5 Material Rumah Alternatif yang Ramah Lingkungan

Memiliki rumah sendiri memang impian semua orang. Banyak orang yang bercita-cita suatu hari nanti mereka akan membangun rumah impian mereka sendiri. Sayangnya, banyak faktor yang perlu diperhatikan untuk membangun rumah, mulai dari model dan desain, fondasi, lokasi, saluran air dan listrik, serta bahan-bahan material yang digunakan.
Dewasa ini, sudah semakin banyak orang yang sadar akan masalah lingkungan sehingga mereka mulai memikirkan jejak karbon mereka dan beralih kepada material-material yang lebih ramah lingkungan dibanding material konvensional untuk kebutuhan membangun rumah.
Meski saat ini material alternatif belum cukup populer di Indonesia, berikut ini adalah beberapa material alternatif yang bisa jadi pertimbangan saat membangun rumah impian kamu. Simak ulasannya berikut ini, yuk!
1. Cob (campuran pasir, tanah liat, dan jerami)
Cob adalah material bangunan kuno yang terbuat dari bahan-bahan natural. Konsistensinya terdiri dari 35% pasir, 35% tanah liat dan jerami, serta 30% kerikil halus. Disebabkan bahan-bahan alami yang terkandung di dalamnya, material cob dianggap material bangunan yang ramah lingkungan. Penggunaan cob juga bisa dikombinasikan dengan beberapa material daur ulang lain seperti botol-botol kaca.
Agar terhindar dari kerusakan akibat cuaca, fondasi atap rumah harus dibuat sedikit lebih luas agar dapat melindungi material cob. Meski begitu, cob yang benar-benar kering akan tahan cukup lama walau terguyur hujan. Kamu juga bisa mengaplikasikan plester jika ingin permukaan dinding yang terbuat dari cob terlihat lebih halus dan tahan lama.