Sayuranmu tetap segar meski kamu jarang di rumah!

Dengan mencoba jenis media tanam terbaik untuk menanam sayur di rumah, kamu bisa memetik hasil panen segar sekaligus menikmati proses berkebun yang menenangkan. Jadi, media tanam mana yang ingin kamu coba lebih dulu untuk kebun kecilmu?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team